tag:blogger.com,1999:blog-41618227644440694742024-03-14T20:44:56.364+07:00Bumi SetroJenar《 sedumuk bathuk senyari bumi 》Setro Jenarhttp://www.blogger.com/profile/08679824805045960826noreply@blogger.comBlogger330125tag:blogger.com,1999:blog-4161822764444069474.post-25612556578415595302019-12-04T13:05:00.000+07:002019-12-05T03:09:06.636+07:00Inilah 10 Modus Korupsi Agraria! Lawan!<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_fJABXVXN2MTJdOAcSKrqh27-hu4CnlcBXYQQ7eL23hXoAQpjUYKL8jN0F7uJpyZThQyQMYPLbcTd1rsfJjKW9wSZG6Kr_ozIfgSwVtsQ0spGNd1uxQPhGMT-Z7zbjA1CebicT8Z7FePq/s1600/kpa-moduz.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1192" data-original-width="834" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_fJABXVXN2MTJdOAcSKrqh27-hu4CnlcBXYQQ7eL23hXoAQpjUYKL8jN0F7uJpyZThQyQMYPLbcTd1rsfJjKW9wSZG6Kr_ozIfgSwVtsQ0spGNd1uxQPhGMT-Z7zbjA1CebicT8Z7FePq/s640/kpa-moduz.jpg" width="446" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">[10 Modus Korupsi Agraria]</span><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Penangkapan dua pejabat BPN tersangka kasus
gratifikasi dalam penerbitan HGU oleh KPK menambah preseden buruk pengelolaan
sumber-sumber agraria nasional. Fakta banyaknya konflik agraria, penggusuran,
perampasan tanah, tumpang-tindih izin konsesi dengan pemukiman memang tidak
bisa dilepaskan dari praktek-praktek korupsi dalam penerbitan izin dan
pengadaan tanah untuk kepentingan umum.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sejatinya, kerentanan korupsi tidak hanya terjadi dalam
proses penerbitan HGU. Tahun 2017, KPA telah merilis setidaknya ada "10
Modus Korupsi" yang sering dilakukan oknum-oknum pejabat pemerintah di
sektor agraria, di antaranya:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">1. Izin untuk Pengusaha
Dipermudah, Rakyat Dipersulit<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Saat ini sedikitnya terdapat 531 konsesi hutan skala
besar seluas 35,8 juta hektar, bandingkan dengan izin Hutan Kemasyarakatan
(HKm), Hutan Desa (HD) dan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) yang hanya seluas 646.476
hektar. Hal serupa juga terjadi pada pelepasan kawasan hutan. Bagi perkebunan
besar khususnya sawit begitu mudah dilepaskan, untuk rakyat tidak pernah ada.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">2. Pelepasan
Kawasan Hutan Hanya untuk Pengusaha, Bukan untuk Rakyat.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Izin pelepasan kawasan hutan sebesar 661.345,5 ha semua
untuk Perusahaan Sawit dan 0 (nol) hektar untuk rakyat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">3. Pembiaran Kebun
dan Pabrik Kelapa Sawit Dalam Kawasan Hutan.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menurut BPN terdapat 1,5 juta hektar perkebunan sawit di
dalam kawasan hutan. Kebun-kebun tersebut Pembukaan hutan tanpa didahului oleh
pelepasan kawasan hutan adalah tindak pidana yang diatur dalam pasal 50 jo 78
UU 41/1999 tentang Kehutanan. Berapa banyak suap yang telah dilakukan agar
pembiaran tindak pidana kehutanan terus terjadi? Berapa banyak kerugian negara
yang dialami akibat tidak ada pembayaran pajak dari perusahaan-perusahaan
tersebut.<br />
Pembiaran Kebun dalam kawasan hutan selain tindak pidana juga mengakibatkan
kerugian negara karena perusahaan tidak membayar pajak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">4. Pembiaran Luas
Konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) Dalam Kawasan Hutan yang Tidak Sesuai SK.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Banyaknya perusahaan yang memegang HTI telah merambah
jauh dari luasan sesuai SK-nya. Berapa banyak suap yang telah dilakukan agar
pembiaran tindak pidana kehutanan terus terjadi? Berapa banyak kerugian negara
yang dialami akibat tidak ada pembayaran pajak dari perusahaan-perusahaan
tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="tab-stops: 0cm;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">5. Pemberian izin HTI, Pertambangan dan Konversi Perkebunan di atas
Pulau-pulau kecil (<2000 ha="" o:p=""></2000></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pulau-pulau kecil (UU No. 27 tahun 2007 Pasal 1 ayat 3)
diperuntukkan untuk kawasan konservasi, wisata, penelitian/pelatihan, perikanan
lestari dan peternakan (UU No. 1 tahun 2014 Pasal 23). Faktanya Pulau-pulau
kecil diberikan untuk HTI, perkebunan bahkan pertambangan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">6. Ganti Kerugian
Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Rekayasa dalam penggantian kerugian pembebasan lahan:
salah orang, salah ukuran, dan salah harga adalah modus utama korupsi dalam
proses ganti kerugian. Kategori dalam penggantian status tanah yang akan
menentukan harga ganti rugi adalah Tanah Bangunan, Tanah Pekarangan, Tanah
sawah. Seringkali petugas lapangan meminta fee untuk menetapkan status tanah
ini, karena selisih harga status tanah tersebut sangat tinggi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">7. HGU BUMN (PTPN)
Tidak Sesuai dengan Luas Kebun.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sisa luas tanah yang tidak ber-HGU dengan mudah dapat
dipakai dalam proses mempertahankan jabatan, menutupi target produksi yang
tidak tercapai dalam kebun yang ber-HGU, dan bancakan pejabat perkebunan guna
lobby politik, sumbangan parpol, preman dan lain sebagainya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">8. Penggunaan HGU
untuk Kerja Sama Operasional (KSO) atau Pengelolaan oleh Pihak Ketiga.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Banyak perkebunan negara melakukan kerjasama sama
operasional yang sesungguhnya terhitung merugikan atau terlampau murah tapi
terus saja dilanjutkan. Perusahaan-perusahaan yang melakukan KSO ini disinyalir
adalah perusahaan para direksi PTPN.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">9. Penyalahgunaan
Wewenang Penerbitan HGU.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Setiap proses penerbitan SK hak-hak atas tanah haruslah
melalui proses yang baik dan tidak ada klaim pihak lain atau konflik.
Realitanya banyak tanah yang tetap diterbitkan SK-nya untuk perusahaan meski
masih ada konflik kepemilikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">10. Penyalahgunaan
Status Tanah Terlantar.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Perkebunan yang menelantarkan tanah adalah perusahaan
perkebunan yang tidak menggunakan tanah sesuai peruntukannya (PP No. 11 Tahun
2010). Realitanya banyak tanah terlantar yang tidak dicabut SK-nya dan malah
diperpanjang izinnya akibat uang damai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">*) Data dan Temuan ini dirilis pada tahun 2017<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<a href="http://kpa.or.id/media/detailinfografis/16/Inilah_10_Modus_Korupsi_Agraria__Lawan_/" target="_blank"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;"><b>KPA</b></span></a></div>
<br />Setro Jenarhttp://www.blogger.com/profile/08679824805045960826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4161822764444069474.post-72513814431288030172019-10-26T07:31:00.000+07:002019-10-26T18:42:15.473+07:00Aturan Pertanahan untuk Siapa<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<b><span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kamis, 26 September 2019
07:30 WIB</span></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJt7aQbTy58e0Ps5kNKvwC-ZqmLhvGktWeEyR0xjqiNeeX8Lgqx0eQaYP16i1NJZr_BFrzhvu6MhpFiAuB3jut9DhWiOUVghROm1Xr6xdunEJbV5M1Q9jMLehoUxbCwfs-plmcvk8jiiP6/s1600/tempo_720a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="405" data-original-width="720" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJt7aQbTy58e0Ps5kNKvwC-ZqmLhvGktWeEyR0xjqiNeeX8Lgqx0eQaYP16i1NJZr_BFrzhvu6MhpFiAuB3jut9DhWiOUVghROm1Xr6xdunEJbV5M1Q9jMLehoUxbCwfs-plmcvk8jiiP6/s640/tempo_720a.jpg" width="640" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Presiden Joko Widodo berbicara di depan ribuan warga yang telah
mendapatkan sertifikat tanah di Sukabumi, Jawa Barat, 7 April 2018. Jokowi
membagikan sebanyak 3.063 sertifikat yang berasal dari 5 Kota dan Kabupaten di
Jawa Barat yaitu Kota dan Kabupaten Sukabumi, Kantor pertanahan Cianjur,
Kabupaten Bandung Barat, dan Purwakarta. ANTARA/Puspa Perwitasari<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">DEWAN Perwakilan Rakyat sebaiknya menunda pengesahan
Rancangan Undang-Undang Pertanahan di ujung masa kerja. Rancangan itu sarat
masalah: menabrak konstitusi, bertentangan dengan undang-undang lain, dan tidak
sesuai dengan semangat reforma agraria.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Niat pembuatan undang-undang baru itu, seperti yang
dimuat dalam konsiderans, sebetulnya bagus. Tujuannya antara lain memberikan
kepastian hukum soal kepemilikan tanah, mencegah krisis ekologi, mengatasi
konflik agraria, dan mengurangi ketimpangan ekonomi. Namun tujuan mulia ini
tidak tecermin dalam batang tubuh rancangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Rancangan itu justru tak mengatur mekanisme penyelesaian
konflik agraria secara komprehensif. Aturan malah melempar masalah ini ke
pengadilan pertanahan, yang jelas terbatas wewenangnya dalam mengatasi problem
pertanahan yang kompleks.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Asas domein verklaring yang telah disingkirkan oleh
Undang-Undang Agraria bahkan dihidupkan kembali. Ini berarti semua tanah yang
tak bisa dibuktikan kepemilikannya akan diklaim sebagai tanah negara. Konsep
yang dulu diterapkan Stamford Raffles saat menjajah Indonesia itu jelas
bertentangan dengan konstitusi. Banyak penduduk dan masyarakat adat yang tak
memiliki sertifikat tanah karena berbagai alasan akan dirugikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Rancangan itu tampak pula berpihak kepada pemodal besar.
Pasal 26 dalam rancangan itu, misalnya, memberikan impunitas kepada perusahaan
yang selama ini menabrak aturan kepemilikan hak guna usaha. Korporasi yang
seharusnya dihukum karena menguasai lahan yang berlebihan malah diputihkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Lokasi hak guna usaha selama ini banyak yang
tumpang-tindih dengan izin pertambangan, hutan tanaman industri, hutan alam,
dan hutan lindung. Sebagian perusahaan pemilik konsesi itu kini sedang
ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi. Pemutihan akan menghapus masalah pidana
dan perdata yang mungkin timbul akibat pelanggaran aturan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dampak besar akibat dari pemutihan itu adalah lenyapnya
jutaan hektare kawasan hutan yang telah dialihfungsikan sebagai perkebunan
sawit. Apalagi rancangan itu juga tak memberikan perlindungan sosial dan
ekologi yang memadai. Bila semua ini terjadi, Presiden Joko Widodo dapat
dianggap seperti Presiden Brasil Jair Bolsonaro, yang mengizinkan pembukaan
hutan Amazon untuk kebutuhan perkebunan, industri, dan pertambangan tanpa
menimbang dampak lingkungannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kelemahan lain: rancangan undang-undang itu juga
memberikan kewenangan yang banyak kepada Menteri Agraria dalam mengelola tanah
negara. Sang Menteri mengatur dari hak guna usaha, hak guna bangunan, hak
pakai, hingga hak pengelolaan. Wewenang besar itu tanpa dikontrol mekanisme
pengawasan yang memadai. Hal ini membuka peluang terjadinya penyelewengan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Begitu pula aturan mengenai pembentukan bank tanah-badan
khusus yang bertugas mengelola dan mendistribusikan tanah. Seperti kekuasaan
Menteri Agraria, wewenang lembaga ini yang besar juga tidak diimbangi dengan
mekanisme pembentukan yang terinci dan pengawasan. Rancangan itu menyerahkan
pengaturan urusan yang penting tersebut kepada pemerintah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">DPR sebaiknya mengkaji lagi Rancangan Undang-Undang
Pertanahan dan tak perlu buru-buru menyelesaikan pembahasan sebelum habis masa
kerja. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pemerintah pun semestinya tidak membiarkan rancangan yang
bermasalah itu disahkan parlemen. Presiden Jokowi bersama parlemen perlu
memastikan rancangan itu benar-benar mengatur pemanfaatan tanah demi kemakmuran
rakyat sesuai dengan amanat konstitusi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><a href="https://kolom.tempo.co/read/1251392/aturan-pertanahan-untuk-siapa" target="_blank">Tempo.Co</a> </span></span></b></div>
Setro Jenarhttp://www.blogger.com/profile/08679824805045960826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4161822764444069474.post-47079485832714973952019-10-25T07:35:00.000+07:002019-10-26T18:29:11.326+07:00Ada 642 Konflik Agraria, Konsorsium: Jokowi Hanya Bagi Sertifikat<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<b><span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Reporter: Fajar
Pebrianto</span></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Editor: Syailendra
Persada<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jumat, 25 Oktober 2019 07:32
WIB<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTQfOrgIcn-bsrzCl627t8peykEzw7k34vy4G8ydGcJnjuCNNQyr5DkmWq6BxLKFZ5pb3SU7pM-AZ2zmYaPSmCXot6PsxYxQ6ZqZ1-1d6BIRYgvxKWJ3cHem0wapjPl31gkF5JZf-Ptriy/s1600/tempo_720.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="405" data-original-width="720" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTQfOrgIcn-bsrzCl627t8peykEzw7k34vy4G8ydGcJnjuCNNQyr5DkmWq6BxLKFZ5pb3SU7pM-AZ2zmYaPSmCXot6PsxYxQ6ZqZ1-1d6BIRYgvxKWJ3cHem0wapjPl31gkF5JZf-Ptriy/s640/tempo_720.jpg" width="640" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Presiden Jokowi (kanan) berbincang dengan dua warga penerima Tanah
Obyek Reforma Agraria (TORA) usai penyerahan di Hutan Lindung Digulis,
Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis, 5 September 2019. Bagi Jokowi, dia sudah
terbiasa dengan mobilnya yang sering bermasalah. ANTARA/Jessica Helena Wuysang<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal
Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika mencatat ada 642 insiden <a href="https://www.tempo.co/tag/konflik-agraria" target="_blank">konflik agraria</a> terjadi
di berbagai wilayah di Indonesia sejak tahun 2015 hingga 2018.</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> </span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>“Selama lima tahun terakhir, pemerintahan Presiden Joko
Widodo atau Jokowi hanya disibukkan kegiatan bagi-bagi sertifikat
tanpa menyasar akar masalah agraria di Indonesia,”</b></span> kata Dewi dalam
keterangannya di Jakarta, Kamis, 24 Oktober 2019. </span></blockquote>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Padahal, akar masalah sebenarnya ada pada penyelesaian
konflik agraria dan redistribusi tanah kepada masyarakat. Tujuannya yaitu untuk
merombak struktur agraria nasional yang sudah sangat timpang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dalam 642 konflik ini, KPA juga mencatat sebanyak 940
petani dan pejuang agraria mengalami kriminalisasi. Lalu, 546 orang mengalami
penganiayaan, 51 orang tertembak, dan 41 tewas. Serangkaian kejadian ini,
dinilai terjadi karena salah satunya ada praktik manipulatif dan tidak transparan
saat pemberian HGU (Hak Guna Usaha) kepada perusahaan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Keterangan ini disampaikan Dewi menyusul konflik agraria
yang saat ini terjadi di Desa Merbau, Kecamatan Mendahara, Tanjung Jabung
Timur, Jambi. Konflik bermula dari klaim PT. Erasakti Wira Forestama atau EWF
yang menyatakan telah membeli tanah seluas 406 hektar di Desa Merbau. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Padahal 45 warga desa yang menggarap 68 hektar lahan di
desa tersebut tidak pernah menjual lahan mereka ke PT EWF. Sehingga, mereka pun
meminta bantuan kepada Thawaf Aly, pengurus Persatuan Petani Jambi (PPJ) untuk
mewakili mereka mengurus persoalan ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Akan tetapi, Aly justru menjadi tersangka karena dituduh
melanggar Pasal 55 huruf a juncto Pasal 107 huruf a Undang-Undang Nomor 39
Tahun 2014 tentang Perkebunan. Pasal 55 huruf a berbunyi “setiap Orang secara
tidak sah dilarang mengerjakan, menggunakan, menduduki, dan/atau menguasai
lahan perkebunan.” Ia terancam empat tahun penjara dan denda Rp 4 miliar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><a href="https://nasional.tempo.co/read/1264185/ada-642-konflik-agraria-konsorsium-jokowi-hanya-bagi-sertifikat/" target="_blank">Tempo.Co</a> </span></span></b></div>
Setro Jenarhttp://www.blogger.com/profile/08679824805045960826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4161822764444069474.post-38678354134850036472019-10-11T22:05:00.000+07:002019-10-12T02:06:07.384+07:00Pergulatan Islam melawan Kapitalisme Pertambangan<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<b><span style="color: #999999; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: xx-small;">11 October 2019 | Ahmad
Rizky Mardhatillah Umar</span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b><span style="color: #999999; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: xx-small;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b><span style="color: #999999; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: xx-small;"><br /></span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7_q2MHYwSdG4ptbI2RN0qn5wWEwvCPe7dXnTne8POIRTuxknAsNXuGAN8vM1cYgiL4aKHtd_4i9HplgmFZeRSzaEt9neefGHwZ0_Jbd2kQcevhuezImGOEae-2daurKDLTUGNmfffQyir/s1600/ip.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="391" data-original-width="681" height="366" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7_q2MHYwSdG4ptbI2RN0qn5wWEwvCPe7dXnTne8POIRTuxknAsNXuGAN8vM1cYgiL4aKHtd_4i9HplgmFZeRSzaEt9neefGHwZ0_Jbd2kQcevhuezImGOEae-2daurKDLTUGNmfffQyir/s640/ip.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">TAHUN 2019, Golfrid Siregar –aktivis Wahana Lingkungan
Hidup (Walhi) di Sumatera Utara— <a href="https://regional.kompas.com/read/2019/10/09/06360071/diduga-dibunuh-kuasa-hukum-walhi-tangani-kasus-perizinan-pembukaan-kawasan?page=all">meninggal
dunia secara misterius</a>. Ia diduga dibunuh secara terencana di Medan,
menyisakan kecurigaan tentang siapa yang membunuhnya dan bagaimana ia dibunuh.
