Wednesday, March 06, 2013

Heli Militer Jatuh

Helikopter latih militer yang jatuh di Blok Cenggerek, desa Setrojenar. Warga meyakini sebagai peringatan dari Gusti Allah SWT [Foto: Wong Setro]
_____

Selasa, 5 Maret 2013.
Meski petinggi militer AD (Kasad) telah mendapat surat dari Kementrian Sekretaris Negara RI cq Kepala Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan, No: B-398/Kemsetneg/D-3/SR.04/02/2013, tentang permohonan Penghentian Latihan Militer TNI-AD di Wilayah Urutsewu; tokh pejabat militer daerah tetap nekad melakukan latihan di wilayah itu. Tercatat sejak hari Selasa (26/2/2013), setidaknya terdapat 7 helikopter latih dan beberapa senjata artileri berat didatangkan ke desa Setrojenar. Warga desa, terutama para petani pesisir dibuat resah dan tak habis pikir. Penolakan petani terhadap latihan militer dan ujicoba senjata berat telah dilakukan sejak 5 tahun dan bahkan sejak jauh waktu. Berbagai cara telah ditempuh, mulai dari surat-menyurat ke berbagai fihak, menggelar do'a mujahadah bersama, lobi ke pejabat, hingga demonstrasi massa.

Bahkan belum genap 2 tahun lalu (16/4/2011), belasan petani jadi korban serangan brutal tentara, ditembaki dan dianiaya serta ikut pula dirusak harta bendanya. Pasca "Tragedi Setrojenar" yang masih menyisakan rusaknya 12 sepeda motor milik warga dan fihak militer tak pernah bertanggungjawab atas insiden ini hingga sekarang; malah kembali bertindak nekad. Tak kurang peringatan keras Komnas HAM, konsensus kalangan legislatif pada masa 5 tahun silam, yang intinya menghimbau fihak militer untuk tidak melakukan aktivitas kemiliteran sebelum ada kejelasan mengenai status tanah; berkali, hingga kini dilanggar sudah.

Heli Militer Jatuh

Salah satu pesawat helikopter yang direncanakan akan melakukan latihan di kawasan ini, setelah tersangkut kabel listrik, jatuh di sekitar blok lahan dukuh Cenggerek, desa Setrojenar; pada sekitar jam 16.00 wib.

[to be continued].

0 comments:

Post a Comment