Tapi kematian Golfrid mengonfirmasi tren yang dicatat oleh beberapa peneliti
dari University of Queensland tentang <a href="https://www.nature.com/articles/s41893-019-0349-4">‘rantai pasokan
kekerasan’</a>: dalam 15 tahun terakhir, sekitar 1,738 aktivis lingkungan
meninggal dunia. Dari 638 kematian di antara tahun 2014-2017, lebih dari 230 di
antaranya terkait dengan pertambangan dan agribisnis. Tren yang telah
berlangsung secara global namun meningkat selama dua dekade terakhir<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Indonesia bukan pengecualian. Di artikel ini saya tidak
akan bercerita bagaimana Islam merespons masalah kapitalisme sumber daya alam;
dalil-dalilnya terlampau sering disampaikan oleh Ustadz-ustadz kita, namun ‘hampa’
di tangan penguasa. Saya ingin merefleksikan sejarah yang sebenarnya dekat
dengan kita – tentang bagaimana orang-orang Islam melawan kapitalisme
pertambangan di abad ke-19. Perang Banjar merefleksikan hal itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dalam sejarahnya, Banjar punya dua raja terakhir:
Tamjidillah dan Hidayatullah. Keduanya adalah keturunan dari Sultan Adam, raja
Banjar yang terkenal dengan Undang-Undangnya yang mengodifikasi Islam dalam
Kesultanan Banjar. Penelitian Ita Syamsatiah Ahyat mencatat: Pangeran Tamjid
bukanlah orang yang ditakdirkan jadi Raja Banjar. Pertama, karena
beliau bukanlah putera permaisuri (yang lazim jadi raja). Kedua, karena
wasiat dari Sultan Adam sama sekali tidak menunjuk dirinya jadi raja; yang
ditunjuk justru adalah cucunya, putera dari Sultan Muda Abdurrahman, yaitu
Sultan Hidayatullah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Singkat cerita, Sultan Adam meninggal dan, sebagaimana
beberapa kali terjadi, menyisakan perdebatan mengenai siapa yang seharusnya
menjadi raja. Politik semakin memanas di Keraton Kayutangi –ibukota Kesultanan
Banjar masa itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pangeran Tamjid, menurut kabar, dekat dengan Belanda.
Keberadaan Belanda di tanah Banjar memang sudah sejak lama. Mereka berdagang
lada (penghasilan utama Kerajaan Banjar) dan baru-baru ini, membuka
pertambangan batubara pertama di Pengaron, tidak terlalu jauh dari Keraton di
Kayutangi. Ya, Batubara pertama kali adalah komoditas dagang Belanda -lambat
laun beliau kemudian berubah pula jadi komoditas politik oleh Belanda. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Belanda memang sudah menapakkan kaki sejak lama. Mereka
mendudukkan residen di Banjarmasin, salah satu kota dagang utama di Kalimantan
Selatan. Banjarmasin memang kota yang cukup besar sebagai Kota Dagang, namun
tidak terlalu jauh dari ibukota Kesultanan Banjar di Kayutangi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Banyak versi tentang Pangeran Tamjid. Ada yang mengatakan
beliau dekat dengan Belanda dan menjadi salah satu alat untuk mengusahakan
lobi-lobi Belanda di Kayutangi. Ada pula yang mengatakan itu semata karena
perilakunya yang hedonis, membuat Belanda semakin mudah menguasainya. Tapi
satu hal sudah jelas: setelah Sultan Adam meninggal, Pangeran Tamjid punya
kepentingan yang besar di Keraton. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kompetitor utama beliau adalah Pangeran Hidayatullah.
Beliau putera Sultan Adam yang disembunyikan, begitulah cerita Ita Syamsatiah
Ahyat yang dikutip dari sejarawan Idwar Saleh. Pangeran Hidayatullah tumbuh dan
besar di kampung dan dekat dengan ulama-ulama di Dalam Pagar. Wajar jika
kemudian Hidayat mendapat dukungan besar dari alim ulama ketika beliau datang
ke Keraton di Kayutangi sebagai putera mahkota. Hal yang jelas memecah dukungan
elite-elite istana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Intrik terjadi. Pangeran Tamjid didukung oleh Belanda dan
Pangeran Hidayat didukung oleh alim ulama dan sebagian kerabat Keraton. Belanda
campur tangan. Melalui lobi-lobi, muncul kesepakatan: Pangeran Tamjid menjadi Sultan
dan Pangeran Hidayatullah menjadi Mangkubumi. Sedikit masalah kini tertutupi,
tapi tidak terselesaikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Semakin hari, semakin terlihatlah apa maksud dan tujuan
orang-orang Belanda untuk menguasai Keraton di Kayutangi: tanah, lada, dan
tambang. Tiga hal tersebut adalah faktor produksi yang jadi komoditas
perdagangan penting di era Merkantilis. Secara hukum, Kesultanan-lah yang
menguasai tanah-tanah di seantero Kerajaan Banjar (yang konon terbentang hingga
Kotawaringin di Kalimantan Tengah). Belanda punya kepentingan untuk menguasai
tanah guna memperluas eksplorasi tambangnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Belanda sudah membuka untuk kali pertama pertambangan di
Kalimantan Selatan pada masa Sultan Adam. Tambang itu diberi nama Oranje
Nassau, terletak di Pengaron. Kepentingan Belanda adalah mendapatkan
konsesi agar bisa menguasai tanah itu tanpa harus dibayang-bayangi oleh
Keraton. Di sisi lain, Belanda juga berkepentingan dengan perdagangan lada,
yang sudah sejak lama jadi komoditas dagangnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hal ini kemudian terjadi pada tahun 1856 (seabad sebelum
berdirinya Provinsi Kalimantan Selatan). Pangeran Hidayatullah, atas tekanan
Belanda, menandatangani konsesi pertambangan di Pengaron dan daerah lain yang
sedang ditambang. Hal tersebut punya banyak konsekuensi. Membuka tambang batubara
sangat jauh berbeda dengan menanam lada. Jika menanam lada bisa dilakukan
sendiri oleh rakyat (walaupun mereka harus memberikan upeti kepada Kesultanan),
membuka tambang berarti membebaskan tanah-tanah lungguh dan membuka
lapangan kerja bagi rakyat untuk mau diupah di pertambangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dari sana, lahirlah politik upah murah: Belanda
membutuhkan rakyat untuk bekerja di pertambangan dengan upah yang hanya cukup
untuk mereka bertahan hidup. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Di sinilah kita bisa melihat : Bermainnya Belanda di
tengah politik Banjar pada masa itu sangat bertalian dengan konsolidasi
kapitalisme di tanah Banjar. Belanda sadar bahwa penghalang mereka untuk
menanamkan modal di usaha pertambangan adalah dikuasainya tanah oleh pihak
Keraton, dan semakin berkembang pertambangan maka Keraton harus semakin
diminimalisir pengaruhnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hal inilah yang tidak disukai oleh Pangeran Hidayatullah.
Meskipun pada awalnya beliau melarang rakyat yang bekerja di wilayah
pertambangan untuk melawan, lama-lama beliau tidak tahan juga. Beliau mulai
lambat-laun memobilisasi kekuatan. Di lain pihak, Sultan terlalu erat dengan
Belanda. Ia, menurut cerita orang-orang tua dulu, sering sekali datang ke
Banjarmasin dan berdansa dengan orang-orang kulit putih. Kondisi yang semakin
melancarkan jalan bagi orang-orang Belanda untuk mengonsolidasikan modalnya di
tanah Banjar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Singkat cerita, tahun 1859, pecahlah pemberontakan.
Pangeran Antasari, masih kerabat Keraton, bersama dengan Pembakal Ali Akbar dan
orang-orang kepercayaan Pangeran Hidayatullah menyerang tambang Belanda Oranje
Nassau di Pengaron. Sikap ini jelas memercikkan api perlawanan. Belanda, tanpa
tedeng aling-aling lagi, memakzulkan Sultan Tamjidillah dan membuangnya ke
Pulau Jawa. Berkobarlah Perang Banjar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Perang tersebut memang tak imbang. Belanda akhirnya bisa
menguasai tanah Banjar di awal abad ke-20. Langkah Belanda bisa diduga: mereka
membuka usaha pertambangan lain (salah satunya di Kotabaru) dan residen
bercokol sebagai penguasa di Banjarmasin. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Perang Banjar sudah berlangsung lebih seabad silam.
Belanda juga sudah tak ada lagi. Sultan Tamjidillah dan Sultan Hidayatullah
sudah meninggal dunia. Kita menyaksikan abad yang lebih modern, terutama
setelah kemerdekaan Indonesia dideklarasikan dan orang-orang Banjar kini
menjadi penguasa di tanahnya sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tapi pola-pola yang tak jauh berbeda kembali
terulang. Orang-Orang Belanda yang membuka pertambangan kini
digantikan oleh orang-orang yang berkongkalikong dengan aparatus negara, yang
membuka usaha di lapangan yang sama. Tidak hanya di tanah Banjar, tetapi juga
di banyak daerah lain. Eksploitasi sumber daya alam dan manusia kembali
berulang, bahkan kini semakin parah dengan kerusakan alam yang luar biasa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kita harus mengakui satu hal: ekonomi Indonesia sangat
tergantung dengan sumber daya alam. Pun dengan beberapa daerah yang punya
kekayaan alam sangat melimpah. Sayangnya, sumber daya alam itu tidak
berkelanjutan. Sumber-sumber tambang bisa jadi habis dan menyisakan pertanyaan
tentang apa yang akan dimakan oleh generasi kita di masa depan dan generasi
sesudah kita. Sementara itu, sejarah juga menyatakan bahwa pengelolaan sumber
daya alam semacam itu juga berkelindan dengan kekerasan, perang, dan politik
adu domba.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Padahal Allah sudah menegaskan banyak hal dalam Al-Qur’an
tentang <a href="https://indoprogress.com/2019/07/siapakah-khalifah-di-muka-bumi-di-abad-ke-21/">kewajiban
kita menjaga bumi Allah dari kerusakan lingkungan</a>, dan <a href="https://indoprogress.com/2018/10/zhaharal-fasadu-fil-barri-wal-bahri/">belajar
dari sejarah masa lalu tentang kerusakan lingkuingan yang ada</a>. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Namun, upaya untuk membangun ekonomi yang lebih
berkelanjutan dan lepas dari ‘kutukan sumber daya alam’ semacam itu hanya hadir
pada solusi-solusi yang ada di atas meja. Ketika Komisi Pemberdayaan Korupsi
ingin mengungkap korupsi di sektor-sektor semacam ini –sektor yang sering
dianggap “basah” karena menghasilkan uang banyak—ia malah dianggap oleh
penguasa <a href="https://bisnis.tempo.co/read/1251744/moeldoko-sebut-kpk-hambat-investasi-bagaimana-kondisi-riilnya">“menghambat
investasi”</a> dan dipreteli kewenangannya, hingga memicu gelombang protes
dan demonstrasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pada titik inilah, sejatinya, kita mungkin perlu
berefleksi. Dalam banyak hal, sejarah kolonialisme Belanda adalah sejarah
perampasan lahan untuk kepentingan industri ekstraktif yang tidak banyak “mengalir”
pada rakyat kecil. Pertanyaan kritis perlu kita ajukan di masa kini dan ke
depannya: apakah mau meneruskan warisan kolonial ini, atau mungkin perlu
memikirkan alternatif untuk lepas dari jerat kapitalisme pertambangan di masa
depan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Wallahu a’lam bish shawwab.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><a href="https://indoprogress.com/2019/10/pergulatan-islam-melawan-kapitalisme-pertambangan/" target="_blank">IndoProgress</a> </span></span></b></div>
Setro Jenarhttp://www.blogger.com/profile/08679824805045960826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4161822764444069474.post-59205860883015480382019-10-05T13:12:00.000+07:002019-10-25T19:46:17.719+07:00Kronologi Konflik Agraria Urutsewu<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="color: #333333;"><i>Pengantar: </i></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="color: #333333;"><i>Tanah yang menjadi konflik di daerah Urutsewu, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah (Jateng) terletak di antara muara Kali Lukulo Desa Ayamputih di sebelah barat, sampai dengan muara Sungai Wawar Desa Wiromartan. Secara total, daerah yang berkonflik ini memiliki panjang kurang lebih 22,5 km dan lebar 500 meter dari bibir pantai. Warga yang terlibat dalam konflik ini berasal dari beberapa desa sepanjang pantai Kebumen Selatan, yaitu: Desa Ayamputih, Setrojenar, Brecong (Kecamatan Buluspesantren); Desa Entak, Kenoyojayan Ambalresmi, Kaibon Petangkuran, Kaibon, Sumberjati (Kecamatan Ambal); Mirit Petikusan, Mirit, Tlogodepok, Tlogopragoto, Lembupurwo, dan Wiromartan (Kecamatan Mirit). </i></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="color: #333333;"><i>Kronologi konflik ditampilkan dalam tabel di bawah ini.</i></span><span style="color: #333333; font-size: 10.5pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><span style="color: #333333;">Waktu</span></b><span style="color: #333333; font-size: 10.5pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><span style="color: #333333;">Peristiwa</span></b><span style="color: #333333; font-size: 10.5pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><span style="color: #333333;">Keterangan</span></b><span style="color: #333333; font-size: 10.5pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><span style="color: #333333;">Tahun 1830 - 1871</span></b><span style="color: #333333; font-size: 10.5pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><span style="color: #333333;">Penataan tanah <i>“Galur Larak”</i></span></b><b><span style="color: #333333; font-size: 10.5pt;"><o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #333333;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pada masa pemerintahan Bupati Ambal R. Poerbonegoro, dilakukan pembagian/penataan tanah dengan sistem <i>“galur larak”,</i> yaitu dengan membagi tanah membujur dari utara ke selatan sampai dengan pantai laut selatan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="color: #333333; font-size: 10.5pt;"></span><span style="color: #333333; font-size: 10.5pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyR8dqq-0NpPjcD8ibURfyIPCyIsEbhNh-dh1I2kjkrmVDoTHghwlo6bk3cLU1rGef6YHPYZBOl2oObLDwXw_wKTvM2TobdYceUh_1tgzwTwCressw9-DVAq7PZBccyNIYN-EGfUGVRwI/s1600/peta-recident-1901.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="862" data-original-width="1174" height="467" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyR8dqq-0NpPjcD8ibURfyIPCyIsEbhNh-dh1I2kjkrmVDoTHghwlo6bk3cLU1rGef6YHPYZBOl2oObLDwXw_wKTvM2TobdYceUh_1tgzwTwCressw9-DVAq7PZBccyNIYN-EGfUGVRwI/s640/peta-recident-1901.jpg" width="640" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<i style="color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: x-small;">Peta Residente Bagelen, 1855, Perpustakaan Nasional melalui Ahmad Nashih Luthfi, 2016</span></span></span></span></i><br />
<i style="color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; font-size: 14px; outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: xx-small; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><br /></span></span></span></i>
<i style="color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; font-size: 14px; outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: xx-small; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><br /></span></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="color: #333333; font-size: 11pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tahun 1901<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="color: #333333; font-size: 11pt;"></span><span style="color: #333333; font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_rVJZJCSTt5hb91sWCBjqI-HUgxg8ZlLSORYIDfG1RGyL25iV90aVMyb9yCcc-FIHQ9jKEsDn12pdZVc0mA1x-NPQxP5GH4tqAkj796538kw2MMzLZIB3FbcXPraGUBi9V7C5wxq0cC8/s1600/peta-urutsewu-1901.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="683" data-original-width="1600" height="272" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_rVJZJCSTt5hb91sWCBjqI-HUgxg8ZlLSORYIDfG1RGyL25iV90aVMyb9yCcc-FIHQ9jKEsDn12pdZVc0mA1x-NPQxP5GH4tqAkj796538kw2MMzLZIB3FbcXPraGUBi9V7C5wxq0cC8/s640/peta-urutsewu-1901.jpg" width="640" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<i style="color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: x-small;">Peta Pesisir Urutsewu, Perpustakaan Nasional, 1901, melalui Ahmad Nashih Luthfi pada 2016</span></span></span></span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tahun 1910-1913<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyd-JCfbzsvkg0TMHXhOn1hcw_y4y_rUwgRe-jGMvHoGUB8GDanxld1IdV0nUlGjyXSJEVWIPfAyeD_iNqt30xIjeJ4bA3cKGsG2LNzG9Pe6AX4t-YBDqn-lSaaax-C8mZ3GMPWRtTdr4/s1600/04629-letter-C-1913.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="692" data-original-width="904" height="488" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyd-JCfbzsvkg0TMHXhOn1hcw_y4y_rUwgRe-jGMvHoGUB8GDanxld1IdV0nUlGjyXSJEVWIPfAyeD_iNqt30xIjeJ4bA3cKGsG2LNzG9Pe6AX4t-YBDqn-lSaaax-C8mZ3GMPWRtTdr4/s640/04629-letter-C-1913.JPG" width="640" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<i style="background-color: white; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: x-small;">Bukti Letter C No.296, juga a/n lainnya, telah ada sejak 1901-1913, dokumen dari Hamid mantan Kades Ambalresmi, diakses pada Mei 2013</span></span></span></i><br />
<i style="background-color: white; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></span></i>
<i style="background-color: white; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: x-small;">***</span></span></span></i></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<i><span style="font-size: 11pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Tahun 1920</span></b><span style="outline-color: initial; outline-style: initial; transition-property: all;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Blengketan </span></i></b><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Desa</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Penggabungan desa-desa di Urutsewu, beberapa desa (2 – 4 desa) digabung menjadi satu. Hasil <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">blengketan</i> desa ini masih dipakai sampai sekarang.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><br /></span></span></span>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">***</span></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Tahun 1922</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Klangsiran </span></i></b><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">tanah I</span></b><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"> pasca <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">blengketan</i> desa</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Pemetaan dan pengadministrasian tanah pada masing-masing desa hasil <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">blengketan</i>. Meliputi pencatatan tanah milik perorangan, tanah <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">bengkok</i> dan <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">bandha</i> desa, serta penggabungan tanah <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">bengkok</i> desa menjadi satu lokasi dengan cara tukar guling.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Pada periode ini batas sebelah selatan tanah milik perorangan maupun milik desa sampai dengan pantai laut selatan <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">(banyu asin).</i></span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span><br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; font-family: verdana, sans-serif;">***</span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; font-family: verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Tahun 1925</b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Redistribusi Tanah Sistim Dodokan</b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Orang yang punya hak pilih adalah orang yang punya tanah/sawah,</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Orang yang tak punya tanah, diberi lahan garapan di selatan (blok D.V) urut galur tanah <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">bengkok </i>dan tanah yang ditinggal pemiliknya.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Contoh: tanah milik mbah Kaum Murdjo (Kaibon Petangkuran) diberikan kepada yang tak punya tanah.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Di Setrojenar, tanah pak Mihad sekarang, berasal dari <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">galur bengkok </i>yang diredistribusikan dan dimutasi haknya ke persun wajib pajak dg hasil bumi.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Di Wiromartan, tanah milik mBah Ranu memperoleh dari <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">urut galur bengkok</i> Kades <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">(Bekel)</i> yang diredistribusi.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Dalam sistem “Dodokan” calon yang memperoleh suara (biting) terbanyak menjadi Kades, sedangkan yang kedua menjadi Carik (Sekdes)</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><br /></span></span></span>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">***</span></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Tahun 1930</b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Runtuhnya Feodalisme Kasunanan Surakarta</b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Pesisir Urutsewu disebut sebagai <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Tlatah Bagelen </i>yang menjadi bagian dari wilayah kasunanan Surakarta dimana sistem feodalisme berakhir. <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">(Ahmad Nashih Luthfi, STPN Press 2016)</i></span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><br /></i></span></span></span>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-style: normal;">***</span></i></span></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Tahun 1932</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Klangsiran</span></i></b><i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"> </span></i><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">tanah II</span></b><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"> pasca <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">blengketan</i> desa</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Pemetaan dan pengadministrasian tanah yang dilakukan oleh pejabat yang disebut <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Mantri Klangsir</i> pada masa penjajahan kolonial Belanda dengan partisipasi petani Urutsewu. Tanah yang di-<i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">klangsir</i> berarti dipetakan berdasarkan nilai ekonomi, sehingga menghasilkan kelas-kelas tanah, yaitu blok D I, D II, D III, D IV dan D V.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Klangsiran</i> atau pemetaan kelas-kelas tanah terutama bertujuan untuk menentukan besarnya pajak yang harus dibayar oleh masyarakat.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Untuk menandai tanah yang sudah diverifikasi dalam proses <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">klangsiran</i> itu dibuat tanda dengan <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">pal</i> atau patok tanah. Khusus untuk patok yang menandai batas antara desa dibuat lebih besar. Di luar batas ini di-klaim oleh Belanda, sehingga masyarakat menyebutnya sebagai <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">“Tanah Kompeni”,</i> yakni tanah yang berada pada jarak <u style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">+</u> 150-200 meter dari garis pantai. Hingga kini, pal atau patok penanda itu masih ada. Masyarakat menyebutnya sebagai <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">pal budheg</i> dan terdapat di sepanjang pesisir. Di sebelah utara dari batas patok yang berjarak <u style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">+</u> 150-200 meter dari garis pantai adalah tanah milik kaum tani di masing-masing desa. Contoh <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Pal-Budheg</i>: berkode Q222 untuk Desa Setrojenar, Q216 untuk Desa Entak, dan Q215 untuk Desa Kaibon.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Ihwal keberadaan <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">pal-budheg </i>ini banyak diriwayatkan mbah Karto Mihardjo alias <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Amad Bambung </i>(Ayamputih) yang pada masa lalu dipercaya memegang s<i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">etik keluwarga </i>dan terlibat mengikuti <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Klangsiran </i>tanah pesisir</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #2e2e2e; font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Testimoni lainnya menyebutkan bahwa di desa Brecong </span><i style="color: #333333; outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Klangsiran </i><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">telah dilaksanakan pada tahun 1922 dan hasil pemetaan </span><i style="color: #333333; outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Mantri Klangsir </i><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">era kolonial ini menjadi data administrasi pemilikan tanah. </span><i style="color: #333333; outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"> </i></span><i style="color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"> </i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="color: #333333; font-size: 10.5pt;"></span><span style="color: #333333; font-size: 10.5pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX0O0e2t7m-32Oa1MWptfp1T78csuEtYiWS6R4LbVcmzPyySfr9kIrZeVwaVyi1rRlEVvsEZlF3mxNhpgWKNVHBftxiHStqzllHpqminGYFzWaf2I3yYtRJCR7QeTfAeq3TgBhcUFLMJA/s1600/palbudeg1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="374" data-original-width="697" height="342" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX0O0e2t7m-32Oa1MWptfp1T78csuEtYiWS6R4LbVcmzPyySfr9kIrZeVwaVyi1rRlEVvsEZlF3mxNhpgWKNVHBftxiHStqzllHpqminGYFzWaf2I3yYtRJCR7QeTfAeq3TgBhcUFLMJA/s640/palbudeg1.jpg" width="640" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<i><span style="color: #333333;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Pal Budheg: Penanda "Klangsiran" pemetaan kategorisasi kelas tanah dengan patok berkodefikasi Q215 (Desa Kaibon disebut Pal Tanggulasi), Q216 (Desa Entak disebut Pal Keben) dan Q222 (Desa Setrojenar disebut Pal Budeg). Pemetaan ini dilakukan antara 1922-1932 semasa pemerintah kolonial Hindia-Belanda [Foto: Litbang&Media-Center FPPKS]</span><span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Klaim “Tanah Kompeni” tersebut mendapatkan penolakan/perlawanan keras dari warga, dalam bentuk perusakan gudang garam milik Belanda oleh kelompok-kelompok tertentu. Bentuk perlawanan yang lain adalah bahwa masyarakat tetap membuat garam di lokasi “Tanah Kompeni” tersebut serta membuat jaringan pemasaran sendiri yang dipusatkan di Desa Tlogopragoto.</span><span style="outline-color: initial; outline-style: initial; transition-property: all;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Fakta bahwa masyarakat tetap menguasai dan memanfaatkan “Tanah Kompeni” adalah bahwa pada masa (disebut Jaman Cirat) itu banyak petani garam. Bahkan warga yang tinggal di daerah utara menyewa sebagian “tanah kompeni” tersebut kepada pemilik tanah yang seurutnya galur, untuk membuat dan memproduksi garam di lokasi pesisir.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; font-family: verdana, sans-serif;">***</span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; font-family: verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Tahun 1937</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Latihan Tentara Kolonial Belanda</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: x-small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Pesisir Urutsewu dipakai untuk latihan militer oleh Tentara Belanda. Pada waktu ini belum ada Tentara Nasional Indonesia (TNI), karena TNI berdiri pada 3 Juni 1947. TNI lahir dalam kancah perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda yang berambisi untuk menjajah Indonesia kembali melalui kekerasan senjata. TNI merupakan perkembangan organisasi yang berawal dari Badan Keamanan Rakyat (BKR). Selanjutnya pada tanggal 5 Oktober 1945 menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan untuk memperbaiki susunan yang sesuai dengan dasar militer internasional, dirubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI). Untuk menyatukan dua kekuatan bersenjata yaitu TRI sebagai tentara regular dan badan-badan perjuangan rakyat, maka pada tanggal 3 Juni 1947, Presiden mengesyahkan dengan resmi berdirinya TNI. <span style="font-size: x-small;">[sumber:</span></span><span style="font-size: x-small;"><a href="http://www.tni.mil.id/pages-10-sejarah-tni.html" style="color: black; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.2s ease 0s;" target="_blank"><span style="color: blue; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><b>http://www.tni.mil.id/pages-10-sejarah-tni.html</b></span></a><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><b>; diakses pada 23/12/2013</b>]</span></span><span style="outline-color: initial; outline-style: initial; transition-property: all;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: x-small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><br /></span></span></span></span>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: x-small;"><span style="color: #333333;">***</span></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Tahun 1942-1945</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Latihan Tentara Dai-Nipon Jepang</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Latihan tentara Jepang dan Laskar PETA dilakukan di sebelah selatan <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">pal-budheg</i>.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><br /></span></span></span>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">***</span></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">1945 – 17 Agustus</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Proklamasi Kemerdekaan RI</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Tentara Jepang meninggalkan pesisir Urutsewu</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><br /></span></span></span>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">***</span></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Tahun 1945-1949</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Jaman Cirat</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Fakta yang menjelaskan industri garam rakyat, sebagaimana testimoni pelaku industri mBah Mangun Sastro dan mBah Sankardi (Kaibon Petangkuran); bahwa pemanfaatan lahan untuk industri garam rakyat mengambil dan memanfaatkan zona di selatan <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">pal tanggulasi Q215.</i></span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Banyak penduduk luar desa Kaibon Petangkuran (Bener Kulon, Sidoluhur, Bener Wetan, dll) menyewa tanah <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Blok Kisik</i> kepada pemegang hak pemilikan “tanah buntut” <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">(terminologi Wedhi-Kengser)</i> terdekat (utaranya). Sedangkan di desa Setrojenar banyak penyewa dari desa Bocor, Waluyo, menyewa dan memanfaatkan <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Blok Kisik </i>untuk memproduksi garam.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Pada tahun 1949, pasar sentra garam di <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Pasar Thengok </i>(Ambalresmi) dibombardir tentara Sekutu yang menyebabkan surutnya pamor industri garam rakyat di pesisir Urutsewu.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><br /></span></span></span>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">***</span></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Tahun 1956</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<b style="color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">Dokumen pemilikan tanah pesisir Urutsewu</span></span></span></b><br />
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; font-size: 14px; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><br /></span></span></b></div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvUvdtdTfg7Bbp2SvohH6cH9BvaRplrT42_FWF8C8WRTItwSH9YxS-864aoNRhblXz1aYoZ7nG6h38uz615dhdti69i0FftViUCqil-iqoI7xAtbpGEN2S2jWODmktgcQqlCq4W5P9wH0/s1600/1956_akte-segel.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1156" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvUvdtdTfg7Bbp2SvohH6cH9BvaRplrT42_FWF8C8WRTItwSH9YxS-864aoNRhblXz1aYoZ7nG6h38uz615dhdti69i0FftViUCqil-iqoI7xAtbpGEN2S2jWODmktgcQqlCq4W5P9wH0/s640/1956_akte-segel.JPG" width="462" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="color: #333333;"></span><span style="color: #333333;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: x-small;">Dokumen akta jual-beli tanah pesisir Urutsewu, 1956, dari Ahmad Sodjari, diakses 22 April 2011</span></span></span></span></i></div>
<div>
<i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: xx-small; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><br /></span></span></span></i>
<i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: xx-small; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small; font-style: normal;">***</span></span></span></span></i><br />
<i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: xx-small; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small; font-style: normal;"><br /></span></span></span></span></i></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Tahun 1960</span></b><span style="outline-color: initial; outline-style: initial; transition-property: all;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Pasca Pengesahan UUPA 1960</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Pendaftaran/sertifikasi tanah rakyat secara massal di Departemen Agraria/Dirjen Agraria, Departemen Dalam Negeri.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Bukti-bukti : Sertifikat tanah warga dan perjanjian jual-beli yang ditandatangani oleh asisten wedono dan kepala desa, dengan batas sebelah selatan laut/pantai.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><br /></span></span></span>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">***</span></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Tahun 1962</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Tahun dimana mbah Samidja, pejabat Kadus selama 4 periode Kades berturut-turut menuturkan penarikan pajak dengan acuan <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">pethuk, </i>yakni kutipan buku C Desa</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><br /></span></span></span>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">***</span></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Tahun 1965 - 1969</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Pasca G30S</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Masyarakat takut mengakui jika memiliki sertifikat tanah pemilik sertifikat karena bisa dituduh sebagai anggota/pengikut PKI.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Masyarakat juga takut untuk mengurus sertifikat</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><br /></span></span></span>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">***</span></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Tahun 1975</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Masuknya perkebunan tebu “Madukismo”</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Lahan selatan makam Urutsewu (kelas D V) dianggap tidak bertuan, sehingga sewa lahan tidak dibayarkan, tetapi setelah ada masyarakat yang menunjukkan akta jual beli, kemudian perusahaan mau membayar sewa.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><br /></span></span></span>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">***</span></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Tahun 1982</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Dislitbang-AD dibangun dan TNI Pinjam tempat ketika latihan</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Selain latihan TNI juga melakukan Uji Coba Senjata Berat</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· TNI membuat surat “pinjam tempat ketika latihan” kepada kepala desa setempat. Belakangan “pinjam tempat” tidak lagi dilakukan, dan hanya memberikan surat pemberitahuan ketika latihan.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><br /></span></span></span>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">***</span></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Tahun 1988</span></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">Segel (akta) jual-beli tanah pesisir menjelaskan batas laut (banyuasin)</span></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #333333;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRZZ36sqx7oYPk5TrG5E-rwskfpOYkRO6fPq05nRdpa57mI_yR9kwLIFwvvQTGYETKGKYclHZshIUlq-0AU62EqT84-3tH5RPF8uxFwEaa5wrCMKCojlg5-xtEoiQsI6F3bZ3NS8mLq9I/s1600/1988_segel.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1133" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRZZ36sqx7oYPk5TrG5E-rwskfpOYkRO6fPq05nRdpa57mI_yR9kwLIFwvvQTGYETKGKYclHZshIUlq-0AU62EqT84-3tH5RPF8uxFwEaa5wrCMKCojlg5-xtEoiQsI6F3bZ3NS8mLq9I/s640/1988_segel.JPG" width="452" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><i> </i></span><i style="color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: x-small;">Dokumentasi pribadi, tahun 1988 dari Basiran, diperoleh FPPKS pada 2014</span></span></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i style="color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></i>
<i style="color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: x-small;"><span style="color: #333333; font-size: small; font-style: normal;">***</span></span></span></i><br />
<i style="color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: x-small;"><span style="color: #333333; font-size: small; font-style: normal;"><br /></span></span></span></i></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Tahun 1997</span></b><span style="outline-color: initial; outline-style: initial; transition-property: all;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Pada </span>22 Maret<span style="background: white; color: #444444; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"> </span><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">1997, sebanyak 5 anak desa Setrojenar tewas mengenaskan karena memungut peluru bom mortir sisa latihan dan meledak di rumah keluarganya, mayatnya dikuburkan di makam dukuh Godi</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><br /></span></span></span>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">***</span></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Tahun 1998 – 2009</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">TNI “pinjam” Urutsewu ke Pemerintah Kabupaten Kebumen</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· TNI juga pernah membuat “kontrak” dengan pemerintah daerah tentang penggunaan tanah pesisir Urutsewu untuk latihan. Hal ini membuktikan (dan masih menghormati) bahwa tanah pesisir Urutsewu benar-benar milik warga.<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Maret-April 1998</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333;">· P</span><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">emetaan tanah untuk area latihan dan ujicoba senjata TNI-AD mulai dari muara Kali Lukulo sampai muara Kali Wawar dengan lebar kurang lebih (k.l) 500 meter dari garis pantai ke utara dan panjang k.l. 22,5 km melintasi pesisir 15 desa di 3 kecamatan.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Pemetaan dilakukan secara sepihak oleh anggota TNI yaitu Serma Hartono, NRP : 549021; kemudian dimintakan tanda tangan kepada Kepala Desa.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Istilah yang dipakai untuk menamai area lapangan tembak dalam peta tersebut adalah “Tanah TNI-AD”, hal ini menegaskan bahwa TNI telah mencoba melakukan klaim sepihak atas tanah rakyat.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Hasil pemetaan dimintakan tandatangan dari Kepala Desa di kawasan Urutsewu, dengan alasan <b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">minta ijin penggunaan tanah</b> <b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">milik</b> untuk latihan sehingga Kepala Desa bersedia menandatangani. Artinya, tandatangan ini tidak dapat dipakai sebagai bukti mutasi kepemilikan.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Peta area latihan ini tidak bisa dijadikan dasar/bukti bahwa TNI memiliki tanah tersebut karena pemetaan dilakukan secara sepihak oleh TNI dan bukan instansi yang berwenang, yakni Badan Pertanahan Nasional (BPN)</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Tahun 2005</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Korban luka dan cacat permanen di bagian tangan dan kaki</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Nama Triyono bin Basuki (alm), desa Entak. Memungut peluru mortir sisa latihan dari lahan dan meledak di rumahnya.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Tahun 2006</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Desember 2006</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Surat Kades Setrojenar Nomor 340/XII/2006 tertanggal 12 Desember 2006 perihal pernyataan resmi Kades Setrojenar tentang tanah <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Berasengaja</i></span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Surat ini menyatakan bahwa walaupun sudah ada “kesepakatan tidak tertulis” antara warga Desa Setrojenar dengan TNI-AD, yang menyetujui penggunaan tanah “<i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">berasengaja</i>” untuk latihan dan ujicoba senjata berat; <b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Pemerintah Desa tetap berhak untuk mengelola </b>kawasan tersebut berdasarkan peraturan yang ada.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Latar belakang terbitnya surat ini adalah adanya pungutan terhadap pelaku usaha di kawasan pesisir, antara lain petani, pengelola wisata dan penggalian pasir laut, sementara Pemerintah Desa juga merasa berhak untuk mengambil keuntungan ekonomi dari aktifitas yang ada di tanah <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">berasengaja</i>.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Pengertian tanah <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Berasengaja</i> (Jw: sengaja di-<i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">bera</i>-kan/tidak ditanami) adalah tanah yang <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">sengaja diberakan</i> dan digunakan sebagai ladang penggembalaan ternak kambing, sapi maupun kerbau; dalam idiom lain ini difungsikan sebagai “sabuk hijau” (green-belt) pesisir. Testimoni Kadus 4 zaman, Samidja, menyebut di zona ini ada sisa pohon <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Dhadhap Jaran </i>yang pada masa lalu pernah dijadikan obyek sasaran tembak peluru mortir dari arah utara sehingga banyak pohon rusak dan binasa.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Tahun 2007</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">November 2007</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Surat Camat Buluspsantren Nomor 621.11/236 tertanggal 10 November 2007 perihal tanah TNI dari hasil musyawarah permasalahan tanah TNI pada 8 November 2007 di pendopo Kecamatan Buluspesantren yang dihadiri oleh Muspika, Kodim 0709/Kebumen, Sidam IV Purworejo, Dislitbang-AD Buluspesantren, Kepala Desa Ayamputih, Setrojenar dan Brecong, Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) 3 desa, mantan Kades (2 desa), dan warga masyarakat 3 desa.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Pada poin 5 surat ini menyatakan bahwa TNI tidak akan mengklaim tanah rakyat kecuali yang 500 m dari bibir pantai. <b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><u style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Hal ini bermasalah</u></b>, karena dalam interval 500 meter dari bibir pantai tersebut terdapat tanah rakyat yang merupakan “<i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">tanah pemajekan</i>” sebagaimana tertera di Buku C Desa dan memiliki Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT).<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">13 Desember 2007<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Aksi <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">audiensi </i>ke DPRD Kebumen dan menyertakan berbagai pihak, termasuk BPN</span><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Berdasarkan kesaksian Agus Suprapto, mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kebumen yang pernah melihat dokumen peta tanah pada kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jateng, <b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">tidak ada tanah Hankam di Urutsewu</b>. Hal ini sesuai dengan pernyataan BPN Kebumen pada Audiensi dengan DPRD Kabupaten Kebumen, 13 Desember 2007; bahwa sampai sekarang tidak ada tanah TNI di Urutsewu dan TNI belum pernah mengajukan permohonan ke BPN.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Menurut kesaksian Sugeng, Paryono, dan Nur Hidayat (dari Setrojenar), Musyawarah 8 Desember 2007 pihak Dislitbang-AD hanya mensosialisasikan bahwa “<i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">menurut Undang-Undang (UU) yang ada, di sepanjang pantai di seluruh Indonesia adalah tanah Negara atau tanah Hankam</i>,” tanpa menyebut UU mana yang mengaturnya. Ini adalah pembodohan dan kebohongan publik. Yang jelas, tidak semua pemilik tanah dalam zona 500 meter dari garis pantai dilibatkan dalam musyawarah ini; dan sampai sekarang belum sekali pun tercapai kata sepakat dari para pemilik tanah.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Tahun 2007</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Pelebaran klaim “Tanah TNI-AD”</span></b><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"> dari 500 meter, 750 meter, menjadi 1.000 meter dari garis pantai.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Pada saat jelang penentuan dan penetapan tras jalan dan proses pembebasan tanah untuk infrastruktur Jalan Lintas Selatan Selatan (JLSS), klaim “Tanah TNI” berkembang, dari radius 500 meter menjadi 1.000 meter dari garis pantai, sehingga TNI (Kodam IV Diponegoro) mempunyai alasan (membuat dalih) untuk meminta ganti rugi (surat Gubernur Jateng kepada Pangdam IV Diponegoro, tgl 5 Oktober 2007, perihal Permohonan ulang aset pengganti tanah TNI AD dalam pembangunan Jalan Jalur Lintas Selatan Pulau Jawa)</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Pelebaran/perluasan klaim tersebut memicu perlawanan keras dan terbuka dari masyarakat dalam bentuk pencabutan pathok “radius 1.000 m”, dan pasca pencabutan muncul ancaman dari Panglima Kodam IV Diponegoro yang intinya: “<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">akan dilakukan pematokan ulang dan barangsiapa yang merusak patok TNI akan diambil tindakan tegas”</i></b>.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Klaim 1.000 meter dari garis pantai ternyata diakomodir dalam Draft Raperda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang dipaparkan di DPRD Kabupaten Kebumen pada 13 Desember 2007 dengan menyebutkan rancangan penetapan kawasan Hankam/TNI 1.000 meter kali 22,5 kilometer. Juga bunyi pasal terkait “<i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">di kawasan Hankam tidak boleh ada kegiatan lain selain kegiatan pertahanan keamanan</i>”.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Tahun 2008</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Korban luka</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">2 orang pemuda Desa Entak terkena pecahan mortir dari latihan tentara, mortir meledak di lahan saat keduanya tengah bekerja merawat tanaman.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Kodam IV Diponegoro menyetujui penambangan pasir besi</span></b><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Surat Kodam IV Diponegoro, kepada PT Mitra Niagatama Cemerlang (MNC), Nomor : B/1461/IX/2008, tanggal 25 September 2008, tentang Persetujuan Pemanfaatan Tanah TNI AD di Kecamatan Mirit untuk Penambangan Pasir Besi.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Berdasarkan surat ini nampak jelas bahwa TNI nyata-nyata telah melakukan <b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">klaim sepihak</b> atas tanah pesisir Urutsewu, sekaligus telah melakukan kegiatan bisnis yang jelas-jelas tidak boleh dan/atau dilarang dilakukan oleh TNI</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Klaim sepihak TNI-AD menyebut luasan 317,48 hektar tanah di pesisir Mirit sebagai “tanah TNI-AD” yang juga diprotes warga melalui FMMS</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Tahun 2008</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Izin eksplorasi pasir besi diberikan oleh pemerintah kepada PT MNC</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Desa-desa yang termasuk ke dalam area izin eksplorasi adalah Mirit Petikusan, Mirit, Tlogodepok, Tlogopragoto, Lembupurwo, dan Wiromartan. Dalam sidang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) para pamong desa yang hadir menolak kehadiran perusahaan tambang. Hanya Desa Wiromartan, melalui Kepala Desanya, yang mendukung rencana penambangan sepanjang menguntungkan masyarakat setempat.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Salah seorang komisaris PT MNC adalah pensiunan TNI-AD (Mayjen. Purn. Rianzi Zulidar, SH, MSc); sementara direkturnya (kemungkinan) adalah mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN).</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Ijin ini diterbitkan meskipun Perda Tata Ruang yang berlaku pada saat itu belum menetapkan kawasan Urutsewu sebagai kawasan pertambangan artinya ijin ini harus dibatalkan demi hukum.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">November 2008</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Korban luka akibat ledakan peluru mortir sisa latihan, Paryanto, 15 th, pemuda desa Entak. Dibawa ke Puskesmas Ambal dan pada 28 November 2008 dirujuk ke RSUD Kebumen dan dirawat 3 hari (Senin - Kamis) dr Adi P</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">***</span></span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">Tahun 2009</span></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">Februari 2009</span></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; font-size: 14px; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><br /></span></span></b></div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnDqJPbxETUP-l8YKD4onk8Ip-4Lh2jy9_M5-j1_imI2qL1aAaUF2gGwk5qeJCI6lTRL0TRIOkXxSi94SLwywxu0cljNNvnT_y7BRo37SDj_-ts1K-sZlpSMtTGqA5bcddoMuVYm4hMwU/s1600/gapura-setro.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="426" data-original-width="640" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnDqJPbxETUP-l8YKD4onk8Ip-4Lh2jy9_M5-j1_imI2qL1aAaUF2gGwk5qeJCI6lTRL0TRIOkXxSi94SLwywxu0cljNNvnT_y7BRo37SDj_-ts1K-sZlpSMtTGqA5bcddoMuVYm4hMwU/s640/gapura-setro.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="color: #333333;"><o:p><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b> </b><span style="font-size: x-small;"><i>Gapura wisata di pantai Setrojenar dibangun pemuda sejak Februari 2009. </i></span></span></o:p></span><br />
<span style="color: #333333;"><o:p><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-size: x-small;"><i>Foto: Dok. Litbang & Media-Center FPPKS</i></span></span></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="color: #333333;"><o:p><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-size: x-small;"><i><br /></i></span></span></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<div class="MsoNormal" style="font-family: montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Gapura perlawanan</span></b><span style="outline-color: initial; outline-style: initial; transition-property: all;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Pemuda Desa Setrojenar (Buluspesantren) sejak awal bulan membangun gapura wisata pantai tapi pada pertengahan bulan (75%) dilarang dilanjutkan oleh tentara.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Jumat, 20 Februari, digelar “rakor” di kantor Camat diikuti 6 wali tani dengan komandan Dislitbang dan banyak aparat TNI, Polisi dan Pol PP; tanpa menghasilkan titik temu.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Selasa, 24 Februari, hambatan ini dimusyawarahkan di mushola Dukuh Godi dengan berbagai elemen desa (Pemdes, BPD, Pemuda, Muslimat, dll) dan menghasilkan putusan tetap melanjutkan pembangunan gapura untuk memajukan pariwisata rakyat; munculnya wacana menolak kawasan militer demi pemajuan pertanian dan pariwisata.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Rabu 22 April 2009</b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">Peresmian gapura wisata pantai dengan mujahadah diikuti oleh warga<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">14 Mei 2009<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· </span>Kamis, 14 Mei 2009, 2.500 massa FPPKS melakukan aksi menolak kawasan Hankam di Urutsewu, aksi berlangsung di Kebumen.<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: #2e2e2e; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Perwakilan massa diterima Bupati Nashirudin al Mansur dan jajaran Muspida, Kapolres Kebumen AKBP Drs Ahmad Haydar MM, Komandan Kodim 0709 Letkol Inf Sidhi Purnomo, Ketua DPRD H Probo Indartono SE MSi. serta Kepala Perwakilan Dislitbang TNI AD Mayor Inf Kusmayadi.<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: #2e2e2e; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Statemen Bupati: Persoalan antara warga dan TNI tidak bisa diselesaikan di tingkat daerah, melainkan harus diselesaikan sampai tingkat pusat. Bupati berjanji akan membentuk tim untuk menyelesaikan kasus tersebut<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: #2e2e2e; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;">***</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Tahun 2011</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Januari 2011</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Ijin eksploitasi (Ijin Usaha Pertambangan Operasi Produksi) diberikan kepada PT Mitra Niagatama Cemerlang (MNC)</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Pemerintah memberikan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi kepada PT MNC selama 10 tahun tanpa sosialisasi. Dalam surat izin produksi, dinyatakan bahwa luasan lahan yang akan ditambang adalah 591,07 ha, dengan 317,48 ha diantaranya adalah tanah milik TNI AD.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Ijin ini diterbitkan meskipun Perda Tata Ruang yang berlaku pada saat itu belum menetapkan kawasan urutsewu sebagai kawasan pertambangan, artinya ijin ini harus dibatalkan demi hukum.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">23 Maret 2011</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Aksi “pisowanan agung” massa FPPKS (Forum Paguyuban Petani Kebumen Selatan) dan FMMS (Forum Masyarakat Mirit Selatan) di pendopo Rumdin Bupati Kebumen, dengan tuntutan tolak latihan TNI dan cabut ijin tambang pasir besi</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Senin, 11 April 2011</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Warga menolak latihan uji coba senjata TNI AD</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Aksi massa menolak ujicoba senjata berat, mengepung DislitbangAD dan memblokade pasokan konsumsi tentara</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Pembuatan blokade di beberapa titik/ruas jalan Desa Setrojenar</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Sabtu, 16 April 2011</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Tragedi Setrojenar</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Penolakan warga di Sabtu pagi ditunjukkan dengan aksi ziarah ke makam desa, pada makam 5 korban anak yang meninggal medio 1997 karena ledakan bom mortir sisa latihan TNI. Penolakan juga dilakukan dengan membuat blokade dari pohon-pohon yang dilintangkan di jalan.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Aksi aparat TNI-AD membongkar blokade yang dibuat oleh warga. Melihat blokadenya dibongkar TNI-AD, warga kembali memblokade jalan dengan kayu, merobohkan gerbang gapura TNI AD, dan melempari gudang tampungan peluru bekas yang sudah lama tidak terpakai dan dibangun diatas tanah milik warga.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Peristiwa ini direspons dengan penyerangan bersenjata oleh TNI dari Kesatuan Yonif-403/WP ke arah warga. Tentara mengejar, menangkap, menembak dan memukuli banyak warga.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Kejadian ini diikuti dengan penangkapan 6 petani dikriminaliasasi (4 orang dengan pasal pengrusakan dan 2 orang dengan pasal penganiayaan), 13 orang korban luka-luka, rawat inap di RSUD, 6 orang diantaranya luka akibat tembakan peluru karet, dan di dalam tubuh seorang petani lainnya bersarang peluru karet dan timah;</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Korban barang 12 sepeda motor milik warga dirusak permanen dan disita. Termasuk beberapa barang, seperti handphone, kamera, dan data digital dirampas secara paksa oleh tentara di lapangan.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Kriminalisasi juga menimpa AP yang dilaporkan Kodim ke Polres Kebumen dengan sangkaan “menghina institusi TNI” karena berorasi dongeng anjing pada aksi di DPRD sebelumnya. Sangkaan ini kemudian bekembang jadi “merongrong kekuasaan umum” dalam pemanggilan kedua.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Minggu 17 April 2011</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Para korban dimintai keterangan oleh Denpom Jawa Tengah</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Aparat Detasemen Polisi Militer meminta keterangan para korban yang menjalani rawat-inap di RSUD Kebumen, namun ada 1 korban yang bukan warga Urutsewu dijanjikan wawancara hari Senin namun tak pernah terjadi interview setelah itu</span><span style="color: #2a2a2a; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">28 April 2011 </b><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; font-size: small; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Penjelasan media soal </span>status<span style="color: #333333; font-size: small; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"> tanah Urutsewu sebagai </span>milik TNI AD c.q Kodam IV/Diponegoro, bukti kepemilikan SHP No. 04 Tahun 1994, luas tanah adalah ± 20.290 m², luas bangunan adalah 2.593 m², dalam kondisi 70 % dan penggunaannya untuk laboratorium II Dislitbangad. <span style="font-size: x-small;"><span style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">(</span><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><a href="http://kompasiana.com/matahari911satu/5500bacea333115373511b62/fakta-dan-bukti-kepemilikan-tanah-tni-ad-di-kebumen" target="_blank">kompasiana.com/matahari911satu/5500bacea333115373511b62/fakta-dan-bukti-kepemilikan-tanah-tni-ad-di-kebumen</a></span></b><span style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">)</span></span><span style="outline-color: initial; outline-style: initial; transition-property: all;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Ditulis oleh anonimus pada tahun 2011 ini dan </span>Diperbarui: 26 Juni 2015 <o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· </span>Dimungkinkan baru didaftarkan ke DirJen KN dan masuk Daftar Inventarisasi Tanah asset Kodam IV/Diponegoro dengan No. Reg. 30709034 pada tahun 2011 baru didaftarkan <o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: #2e2e2e; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">29 April 2011<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: #2e2e2e; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· </span>Sertivikasi lahan Urutsewu seluas 1.150 Ha oleh TNI-AD melalui Pangdam IV/Diponegoro Mayjen Mulhim Asyrof<span style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"> </span>dalam Inventarisasi Kekayaan Negara (IKN) dengan nomor registrasi 30709034 dalam surat bernomor S-825/KN/2011.<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: #2e2e2e; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· </span>Surat itu berisi tentang penelusuran data dokumen tempat latihan uji coba senjata TNI AD di Urut Sewu, yang dibuat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan bertanggal 29 April 2011.<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: #2e2e2e; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">”Dari dahulu, lahan tersebut memang sudah dijadikan tempat latihan TNI,” Mulhim Arsyof.<span style="color: #2a2a2a; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Surat itu juga menjelaskan, lahan Urut Sewu diperoleh dari peninggalan tentara KNIL tahun 1949. Kawasan yang membentang 22,5 kilometer dari Sungai Wawar sampai Sungai Luk Ulo sepanjang 500 meter dari bibir pantai tersebut kemudian menjadi barang milik negara karena telah terdaftar di IKN<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: x-small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">[<a href="https://internasional.kompas.com/read/2011/09/19/03091089/tni.sertifikatkan.lahan.urut.sewu." style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" target="_blank"><span style="color: blue;">https://internasional.kompas.com/read/2011/09/19/03091089/tni.sertifikatkan.lahan.urut.sewu</span></a><a href="https://internasional.kompas.com/read/2011/09/19/03091089/tni.sertifikatkan.lahan.urut.sewu." style="color: black; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.2s ease 0s;" target="_blank">.</a> </span></b><span style="color: #2e2e2e; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Diakses 2 Januari 2012<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">] </b></span></span><b style="color: #2e2e2e; font-size: medium; outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></b><b style="color: #2e2e2e; font-size: medium; outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></b></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: x-small;"><span style="color: #2e2e2e; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><br /></b></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Mei 2011</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">TNI mencabut persetujuan penambangan pasir besi</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Berdasarkan surat dari Kodam IV Diponegoro, kepada Direktur PT. Niagatama Cemerlang, No : B/6644/2011, Tanggal: 19 April 2011, tentang: pemberitahuan, disampaikan bahwa PT Mitra Niagatama Cemerlang tidak diijinkan (oleh TNI) untuk melanjutkan survey lapangan, mengurus ijin pertambangan pasir besi di Kecamatan Mirit.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Surat ini merupakan mekanisme “cuci tangan” yang dilakukan oleh TNI setelah mendapatkan penolakan keras dari warga. Tetapi terbitnya surat ini sekaligus menegaskan bahwa TNI benar-benar pernah memberikan ijin kepada PT MNC untuk menambang pasir besi alias terbukti melakukan kegiatan bisnis.<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: #2e2e2e; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">10 November 2011</b></span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Uji-coba senjata jenis meriam 57 RBS sebanyak 7 unit, dengan luncuran arah tembakan ke timur sejauh 20-25 Km.<br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" />· Latihan simulasi pesawat<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: x-small;">[<a href="https://internasional.kompas.com/read/2011/11/10/13295249/tni.kembali.gelar.latihan.di.urut.sewu.kebumen" style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" target="_blank"><span style="color: blue;">https://internasional.kompas.com/read/2011/11/10/13295249/tni.kembali.gelar.latihan.di.urut.sewu.kebumen</span></a>]</span></span></b><b style="color: #2e2e2e; font-size: medium; outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #2a2a2a; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></b></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></b></span>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: x-small;"><span style="color: #333333; font-size: small; font-weight: 400;">***</span></span></span></b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: x-small;"><span style="color: #333333; font-size: small; font-weight: 400;"><br /></span></span></span></b></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Tahun 2012</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Aksi warga menolak pengesahan Perda RTRW</span></b><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"> Kab. Kebumen yang menjadikan Urutsewu sebagai kawasan pertambangan pasir besi dan latihan dan uji coba senjata berat</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Penolakan dari masyarakat sangat massif, tetapi sama sekali tidak dihiraukan, baik oleh Pemerintah (Pemkab) maupun DPRD</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Perta RTRW menetapkan kawasan Urutsewu sebagai kawasan pertambangan pasir besi, latihan dan uji coba senjata berat, sekaligus sebagai kawasan pertanian dan pariwisata.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Tuntutan masyarakat adalah “jadikan Urutsewu hanya sebagai kawasan pertanian dan pariwisata rakyat”<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: #2e2e2e; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">3 Maret 2012<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: #2e2e2e; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Pada 3 Maret 2012 muncul wacana pemindahan lokasi latihan TNI-AD ke Puslatpur Baturaja, Sumatera Selatan saat </span>Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Muhlim Asyrof berada di Magelang.<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: #2e2e2e; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Tim Advokasi Petani Urutsewu Kebumen </span>menyambut baik alternatif penyelesaian sengketa tanah antara TNI dengan warga Urut Sewu daripada memaksakan latihan perang di wilayah yang masih menjadi sengketa dengan masyarakat.<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></b></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: #2e2e2e; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· </span>Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Muhlim Asyrof menyatakan TNI tidak akan pernah mengambil tanah milik rakyat di kawasan pantai Urutsewu untuk latihan militer. Di kawasan pantai tersebut, ada tanah yang namanya <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">brasengaja</i> yakni tanah hampir seperti bengkok.<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: x-small;"><a href="http://regional.kompas.com/read/2012/03/08/15042873/Sambut.Baik.Wacana.Pemindahan.Latihan.Perang" style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" target="_blank"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: blue; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">http://regional.kompas.com/read/2012/03/08/15042873/Sambut.Baik.Wacana.Pemindahan.Latihan.Perang</span></b></a><span style="color: #2e2e2e; outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><b> </b>diakses melalui</span><span style="outline-color: initial; outline-style: initial; transition-property: all;"><b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></b></span></span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><a href="https://tataruang.atrbpn.go.id/Berita/Detail/304" style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" target="_blank"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: blue; font-size: x-small;">https://tataruang.atrbpn.go.id/Berita/Detail/304</span></span></b></a><b style="color: #2e2e2e; outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: x-small;"> pada April 2012)</span><span style="outline-color: initial; outline-style: initial; transition-property: all;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">16 April 2012<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Peringatan 1 Tahun Tragedi Setrojenar dengan menggelar mujahadah di lapangan desa.<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></b></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Mei 2012</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Warga mengusir PT MNC dari Kecamatan Mirit</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Dengan kekuatan massa warga berhasil menghentikan operasional dan mengusir PT MNC di Kecamatan Mirit, namun hingga saat ini ijin Pertambangan (IUP) belum dicabut.<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">***</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Tahun 2013</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">Februari 2013</span></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Surat Kemensetneg kepada KASAD sebagai respons atas aduan masyarakat Urutsewu kepada Presiden RI tentang Latbak TNI </span></span><span style="outline-color: initial; outline-style: initial; transition-property: all;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div style="color: #2e2e2e; font-size: 14px;">
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><br /></span></span></div>
</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhApjkGI83Zk0IBblWJpS9E_R89mK9LnsOGuzLsU8qWstZrJWVGz2HYW0cXoj6Mj71enWc_kP9P7Z6GnGy7QszfFyzcIFpaYEMS6pJL21ypzGsj6qNf_jEEf1ncsKryJlfjVh-UnMsGF5s/s1600/surat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1024" data-original-width="746" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhApjkGI83Zk0IBblWJpS9E_R89mK9LnsOGuzLsU8qWstZrJWVGz2HYW0cXoj6Mj71enWc_kP9P7Z6GnGy7QszfFyzcIFpaYEMS6pJL21ypzGsj6qNf_jEEf1ncsKryJlfjVh-UnMsGF5s/s640/surat.jpg" width="466" /></a></span></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: x-small;"><i>Dokumentai FPPKS, 2013</i></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: x-small;"><i><br /></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">16 April 2013<span style="outline-color: initial; outline-style: initial; transition-property: all;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">Peringatan 2 Tahun Tragedi Setrojenar<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Peringatan digelar di lapangan desa Setrojenar dengan mujahadah</span><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></b></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">November 2013</b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Perda RTRW jadi legitimasi pemagaran</b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Pembangunan pagar oleh TNI-AD mulai dilakukan di Desa Tlogodepok Mirit, dan mendapat protes warga melalui aksi</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Perda No. 23 tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Kebumen dijadikan dalih pesisir sebagai asset negara oleh Dan Kodim 0709/Kebumen, </span>Letkol Inf Dany Rakca Andalasawan <o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: x-small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">(</span></b><a href="https://www.merdeka.com/peristiwa/masalah-pagar-sulut-lagi-ketegangan-petani-vs-tni-di-urut-sewu.html" style="color: black; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.2s ease 0s;" target="_blank"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: blue; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">https://www.merdeka.com/peristiwa/masalah-pagar-sulut-lagi-ketegangan-petani-vs-tni-di-urut-sewu.html</span></b></a><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">)</span></b></span><span style="font-size: small; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Desember 2013</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Pemagaran tanah rakyat</span></b><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"> pada jarak 500 meter dari garis pantai di pesisir Urutsewu</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Pada Desember 2013, pemagaran oleh TNI-AD sudah merambah 2 desa di Kecamatan Mirit, yaitu Desa Tlogodepok dan Mirit Petikusan.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Pemagaran ini telah memicu aksi penolakan keras dari masyarakat, tetapi tetap dilanjutkan oleh TNI.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">Tahun 2014<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">16 April 2016<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Peringatan 3 Tahun Tragedi Setrojenar dimeriahkan dengan kirab budaya Esbumus (Solidaritas Budaya untuk Masyarakat Urutsewu)<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Peringatan diwarnai dengan larangan masuk bagi warga desa lain oleh komandan Kodim 0709/Kebumen, Letkol. Inf. Dany Rakca Andalasawan.<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">11 Februari 2014</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Pertemuan dengan jajaran Pemerintahan Kabupaten Kebumen</span></b><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Warga diwakili oleh empat Kepala Desa, yaitu: Widodo Sunu Nugroho (Wiromartan), Bagus Wirawan (Lembupurwo), Supardi (Mirit), dan Mukhlisin (Kaibon Petangkuran). Pihak pemerintah Kabupaten Kebumen diwakili oleh Buyar Winarso (Bupati), Adi Pandoyo (Sekda), Frans Haedar (Asisten I), Kejaksaan, dan para Kepala Dinas.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Hasil pertemuan ini adalah:</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; text-indent: -18pt; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">1. Bupati menjelaskan bahwa dia sudah berusaha berkomunikasi dengan berbagai pihak petinggi TNI, ketua DPR RI, dan lain-lain, baik secara formal maupun nonformal, tetapi belum membuahkan hasil</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; text-indent: -18pt; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">2. Bupati sebenarnya menginginkan agar status tanah diselesaikan dulu sebelum melakukan pemagaran, dan Bupati menyatakan bingung bagaimana cara menghentikan pemagaran</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; text-indent: -18pt; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">3. Bupati mengakui tidak mendapatkan surat resmi/permintaan ijin terkait pemagaran di Urutsewu</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; text-indent: -18pt; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">4. Bupati menjanjikan untuk mengadakan audiensi dengan Gubernur Jawa Tengah untuk memecahkan persoalan ini, dan berjanji akan memberi kabar. Namun hingga 10 April 2014 belum ada informasi apapun.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Kesimpulan pertemuan:</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; text-indent: -18pt; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">1. Tidak terdapat sejengkal pun tanah negara di pesisir Urutsewu.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; text-indent: -18pt; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">2. Sejak dahulu hingga sekarang masyarakat tetap memanfaatkan tanah pesisir Urutsewu</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; text-indent: -18pt; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">3. TNI terbukti melakukan kegiatan bisnis, yaitu dengan adanya izin penambangan pasir besi kepada PT MNC, dan adanya pungutan terhadap petani dan pelaku ekonomi di kawasan pesisir Urutsewu</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; text-indent: -18pt; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">4. Pemagaran dilakukan di atas tanah milik masyarakat tanpa izin dan tanpa dasar yang kuat.<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; text-indent: -18pt; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; text-indent: -18pt; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">***<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">Tahun 2015<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">16 April 2015<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Peringatan 4 Tahun Tragedi Setrojenar dengan menggelar mujahadah di lapangan desa<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">30 Juli 2015</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Protes pemagaran Lembupurwo dipukul tentara</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Pemaksaan pembangunan pagar yang menerjang tanah-tanah <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">pemajekan </i>milik rakyat diprotes sejak awal sebelumnya, 2013, yakni di desa Tlogopragoto dan Tlogodepok.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">22 Agustus 2015</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Tentara brutal di lokasi pemagaran Wiromartan</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><br style="background-color: white; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; outline: 0px; text-align: left; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0cm; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Protes warga atas –pemaksaan- pemagaran pesisir Desa Wiromartan juga dipukul tentara, 30 orang jadi korban kebrutalan termasuk (Siti Rochaini) perempuan hamil </span> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOJIUIzVeDqNJBtckelAnARF2ASYvNqshP_PAgeQSPmsjqtYahyphenhyphend4QFtRRwx9XsWBGB3c2jRPN_eX25wh4e4w2k79f3eNR8NhhS0kUlp3yHqpbiFnD_o0jGQ_9u61Zl1R63Vr5ZwR3gzE/s1600/lembupurwo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="719" data-original-width="1162" height="396" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOJIUIzVeDqNJBtckelAnARF2ASYvNqshP_PAgeQSPmsjqtYahyphenhyphend4QFtRRwx9XsWBGB3c2jRPN_eX25wh4e4w2k79f3eNR8NhhS0kUlp3yHqpbiFnD_o0jGQ_9u61Zl1R63Vr5ZwR3gzE/s640/lembupurwo.jpg" width="640" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><span style="color: #333333;"></span></b><span style="color: #333333;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<div style="text-align: center;">
<i style="color: #2e2e2e; font-family: verdana, sans-serif; outline: 0px; text-align: right; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: x-small;">Dokumentasi FPPKS, 2015 </span></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i style="color: #2e2e2e; font-family: verdana, sans-serif; font-size: x-small; outline: 0px; text-align: right; transition: all 0.2s ease 0s;"><br /></i></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Diantara korban kebrutalan militer, ada Widodo Sunu Nugroho yang bertindak sebagai aparat pemerintah (Kades Wiromartan, Mirit) akan tetapi terhadap Kades pun tentara main pukul menyebabkan Kades terluka dan pingsan.</span><span style="outline-color: initial; outline-style: initial; transition-property: all;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Hal serupa berlaku untuk Muhlisin Kades Kaibon Petangkuran (Ambal) yang bersolidaritas pada aksi penolakan pagar yang diburu dan dianiaya tentara di 200 meter sebelah utara lokasi pagar</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Catatan tambahan untuk insiden Wiromartan ini adalah bahwa semua awak media, sekitar 5-6 wartawan; disandera di warung di sisi Jl. Daendels dan dilarang meliput ke lokasi mana terjadi kekerasan oleh tentara. </span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: x-small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Data Korban lihat<b> </b></span><a href="https://bumisetrojenar.blogspot.com/2015/08/kronologi-serangan-tentara-ke-petani.html" style="color: black; font-weight: bold; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.2s ease 0s;" target="_blank"><span style="color: blue; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">https://bumisetrojenar.blogspot.com/2015/08/kronologi-serangan-tentara-ke-petani.html</span></a></span></span></span><span style="outline-color: initial; outline-style: initial; transition-property: all;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">14 </span></b><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></span></b><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">September</span></b><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"> </span></b><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></span></b><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">2015</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Aksi Massa di Kabupaten</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Aksi dengan tuntutan menolak pemagaran di pendopo Bupati Kebumen berlangsung hingga malam, tanpa kepastian hasil<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></div>
<span style="font-size: small;"><br style="color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· 7 Kades menunjukkan bukti-bukti pemilikan tanah warganya namun dari TNI tak diminta apa-apa, mediasi yang adil tak terjadi</span></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaaN1Os2vOw_joSUMBL3sj989sQH3QcETYsAOQQr5z6uwPzXs3NsU3rkJ0r5QmKVeI4j-I3A9kZah6Cki_9ePdAvb9ovI6ZdRsQnyKwFob1CleFh8RPZ5tk8Or_LUfZVJ12y5kFEc_v3w/s1600/0012-aksi-pendopo.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="760" data-original-width="1316" height="368" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaaN1Os2vOw_joSUMBL3sj989sQH3QcETYsAOQQr5z6uwPzXs3NsU3rkJ0r5QmKVeI4j-I3A9kZah6Cki_9ePdAvb9ovI6ZdRsQnyKwFob1CleFh8RPZ5tk8Or_LUfZVJ12y5kFEc_v3w/s640/0012-aksi-pendopo.JPG" width="640" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="color: #333333;"></span><span style="color: #333333;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<div style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: right; transition: all 0.2s ease 0s;">
<i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: x-small;">Dokumentasi Litbang & Media-Center FPPKS, 2015</span></span></i></div>
<div style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: right; transition: all 0.2s ease 0s;">
<div style="text-align: center;">
<i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: xx-small; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: xx-small; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; font-size: small; font-style: normal;">***</span></span></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: xx-small; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; font-size: small; font-style: normal;"><br /></span></span></i></div>
</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">Tahun 2016<span style="outline-color: initial; outline-style: initial; transition-property: all;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">16 April 2016<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Peringatan 5 Tahun Tragedi Setrojenar dengan menggelar mujahadah di lapangan desa.<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">14 September 2016<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Latihan TNI-AD menimbulkan korban di lapangan</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<span style="font-size: small;"><br style="color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Korban nama Bedor, desa Entak (Ambal), terkena serpih ledakan mortir di lahan. Semula dibawa ke Puskesmas Ambal lalu dirujuk ke RSUD Kebumen dan akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Magelang</span></span></span><span style="outline-color: initial; outline-style: initial; transition-property: all;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></div>
<div>
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><br /></span></span></div>
</div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiF0rs-rcTRCN6l5vd9saUdgxwCPfbKkUubL_WqeA8SSIIuEct3Tpiy2V_AOQfwU1nn-M9-xVUiECO5Z2TeJKFHZUPjemGMEOYC_lkmLpbq5d6nZtSoKbTujUmwki7PPjztlVCNU7fyvNA/s1600/mortir-sirip.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="292" data-original-width="461" height="404" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiF0rs-rcTRCN6l5vd9saUdgxwCPfbKkUubL_WqeA8SSIIuEct3Tpiy2V_AOQfwU1nn-M9-xVUiECO5Z2TeJKFHZUPjemGMEOYC_lkmLpbq5d6nZtSoKbTujUmwki7PPjztlVCNU7fyvNA/s640/mortir-sirip.jpg" width="640" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><span style="color: #333333;"></span></b><b><span style="color: #333333;"><o:p></o:p></span></b></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; font-size: 14px; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; font-size: 10pt; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Pecahan bom mortir di lokasi lahan petani yang serpihannya melukai Bedor [Foto: Dok. <o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></i><i style="outline: 0px; text-align: right; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: xx-small; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">FPPKS, 2016]</span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; font-size: 14px; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; font-size: 14px; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; transition: all 0.2s ease 0s;">
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: 10pt; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">***</span></i></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: 10pt; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><br /></span></i></span></div>
</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">Tahun 2017<span style="outline-color: initial; outline-style: initial; transition-property: all;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">16 April 2017<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Peringatan 6 Tahun Tragedi Setrojenar dengan menggelar mujahadah di lapangan desa.<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">14 September 2017</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<span style="color: #333333; font-family: "verdana" , sans-serif;">Temuan peluru mortir di lahan </span><i style="color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Bengkok Kaur Umum </i><span style="color: #333333; font-family: "verdana" , sans-serif;">Desa Kaibon Petangkuran oleh warga, didokumentasi oleh Methilda (Atmajaya) Yogya, mahasiswa yang tengah melakukan riset skripsi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9qf9ODQYBZ2dEIOPZfeW3bfEky7HxEdErvgPeu0kVaMH9UmorO4ooTqEHn453roFUGHXGtM3g05EirKR0rEfeEGAHBFIPp4vZd3VmAutW5SdAAlmBBiPwc61DSj5vMhNRsAdjO-uIUX4/s1600/mortir-bengkok.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="469" data-original-width="833" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9qf9ODQYBZ2dEIOPZfeW3bfEky7HxEdErvgPeu0kVaMH9UmorO4ooTqEHn453roFUGHXGtM3g05EirKR0rEfeEGAHBFIPp4vZd3VmAutW5SdAAlmBBiPwc61DSj5vMhNRsAdjO-uIUX4/s640/mortir-bengkok.jpg" width="640" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="color: #333333;"></span><span style="color: #333333;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<i style="color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; font-size: 14px; outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; font-size: 10pt; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Temuan bom mortir di lahan bengkok Kaur Umum desa Kaibon Petangkuran [Foto: Dok. <o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></i><i style="color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; font-size: 14px; outline: 0px; text-align: right; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: xx-small; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">FPPKS, 2017]</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<div class="MsoNormal" style="font-family: montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<div align="center" class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; font-size: 14px; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; transition: all 0.2s ease 0s;">
<br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; font-size: 14px; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: 10pt; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">***</span></i><span style="font-size: 10pt; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; font-size: 14px; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">Tahun 2018<span style="outline-color: initial; outline-style: initial; transition-property: all;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">16 April 2018<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: #2e2e2e; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Peringatan 7 Tahun Tragedi Setrojenar dengan menggelar mujahadah di lapangan desa, dihadiri Kepala Kesbangpol Linmas Kebumen Nurtakwa Setyabudi, Camat Suis Idawati dan Kasie Trantib Kecamatan Buluspsantren<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: #2e2e2e; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: #2e2e2e; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">25 Juni 2018<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: #2e2e2e; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Diskusi Mediator Prof. Indra Bastian, Ketua Pusat Mediasi Indonesia Universitas Gadjah Mada; anggota “Tim Independen” yang memaparkan naskah akademiknya “Praktik Cerdas Mediasi Konflik SDA” dengan studi kasus konflik Urut Sewu Kebumen.<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: x-small;">[<a href="http://www.conflictresolutionunit.id/warta-mutakhir/20180821/penguasaan-konteks-sda-dalam-penyelesaian-konflik-urut-sewu.html" style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" target="_blank"><span style="color: blue;">http://www.conflictresolutionunit.id/warta-mutakhir/20180821/penguasaan-konteks-sda-dalam-penyelesaian-konflik-urut-sewu.htm</span></a><a href="http://www.conflictresolutionunit.id/warta-mutakhir/20180821/penguasaan-konteks-sda-dalam-penyelesaian-konflik-urut-sewu.html" style="margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" target="_blank"><span style="color: blue;">l</span></a>]</span></span></b><b style="color: #2e2e2e; font-size: medium; outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">2 Desember 2018</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Musyawarah penolakan revisi sertivikat hasil program PTSL (pendataan tanah sistematis dan langsung) di Entak Ambal, aksi penolakan serupa telah ditunjukkan sebelumnya di Balai Desa<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Penolakan panitia terhadap revisi sertivikat (yang tak sesuai dengan C Desa) dilakukan dengan menolak tanda-tangan hasil revisinya.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Penolakan warga juga dilakukan atas -pemaksaan- pemagaran oleh TNI-AD di tanah “pemajekan”, tetapi pada intinya, TNI memang bersikukuh memagarnya.<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">***</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" />Tahun 2019<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">16 April 2019<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Peringatan 8 Tahun Tragedi Setrojenar, bertepatan dengan “hari tenang” menjelang Pilgub Jateng, ada himbauan dari intel Kodim dan Polres Kebumen untuk tidak mengadakan peringatan di lapangan Dislitbang-AD.<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Hasil musyawarah tetap mengadakan di lokasi biasanya, karena bersifat rutin dan berupa doa bersama <i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">mujahadah<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></i></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Peringatan juga dihadiri Camat, Polsek Buluspesantren dan Ketua TAPUK.<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></b></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">Kamis, 11 Juli 2019<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Dislitbang-AD gelar pertemuan (undangan tertanggal 9 Juli 2019) dengan perwakilan warga tetapi kebutuhannya hanya untuk sosialisasi pemagaran yang jelas-jelas ditolak.<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Hadir 3 </span>Kepala Desa terdampak beserta perwakilan warga, Camat, Dandim, BPN, dan Polsek. Pertemuan menghasilkan kesepakatan Dandim akan memfasilitasi semua pihak untuk menghadap Bupati pada Jumat<span style="color: #666666; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">.</span><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Pada hari yang sama, petani berunjuk-rasa menolak pemagaran<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: #2e2e2e; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">FPPKS dan USB menyurati Ombudsman RI</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Perihal aduan penyerobotan dan pemagaran lahan oleh TNI di wilayah pesisir Urutsewu Kebumen selatan (Buluspesantren, Ambal, Mirit)<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: #2e2e2e; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">Jumat, 12 Juli 2019<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: #2e2e2e; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· </span>Audiensi di Rumah Dinas Bupati, hadir Dandim 0709/Kebumen Letkol Inf. Zamril Philiang berserta jajarannya, Sekda Kebumen Ahmad Ujang Sugiono, KaBag Hukum Ira Puspitasari; tanpa titik temu (deadlock).<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: #2e2e2e; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· </span>Dandim Letkol Inf Zamril Philiang menegaskan pemagaran akan tetap dilaksanakan, dengan dalih melanjutkan program pemagaran sebelumnya. Kali ini pemagaran dilakukan sepanjang 2,7 Km melintasi desa Setrojenar, Brecong (Buluspesantren) dan desa Entak (Ambal)<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: #2e2e2e; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: #2e2e2e; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">Kamis, 18 Juli 2019<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: #2e2e2e; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· </span>2 truk pembawa matrial pemagaran melintasi perempatan JLSS dan dihentikan warga Setrojenar,truk berbalik arah ke timur menuju Entak<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: #2e2e2e; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· </span>Pada malam harinya diketahui para pekerja memulai pekerjaan memasang pagar di desa Entak yang juga mendapat protes warganya.<br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: #2e2e2e; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">Jumat, 26 Juli 2019<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: #2e2e2e; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Perwakilan petani didampingi Teguh Purnomo menemui Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara yang tengah berkunjung ke NYIA<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"> </b>di Kulon Progo<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: #2e2e2e; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: #2e2e2e; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">Senin, 29 Juli 2019<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: #2e2e2e; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Perwakilan Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menegaskan dua hal. Pertama, “Meminta kepada TNI untuk menghentikan sementara pembangunan tembok pembatas sampai permasalahan konflik tanah selesai”.<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="color: #2e2e2e; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Kedua, “Mendorong pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan pemerintah Kabupaten Kebumen untuk aktif memfasilitasi penyelesaian konflik tanah tersebut”.<o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Senin, 9 September 2019</b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Ekspresi penolakan pemagaran dilakukan di Brecong dan Setrojenar</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Pemasangan poster-poster protes penolakan pagar diketahui dirusak oknum Dislitbang-AD dikawal oknum TNI, namun warga memasangnya lagi</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #2e2e2e; font-size: 14px; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><br /></span></div>
</div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2071abb3ijZZ8kr5cULMMXlZxlA13JwUcpr7eptg33wVi30OetOHzxhhBicAImxnEq5631Lu65cegddFqcHRIaHhHGajqxX3I_CC0ON6l9J8PlSoYqI4CKXsyjZyQoYrteg6TajNIx-b0/s1600/tolak-pagar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="475" data-original-width="720" height="422" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2071abb3ijZZ8kr5cULMMXlZxlA13JwUcpr7eptg33wVi30OetOHzxhhBicAImxnEq5631Lu65cegddFqcHRIaHhHGajqxX3I_CC0ON6l9J8PlSoYqI4CKXsyjZyQoYrteg6TajNIx-b0/s640/tolak-pagar.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #333333; font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: x-small;"><i style="outline: 0px; text-align: right; transition: all 0.2s ease 0s;">Aksi Tolak Pagar di JLSS Brecong dan Setrojnar [Foto: Dok. Litbang&Media-Center FPPKS, 2019]</i></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">11 September 2019</span></b><span style="outline-color: initial; outline-style: initial; transition-property: all;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><b style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Tentara brutal di lokasi pemagaran Brecong (Buluspesantren)</span></b><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Protes atas pemaksaan pemagaran dibalas tentara dengan pemukulan, menyebabkan 16 korban luka dan mendapat rawat jalan dari dokter di Puskesmas Buluspesantren. Salah satu dari 16 korban terkena peluru karet di bagian pangkal paha kirinya.</span><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></div>
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Pergerakan petani pasca kekerasan TNI mendatangi Bupati dan mendesak dihentikannya -pemaksaan- pemagaran tanah pesisir</span></span></span><span style="outline-color: initial; outline-style: initial; transition-property: all;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></div>
<div style="font-size: 14px;">
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><br /></span></span></div>
</div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieJS4YNWlBW3bBhrt9jrMtSqxNyDqwDsqvjHh-lgG1RuKGQEzL8_rXHY_ksHBWqmCNcNu30DuPg6yW6a2FJgGpJist3bQkTgWwQJkAc2mwl5D0ZqP42WYifj-lgLUHj0aSzgB8zuVhP-0/s1600/brecong.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="669" data-original-width="1040" height="410" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieJS4YNWlBW3bBhrt9jrMtSqxNyDqwDsqvjHh-lgG1RuKGQEzL8_rXHY_ksHBWqmCNcNu30DuPg6yW6a2FJgGpJist3bQkTgWwQJkAc2mwl5D0ZqP42WYifj-lgLUHj0aSzgB8zuVhP-0/s640/brecong.jpg" width="640" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="color: #333333;"></span><span style="color: #333333;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<i style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: x-small;">Aksi petani di lokasi pemagaran desa Brecong yang akhirnya dipukul tentara [Foto: Dok. FPPKS, 2019]<span style="outline-color: initial; outline-style: initial; transition-property: all;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; font-size: 14px; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; transition: all 0.2s ease 0s;">
<br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; transition: all 0.2s ease 0s;">
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">· Pada 11 September FPPKS mengirim surat susulan ke PBNU mengingat subyek konflik agraria kawasan Urutsewu mayoritas adalah warga nadliyin. </span><span style="outline-color: initial; outline-style: initial; transition-property: all;"><o:p style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"></o:p></span></span></span></div>
<span style="font-size: small;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;" /></span>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.0001pt; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">
<span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-size: small;">· Pasca bentrok di batas timur desa Brecong, tentara masih melanjutkan pemagaran hingga 11 blok beton</span></span></span></div>
</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: #333333;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzppTBKTRZuBunAAHvB0RoQWdVPQ9MCitfD-xBOgRa1Aii_k0SRaN4l5WLkVSaEIWjFZwt_gdfGpBYysVECogOh4G-pHs2-nI7Fw80-TKV-YB5WWFUv_oJKR4NBuQhkmCuiy0xpV_bGZzw/s1600/FB_IMG_1568220370313c.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="421" data-original-width="720" height="374" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzppTBKTRZuBunAAHvB0RoQWdVPQ9MCitfD-xBOgRa1Aii_k0SRaN4l5WLkVSaEIWjFZwt_gdfGpBYysVECogOh4G-pHs2-nI7Fw80-TKV-YB5WWFUv_oJKR4NBuQhkmCuiy0xpV_bGZzw/s640/FB_IMG_1568220370313c.jpg" width="640" /></a></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<div style="text-align: center;">
<i style="color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; font-size: 14px; outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: xx-small; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">Aksi petani di lokasi pemagaran desa Brecong yang akhirnya dipukul tentara [Foto: Dok. FPPKS, 2019]</span></span></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i style="color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; font-size: 14px; outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: xx-small; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><br /></span></span></i></div>
<div>
<i style="color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; font-size: 14px; outline: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="color: #333333; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: xx-small; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.2s ease 0s;">_____</span></span></i></div>
<i style="color: #2e2e2e; font-family: Montserrat; font-size: 14px; outline: 0px; text-align: center; transition: all 0.2s ease 0s;"></i></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: x-small;"><span style="background: rgb(250 , 250 , 250); color: #333333;">Kronologi ini disusun berdasarkan:</span><span style="color: #555555;"><br /></span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: x-small;"><span style="color: #333333;">1.<span style="font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: #333333;">Testimoni para orangtua pelaku sejarah Urutsewu</span><span style="color: #333333;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: x-small;"><span style="color: #333333;">2.<span style="font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: #333333;">Fakta-fakta lapangan</span><span style="color: #333333;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: x-small;"><span style="color: #333333;">3.<span style="font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: #333333;">Tanggapan Forum Paguyuban Petani Kebumen Selatan (FPPKS) terhadap surat Bupati Kebumen No. 590/6774</span><span style="color: #333333;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: x-small;"><span style="color: #333333;">4.<span style="font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: #333333;">Cahyati, D.D., 2011. <i>Analisis Konflik ekologi Politik di Era Desentralisasi Sumber Daya Alam. Studi Kasus: Konflik Penambangan Pasir Besi di Urut Sewu Kabupaten Kebumen (Skripsi)</i>. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Ilmu Politik Universitas Indonesia. Depok.</span><span style="color: #333333;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: x-small;"><span style="color: #333333;">5.<span style="font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: #333333;">Website Tentara Nasional Indonesia: </span><a href="http://www.tni.mil.id/pages-10-sejarah-tni.html" target="_blank">http://www.tni.mil.id/pages-10-sejarah-tni.html</a><span style="color: #333333;">.</span><span style="color: #333333;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: x-small;"><span style="color: #333333;">6.<span style="font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: #333333;">Divisi Litbang & Media-Center FPPKS</span><span style="color: #333333;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: x-small;"><span style="color: #333333;">7.<span style="font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: #333333;">Laman </span><a href="http://bumisetrojenar.blogspot.com/" target="_blank"><span style="color: #009eb8;">http://bumisetrojenar.blogspot.com/</span></a><span style="color: #333333;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: rgb(250, 250, 250); line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: x-small;">8.<span style="font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span>Buku dan berita media</span></div>
Setro Jenarhttp://www.blogger.com/profile/08679824805045960826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4161822764444069474.post-54824857679960787012019-10-01T16:34:00.000+07:002019-10-06T16:35:41.372+07:00Reforma Agraria | Konflik agraria terjadi karena UUPA tidak dijalankan.<div class="MsoNoSpacing">
<b style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Oleh Hendri F. Isnaeni</span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKfZaMd4sHQ8_jq7ZCWRTaT9HuoqHCNGhdhTfHWY58gtGXlJ2fzneKxNbASfin9xNFzkR4o9wDvuU87sEg2lxaO0eKY_zeS03taJx8946tkt_khGQhzCoMU-MWbV8JiQpWzRzvXFPqtkrS/s1600/hizt.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="370" data-original-width="640" height="370" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKfZaMd4sHQ8_jq7ZCWRTaT9HuoqHCNGhdhTfHWY58gtGXlJ2fzneKxNbASfin9xNFzkR4o9wDvuU87sEg2lxaO0eKY_zeS03taJx8946tkt_khGQhzCoMU-MWbV8JiQpWzRzvXFPqtkrS/s640/hizt.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">SEJAK awal kemerdekaan, pemerintah berupaya merumuskan UU agraria baru untuk mengganti UU agraria kolonial. Pada 1948 pemerintah membentuk Panitia Agraria Yogya. Namun, gejolak politik membuat upaya itu selalu kandas. Panitia agraria pun turut berganti-ganti: Panitia Agraria Jakarta 1952, Panitia Suwahyo 1956, Panitia Sunaryo 1958, dan Rancangan Sadjarwo 1960.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Setelah Peristiwa Tanjung Morawa, pemerintah mengeluarkan UU Darurat No 8 tahun 1954 tentang pemakaian tanah perkebunan hak erfpacht oleh rakyat. Pendudukan lahan tak lagi dianggap sebagai pelanggaran hukum. Pemerintah akan berupaya menyelesaikannya melalui pemberian hak dan perundingan di antara pihak-pihak yang bersengketa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pada 1957, karena Belanda terus mengulur penyelesaian Irian Barat, Indonesia secara sepihak membatalkan perjanjian KMB. Hal ini kemudian diikuti dengan nasionalisasi perkebunan-perkebunan asing. </span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> <span style="color: purple;"><b>“Entah karena pertimbangan apa, hampir semua perusahaan asing yang diambil-alih itu dipimpin oleh militer. Inilah awal mula dari masuknya peranan tentara ke dalam ekonomi,”</b></span> tulis Gunawan Wiradi.</span></blockquote>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pemerintah kemudian mengeluarkan UU No 1 tahun 1958 tentang penghapusan tanah-tanah partikelir. Tanah partikelir, kata Arsyad, merupakan tanah yang oleh penguasa kolonial disewakan atau dijual kepada orang-orang kaya dengan disertai hak-hak pertuanan (landheerlijke rechten), yakni berkuasa atas tanah beserta orang-orang di dalamnya. Misalnya, hak mengangkat dan memberhentikan kepala desa, menuntut rodi atau uang pengganti rodi, dan mengadakan pungutan-pungutan.</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b> “Hak dipertuanan itu seperti negara dalam negara,”</b></span> ujar Arsyad.</span></blockquote>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> Dengan UU tersebut hak-hak pertuanan hanya boleh dimiliki oleh negara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Upaya transfer tanah dari elite ke rakyat sebagai konsekuensi dari penghapusan tanah-tanah partikelir, dan sebelumnya penghapusan desa perdikan, dilakukan dengan ganti rugi, sebagaimana ganti rugi yang diberikan pada upaya nasionalisasi perkebunan-perkebunan milik orang Eropa pada 1958.</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>“Artinya reforma agraria dipandu oleh negara dengan skenario ganti-rugi untuk meminimalisasi konflik,”</b></span> tulis Nashih Luthfi.</span></blockquote>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Setelah pergulatan selama 12 tahun, melalui prakarsa Menteri Pertanian Soenaryo, kerjasama Departemen Agraria, Panitia Ad Hoc DPR, dan Universitas Gadjah Mada membuahkan rancangan UU agraria. Melalui perdebatan politis dan kompromi, RUU itu disetujui DPR-GR pada 24 September 1960 sebagai UU No 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria atau dikenal dengan Undang-Undang Pembaruan Agraria (UUPA).</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>“UU Pokok Agraria menjadi titik awal dari kelahiran hukum pertanahan yang baru mengganti produk hukum agraria kolonial,”</b></span> kata Arsyad. <span style="color: purple;"><b>“Prinsipnya adalah tanah untuk rakyat.”</b></span></span></blockquote>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">UUPA meletakkan landasan hukum berkenaan dengan distribusi penggunaan tanah yang dianggap monumental sekaligus revolusioner. UUPA antara lain mengatur pembatasan penguasaan tanah, kesempatan sama bagi setiap warga negara untuk memperoleh hak atas tanah, pengakuan hukum adat, serta warga negara asing tak punya hak milik. Tanggal ditetapkannya UUPA, yakni 24 September, kemudian dijadikan Hari Tani –rezim Soeharto menggantinya sebagai Hari Ulang Tahun UUPA, menganggapnya hanya sebagai peristiwa di masa lalu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dengan landasan UUPA, dimulailah program reforma agraria. Pelaksanaan program ini ditandai dengan program pendaftaran tanah berdasarkan Peraturan Pemerintah No 10 Tahun 1961, untuk mengetahui dan memberi kepastian hukum tentang pemilikan dan penguasaan tanah. Kemudian penentuan tanah-tanah berlebih atau melebihi batas maksimum pemilikan yang selanjutnya dibagikan kepada petani tak bertanah. Termasuk juga pelaksanaan UU No. 2 Tahun 1960 tentang Perjanjian Bagi Hasil (UUPBH).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tapi pelaksanaan ketiga program tersebut terhambat. Alasan umum, menurut Margo L. Lyon dalam “Dasar-dasar Konflik di Daerah Pedesaan Jawa”, adalah administrasi yang buruk, korupsi, serta oposisi dari pihak tuan-tuan tanah dan organisasi keagamaan. Karena pelaksanaan landreform yang lamban, PKI dan BTI mengorganisir program-program gerakan petani untuk melaksanakan UUPA atau sebagai reaksi terhadap gerakan-gerakan provokatif atau hambatan dari tuan tanah atau pemilik perkebunan. Terjadilah apa yang dikenal dengan aksi sepihak.</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>“Sebenarnya, hampir seluruh gerakan kedua belah pihak dapat didefinisikan sebagai aksi sepihak karena sebagian besar diadakan tanpa menghiraukan prosedur normal,”</b></span> tulis Margo, termuat di Dua Abad Penguasaan Tanah.</span></blockquote>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Salah satu sengketa agraria yang mencuat pada masa itu adalah Peristiwa Jengkol, terjadi di Jember dan Kediri pada November 1961. Para petani, dengan dukungan BTI, protes dan menolak pengosongan tanah yang dilakukan Perusahaan Perkebunan Negara-Baru. Para petani diusir dengan cara mentraktor tanah itu. 38 orang tewas. Aksi sepihak menjadi isu yang didiskusikan di tingkat nasional. Ia juga jadi bahan perdebatan sengit antara Njoto dari Harian Rakjat dan BM Diah dari harian Merdeka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Akibat banyaknya aksi sepihak ini, dikeluarkanlah UU No 21 tahun 1964 tentang Pengadilan Landreform untuk memberi sanksi mereka yang menolak untuk bekerjasama dalam pelaksanaan UUPBH.</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>“Pada 1965 terjadi huru-hara politik di tingkat nasional dan pembantaian rakyat di pedesaan-pedesaan, sesuatu yang kemudian membuat semua usaha mewujudkan landreform itu berhenti,” </b></span>tulis Nashih Luthfi.</span></blockquote>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pemerintahan Soeharto menjungkibalikkan proses reforma agraria dan mencap segala kegiatan yang berkaitan dengan UUPA sebagai hantu komunis. Pada 1967 lahir UU Penanaman Modal Asing, UU Pokok Kehutanan, dan UU Pertambangan, yang bertentangan dengan UUPA.</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>“Jiwa UU Agraria kolonial 1870 seolah menjelma kembali pada periode ini yang kemudian menimbulkan banyak konflik agraria sehingga semakin memperkelam sejarah agraria di Indonesia,” </b></span>tulis Gunawan Wiradi.</span></blockquote>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menurut Arsyad, karena ideologi Orde Baru adalah pembangunan, tanah kemudian dipersepsikan sebagai kepentingan umum dalam kerangka pembangunan. Saat itulah terjadi banyak gejolak perampasan tanah. Kasus Tapos pada 1971, misalnya, di mana PT Rejo Sari Bumi (RSB) yang sebagian besar sahamnya dimiliki anak-anak Soeharto merampas lahan petani Desa Cibedug dan desa lain di sekitarnya untuk mewujudkan obsesi Soeharto memiliki ranch.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Orde Baru dengan mudah merampas tanah-tanah rakyat, dengan ganti rugi maupun tidak. Penguasa mendasarkan kepada hukum positif, sedangkan rakyat pada hukum adat atau keterangan pengelolaan tanah sementara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menurut Iskandar, ini buah dari kelemahan pemerintah yang tak melakukan penyuluhan kepada rakyat tentang arti hak kepemilikan tanah. Bagi penduduk, girik atau letter C sudah cukup menjadi bukti hak milik, padahal ketentuannya hanya diberikan hak untuk mengusahakan. Untuk menjadi hak milik, mereka harus mengurus ke Departemen Agraria untuk mendapatkan sertifikat.</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>“Karena itulah waktu Orde Baru banyak tanah mudah digusur karena penduduk hanya memiliki letter C,”</b></span> ujar Iskandar.</span></blockquote>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">UUPA sendiri, sejak 1965 hingga sekarang, “dipeti-eskan”. Berbagai kebijakan negara yang lahir kemudian bertentangan dengannya, sehingga konflik agraria semakin mencuat. Data konflik agraria yang diungkap Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) tahun 1970-2001 tercatat 1.753 kasus, yang mencakup luas tanah 10.892.203 hektar dan mengakibatkan setidaknya 1.189.482 keluarga menjadi korban. Pergantian rezim ke era reformasi tak mengurangi konflik agraria yang menimbulkan korban jiwa di pihak petani.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Saat ini, muncul wacana untuk merevisi UUPA dengan anggapan UUPA sebagai sumber konflik. Padahal, persoalannya, justru konflik timbul karena UUPA tak pernah dijalankan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><a href="https://historia.id/politik/articles/reforma-agraria-DOnV6" target="_blank">Historia.Id</a> </span></span></b></div>
Setro Jenarhttp://www.blogger.com/profile/08679824805045960826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4161822764444069474.post-62381845897031612072019-09-20T13:19:00.000+07:002019-10-18T13:20:02.424+07:00RUU Pertanahan Akan Diskriminasi Warga Urut Sewu dan Daerah Lain<b style="font-family: verdana, sans-serif; font-size: x-small;">09/20/2019</b><br />
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-size: xx-small;">Oleh:Persma
Poros</span><span style="font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp1vy2pukCau0vnGkXJp_N8PRMX1tfDbNwtVcs0zF0vcf2EFxladxX9C9itofKRu7FDK3YyRNhEo5uF9yWYb3LTKjlvd4KbmDiEyabfcGKQD0eepPR5oSqEPEcYEGQ5HJr0sHkLl8N-glH/s1600/urut-sewu1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="715" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp1vy2pukCau0vnGkXJp_N8PRMX1tfDbNwtVcs0zF0vcf2EFxladxX9C9itofKRu7FDK3YyRNhEo5uF9yWYb3LTKjlvd4KbmDiEyabfcGKQD0eepPR5oSqEPEcYEGQ5HJr0sHkLl8N-glH/s640/urut-sewu1.jpg" width="640" /></a></div>
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Persoalan konflik agraria di Urut Sewu, Kebumen, mestinya
menjadi isu yang diperdebatkan dalam skala nasional. Bagaimana tidak, isu yang
muncul sejak sebelum kemerdekaan Republik Indonesia (RI) sampai saat ini belum
ada penyelesaian. Maka, ketika persoalan di Urut Sewu menjadi isu nasional,
diharapkan dapat diurai dan dibongkar akar masalah dan
penyelesaian. Sekaligus, masyarakat luas mengerti kondisi negara saat ini:
tidak sedang baik-baik saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Konflik agraria di Urut Sewu kembali pecah pada Rabu (11/9),
antara warga Urut Sewu, Bercong, pesisir selatan Kebumen dengan Tentara
Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) dari Kodim 0709/Kebumen dan
Batalyon Infanteri 403/ Wirasada Pratista Yogyakarta. Hal ini dipicu adanya
pengklaiman secara sepihak dan pemagaran oleh TNI AD atas tanah warga seluas
500 meter dari bibir pantai dan panjang 22,5 kilometer.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kejadian ini terjadi saat warga berusaha menghalangi
proses pemagaran yang dilakukan oleh TNI AD. Bukan hanya itu, beredar di media
sosial, bahwa ada tindakan biadab dan kejam dari Aparat, dalam hal ini TNI AD,
yang memukul, menggebuk, menginjak, dan menembak warga dengan peluru karet.
Perlakuan tersebut jelas bertolak belakang dari tugas TNI AD yang harusnya
melindungi dan mengayomi rakyat, bukannya menindas dan
mempersekusinya. Dalam peristiwa ini ada 16 warga terluka dan sempat
dibawa ke puskesmas untuk dilakukan visum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Peristiwa ini seperti mengulang kejadian di tahun 2011.
Dikutip dari <a href="http://tirto.id/">tirto.id</a>, pada 2011, tujuh
orang ditembak TNI, 13 luka-luka, dan 12 motor rusak. Warga juga ada yang
ditangkap dan dijadikan tersangka pengrusakan gardu milik TNI. Kemudian pada
2015, 17 orang terluka. Bahkan, ketika saya ke Urut Sewu untuk bertemu
dengan kawan-kawan di sana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Konflik semacam ini muncul karena adanya
perampasan-perampasan lahan dan ruang hidup warga untuk pembangunan,
perkebunan, pertambangan hingga penguasaan oleh lembaga negara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dilansir dari <a href="http://inews.id/">inews.id</a>,
Ketua Forum Paguyuban Petani Kebumen Selatan (FPPKS), Seniman Marto Dikromo
mengatakan sejak tahun 2011, FPPKS berjuang agar apa yang menjadi hak warga
dikembalikan. Tanah yang selama ini menjadi sumber penghidupan dan aktivitas
warga di kawasan pesisir selatan Urut Sewu diklaim menjadi milik negara, dalam
hal ini TNI AD.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Menurutnya, berawal dari izin menggunakan tempat untuk
latihan uji coba senjata, sejak tahun 1982, TNI AD perlahan tidak menghormati
petani sebagai pemilik tanah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ketika saya di Urut Sewu pada Sabtu (14/09), pemagaran
yang dilakukan TNI AD, dari 22,5 kilometer, hanya tersisa lima kilometer yang
belum dieksekusi. Sebab, bentrok antaran warga dan TNI AD pada Rabu (11/09),
Bupati Kebumen menginstruksikan untuk memberhentikan pemagaran dan menarik alat
berat. Meski demikian, Minggu (15/09) alat berat masih terlihat tidak jauh dari
lokasi bentrok. Artinya, ada kemungkinan pemagaran akan kembali dilakukan oleh
pihak TNI-AD.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sebenarnya, konflik di Urut Sewu hanyalah satu dari
banyaknya konflik agraria di Indonesia. Didapat dari <a href="https://www.mongabay.co.id/2015/08/22/konflik-lahan-tni-ad-aniaya-petani-urut-sewu/">Mongabay.co.id</a>,
data KPA, dalam periode Jokowi-Jusuf Kalla, terekam 1.769 kasus agraria dengan
menewaskan 41 orang, 51 tertembak, 546 dianiaya, sekitar 940 petani dan aktivis
dikriminalisasi. Hebat bukan rezim saat ini?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Semua yang saya urai di atas bertentangan dengan semangat
reformasi dan Nawa Cita yang di usung Pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla. Poin
yang tidak sejalan paling kentara adalah pada poin satu yang berbunyi: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap
bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui politik luar
negeri bebas aktif, keamanan nasional yang tepercaya dan pembangunan pertahanan
negara Tri Matra terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat
jati diri sebagai negara maritim.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ditambah pula dengan Rancangan Undang-Undang (UU)
Pertanahan yang baru bertolak belakang dengan UU Nomor 5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria. Rancangan UU Pertahanan ini
semakin <i style="mso-bidi-font-style: normal;">cetho welo-welo,</i> bahwa
UU ini dibuat untuk kepentingan pemilik modal dan korporasi yang tidak menutup
kemungkinan akan mengeksploitasi dan menindas rakyat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Didapat dari Koran Kompas Edisi Senin, 16 September 2019,
Rancangan UU Pertanahan antara lain:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 21.3pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]-->Mengahapus
hukum adat sebagai dasar pengaturan penguasaan, pemilikan, dan penggunaan
lahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 21.3pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]-->Mereduksi
makna “wilayah” pada hak ulayat masyarakat hukum adat atas tanahnya menjadi
hanya ruang lingkupnya pada Kawasan non-hutan (pasal 6). Hak atas tanah tidak
dapat diberikan di atas tanah ulayat secara langsung.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 21.3pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]-->Di
atas tanah Hak Pengelolaan (HPL) dan Hak Milik (HM) dapat diberikan Hak Guna
Usaha (HGU) (Pasal 23 Ayat 2): menyamakan kedudukan tanah negara, tanah HPL,
dan tanah HM.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 21.3pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]-->Memberikan
kemudahan bagi yang kuat posisi tawarnya dan tidak memberikan keadilan yang
seimbang bagi pihak yang lemah posisi tawarnya melalui pengaturan tentang HGU
(Pasal 23-27).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 21.3pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]-->Manipulasi
definisi Hak Milik atas Satuan Rumah Susun (HMSRS) (Pasal 1 Butir 8 RUUP) yang
menyebabkan HMSRS bisa diberikan kepada (Warga Negara Asing (WNA) yang
benar-benar berstatus Hak Guna Bangunan (HGB).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 21.3pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]-->Mengakui
tanah bekas milik adat dan didaftar melalui penegasan/pengakuan hak (Pasal 20
Ayat 4). Tetapi RUUP juga mengatur kalau tanah tersebut tidak didaftar dalam
jangka waktu 2 tahun akan didaftarkan berdasarkan pemberian hak-artinya
dianggap sebagai tanah negara (Pasal 101).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 21.3pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">7.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]-->Mengusulkan
pengadilan pertahanan (Pasal 81), tetapi tidak menganggap penting dibentuknya
Komisi Nasional untuk Penyelesaian Konflik Agraria yang bersifat independen.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sekarang, kita mengerti bahwa rasa aman, nyaman dan
kehangatan bernegara tidak lagi dijamin oleh negara. Saat ini, kita sesama
orang-orang kecil yang ditindas, dirampas dan diperlakukan tidak adil oleh
negara harus saling membantu, berupaya mengamankan satu sama lain dan
memberikan pengayoman dan kasih sayang. Sebab, fungsi negara bukan lagi
melindungi dan mengayomi, tapi menakut-nakuti dengan cara yang menakutkan pula.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Warga Urut Sewu, Kendeng, Kulon Progo dan daerah-daerah
yang dimarjinalkan sekaligus dikriminalisasi adalah kawan-kawan kita yang butuh
perlindungan dan bantuan dari kedunguan nasional dan kepongahan korporasi elit
internasional.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Penulis : Adil, Mahasiswa
PBSI<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><a href="https://persmaporos.com/revisi-uu-pertahanan-akan-diskriminasi-warga-urut-sewu-dan-daerah-lain/" target="_blank">Persma Poros</a> </span></span></b></div>
Setro Jenarhttp://www.blogger.com/profile/08679824805045960826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4161822764444069474.post-84871503330816899652019-09-13T16:10:00.000+07:002019-09-15T15:13:28.374+07:00Perempuan di Garis Depan Perlawanan Urutsewu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dxwoHtLAQuJIak9wkKzaC8RtOPhP8Fmi1k4Rm0B7DRSH2Th5QZ5SkgWk_JkcKudIIgOs2HiDc7yRb_c9suWrQ' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Salah satu argumen TNI-AD dalam melaksanakan -pemaksaan- pemagaran di tanah-tanah "pemajekan" milik petani kawasan pesisir Urutsewu, adalah bahwa pagar yang mereka buat itu untuk menjaga asset negara disana. </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Klaim sepihak soal asset negara ini, konon, menurut kalangan tentara, mendasarkan pada adanya serah terima dokumen dari KNIL </span><i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="line-height: 115%;">(</span><span style="background: white; line-height: 115%;">Koninklijke Nederlandsch-</span><wbr style="background-color: white; color: #545454; font-style: normal;"></wbr>Indische Leger<span style="line-height: 115%;">)</span></span></i><span style="line-height: 115%;"> atau Tentara Kerajaan
Hindia Belanda. </span>Artinya, ada asumsi bahwa tanah pesisir Urutsewu itu milik Kumpeni yang diwariskan oleh KNIL dalam suatu serah-terima kepada TNI. </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="line-height: 115%;"><br /></span>
<span style="line-height: 115%;">Sesungguhnya, "teori" ini telah sejak lama "ditertawakan" warga. Tetapi, ihwal adanya dokumen ini, tidak pernah sekali pun ditunjukkan kepada petani atau pejabat pemerintah yang mencoba memediasi kemelut ini. Apakah pesisir Urutsewu itu warisan Belanda, jika ada itu dokumen tahun berapa, bagaimana isinya, kapan dimana serah-terimanya; tak pernah ada yang tahu.</span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="line-height: 115%;"><br /></span>
<span style="line-height: 115%;">Di pihak lain, baik dari petani maupun dari pejabat desa telah membuka dan menunjukkan bukti berupa data administrasi tanah dalam Buku C Desa, bukti sertivikat Hak Milik <i>(Dinas Agraria, 1962-1969), </i>bukti pembayaran pajak (dari sejak menggunakan <i>Pethuk </i>atau <i>TUPI </i>hingga SPPT - Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang), yang telah ditunjukkan dalam berbagai kesempatan. </span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="line-height: 115%;"><br /></span></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvTQuI44KbTweqN_-K60UlovWt43-eJ3KyKuqc2bCnHUt2GyYhuI7BpdiJw0gRQ3EqbCl-xAEjlZk1ug05Z3SzzygamyzHid2T5j5uXUBYJirCGOPWYJZ9arPXed_VEk6aLdQrjEf36X41/s1600/20190911_134150_7a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="552" data-original-width="1082" height="326" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvTQuI44KbTweqN_-K60UlovWt43-eJ3KyKuqc2bCnHUt2GyYhuI7BpdiJw0gRQ3EqbCl-xAEjlZk1ug05Z3SzzygamyzHid2T5j5uXUBYJirCGOPWYJZ9arPXed_VEk6aLdQrjEf36X41/s640/20190911_134150_7a.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="line-height: 115%;"><b><br /></b></span></span>
<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Tampilnya Perempuan</b></span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>"Wong dudu tanah negara kok arep dipager
tentara",</b></span> demikian sergah seorang ibu di muka tentara yang menjaga
pemagaran. <b><span style="color: purple;">"Mbok coba tentara mikir...",</span></b> lanjutnya. </span></blockquote>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pemagaran ini, yang sejak awalnya mendapat penolakan dan
perlawanan dari para petani karena jelas-jelas dilakukan dengan menerjang
tanah-tanah pemajekan milik warga, memicu amarah para petani; tak
terkecuali ibu-ibu warga Urutsewu desa Brecong yang juga tak rela
karenanya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br />
Itu sebabnya para perempuan ini langsung bergerak ke lahan pertanian begitu
mendengar maklumat yang disuarakan melalui Toa masjid desa dan
mushola. Sebagian perempuan bersama warga lainnya telah lebih dahulu
berada karena memang tengah bekerja di lahan garapannya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br />
Rekaman video di atas, menjelaskan bagaimana petani, termasuk perempuan
mengambil semua resiko menghadapi tentara di lapangan yang tengah memaksakan
kehendaknya membangun pagar. Sebelum insiden kekerasan Rabu (11/9) ini,
beberapa kali juga terjadi friksi di lokasi pemagaran. []</span></div>
Setro Jenarhttp://www.blogger.com/profile/08679824805045960826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4161822764444069474.post-68688333134306309802019-09-13T11:59:00.000+07:002019-09-13T22:00:11.196+07:00Respon Darurat dan Penyelesaian Ditunggu Rakyat<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Respon Darurat dan
Penyelesaian Ditunggu Rakyat<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<o:p><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></o:p></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRhvAIkZKFTPgfkCqPc_mRs6xxp7PI98g0ms3ypGq8EL1b_GBi_lIklGC_f4VLyVMV3F8xhN9aBErVHWqOVWM-LxssfJj2a1mUNAhuqvSLuIn2z4oaN3_8H6FmKQKPH-xVCRybkrDS32qg/s1600/kpa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="747" data-original-width="1547" height="308" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRhvAIkZKFTPgfkCqPc_mRs6xxp7PI98g0ms3ypGq8EL1b_GBi_lIklGC_f4VLyVMV3F8xhN9aBErVHWqOVWM-LxssfJj2a1mUNAhuqvSLuIn2z4oaN3_8H6FmKQKPH-xVCRybkrDS32qg/s640/kpa.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<o:p><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kepada Yth.:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">- Kepala Kantor
Staf Presiden (KSP)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">- Panglima Tentara
Nasional Indonesia (TNI)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">- Kepala
Kepolisian Republik Indonesia (POLRI)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">- Ketua Komisi
Nasional Hak Asasi Manusia RI (Komnas HAM RI)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">- Menteri Agraria
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN RI)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">- Menteri
Pariwisata<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">- Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">- Gubernur
Sumatera Utara dan Gubernur Jawa Tengah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">- Direktur Badan
Pengelola Otoritas Dana Toba (BPODT)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dengan hormat,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Rentang dua hari ini, Rabu-Kamis, (11-12/9) telah terjadi
penggusuran diikuti tindakan kekerasan aparat keamanan di dua wilayah berbeda,
yakni:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pertama, penggusuran diikuti aksi kekerasan oleh aparat
TNI AD terhadap warga Urut Sewu yang mempertahankan tanahnya di Desa Brencong,
Kec.Bulus Pesantren Kab.Kebumen, Jawa Tengah. Peristiwa ini mengakibatkan 16
orang terluka di bagian kepala, tangan badan hingga kaki. Kejadian ini terkait
konflik agraria lama masyarakat dengan TNI AD di atas tanah warga seluas 1.150
hektar yang diklaim sepihak TNI AD untuk kepentingan latihan militer dan
ujicoba alutista.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kedua, penggusuran dan tindakan kekerasan yang terjadi di
Desa Sigapiton, Toba Samosir, Sumatra Utara. Peristiwa ini menyebabkan satu
orang terluka dan seorang ibu pingsan akibat didorong aparat polisi saat
menghalangi penggusuran. Ibu-ibu terpaksa melakukan aksi telanjang karena
aparat terus melakukan penggusuran paksa dengan alat backhoe. Peristiwa ini
disebabkan penetapkan zona otoritatif seluas 386,5 ha yang dikuasakan kepada
BPOPDT. 120 ha di dalamnya adalah tanah adat dari marga Raja Na Opat di Desa
Sigapiton. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kasus Sigapiton ini pada Agustus lalu telah dilaporkan ke
Kantor Staf Presiden (KSP), yang berjanji akan memanggil Bupati Toba Samosir.
Termasuk warga melaporkan ke KLHK. Belum ada tindak lanjutnya hingga terjadinya
peristiwa tersebut.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Di tengah Presiden berjanji menyelesaikan konflik agraria
dalam kerangka reforma agraria, dan berjanji melindungi petani serta masyarakat
adat, Kami menyayangkan dan mengutuk keras berulangnya tindakan kekerasan dan
represifitas aparat terhadap masyarakat.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Harusnya pemerintah mengedepankan dialog dengan warga,
bukan menurunkan aparat keamanan untuk merepresi dan merampas tanah masyarakat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kami meminta pemerintah pusat dan daerah agar segera
turun tangan untuk menghentikan penggusuran dan perampasan tanah rakyat.
Hentikan pelibatan TNI, Polisi dan Satpol PP yang diposisikan <i>vis a vis</i> dengan
masyarakat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Selanjutnya segera tuntaskan konflik agraria di Urut Sewu
dan Toba Samosir. Penuhi hak-hak rakyat atas tanah dan wilayah hidupnya secara
utuh. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Demikian kami sampaikan. Kami menunggu para pihak terkait
untuk segera melakukan langkah-langkah konkrit yang berkeadilan bagi
masyarakat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Terima kasih<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hormat Kami,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Konsorsium Pembaruan Agraria<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<o:p><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Dewi Kartika</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sekretaris Jendral<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kontak: 081 394 475 484</span></div>
Setro Jenarhttp://www.blogger.com/profile/08679824805045960826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4161822764444069474.post-52474951535799997012019-09-12T14:20:00.000+07:002019-09-16T14:29:44.327+07:00Perampasan Lahan, Warga Urut Sewu Terus Melawan<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<b><span style="font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span style="color: #666666; font-family: Verdana, sans-serif;">Penulis: Kontributor Selbum
- September 12, 2019</span></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b><span style="font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span style="color: #666666; font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh03jcV_ONhP5AxKghdU9viaMvPNb6rJ47HdQZiks9MtMd8yOnETVM9RItg4K39WIj1JZfLzXZeDNSVtXZOJgFyZiE5YjpLk0Gy4EsP4Vwnif5B6eVfmaUY0JotyrpkdqaE4k2Qs2j1JojP/s1600/kebumen.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="225" data-original-width="327" height="440" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh03jcV_ONhP5AxKghdU9viaMvPNb6rJ47HdQZiks9MtMd8yOnETVM9RItg4K39WIj1JZfLzXZeDNSVtXZOJgFyZiE5YjpLk0Gy4EsP4Vwnif5B6eVfmaUY0JotyrpkdqaE4k2Qs2j1JojP/s640/kebumen.JPG" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Rabu (11/9), bentrokan terjadi antara warga Urut Sewu,
Bercong, pesisir selatan Kebumen dengan TNI AD. Kejadian ini terjadi saat warga
berusaha menghalangi proses pemagaran yang dilakukan oleh TNI AD. Sebanyak 16
warga yang mengalami luka-luka dibawa ke Puskesmas Buluspesantren untuk
dilakukan visum. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dari berbagai informasi yang berhasil dikumpulkan
selamatkanbumi.com, didapatkan keterangan bahwa sebagian warga yang luka-luka
karena terkena peluru karet yang ditembakkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menurut Teguh Purnomo yang sejak kejadian ikut
mendampingi warga, bentrokan terjadi karena warga Urut Sewu mempertahankan
tanah kepemilikannya.</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>“Ini akar masalahnya adalah konflik tanah yang diabaikan
penyelesaiannya oleh pemerintah. Harusnya TNI tidak main hakim sendiri memagar
tanah rakyat dan melakukan kekerasan seperti itu,”</b></span> jelas Teguh.</span></blockquote>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menurut keterangan warga, Umi Ma’rufah, setelah dipukul
mundur oleh TNI AD, pihak warga kemudian menuju ke Pendopo Kabupaten Kebumen
untuk menyampaikan kondisi lapangan dan melaporkan kepada Bupati Kebumen, Yazid
Mahfud. Yazid Mahfud menyampaikan bahwa dirinya hanya dapat menghentikan
pemagaran yang terjadi di Desa Brecong saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Perampasan Lahan
Sejak Lama<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sejak 1830-1871 telah dilakukan penataan tanah atau yang
dikenal dengan sebutan <i>“Galur Larak”</i> pada masa pemerintahan Bupati Ambal
R. Poerbonegoro. Penataan ini berupa pembagian tanah berdasarkan arah mata
angin yaitu membujur dari utara ke selatan sampai dengan pantai laut selatan.
Kemudian pada 1920 juga dilakukan <i>Blengketan Desa </i>yaitu penggabungan
desa-desa di Urut Sewu yang masih digunakan sampai saat ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pada 1932 dilakukan Klangsiran tanah II berupa
pemetaan tanah yang dilakukan oleh pejabat yang disebut Mantri
Klangsir pada masa penjajahan kolonial Belanda bersama petani Urut Sewu.
Hasil dari tanah yang telah di-Klangsir dipetakan berdasarkan nilai ekonomi
sehingga menghasilkan kelas tanah D I, D II, D III, D IV dan D V. Kelangsiran
atau pemetaan kelas-kelas tanah ini terutama bertujuan untuk menentukan
besarnya pajak yang harus dibayar oleh masyarakat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Untuk menandai tanah yang sudah diverifikasi dalam
proses klangsiran itu dibuat tanda dengan pal atau patok tanah.
Khusus untuk patok yang menandai batas antara desa dibuat lebih besar. Di luar
batas ini di-klaim oleh Belanda, sehingga masyarakat menyebutnya sebagai
“tanah kompeni”, yakni tanah yang berada pada jarak k.l 150 – 200 meter dari
garis pantai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Klaim “tanah kompeni” tersebut mendapatkan perlawanan
keras dari warga, dalam bentuk perusakan gudang garam milik Belanda. Bentuk
perlawanan yang lain adalah bahwa masyarakat tetap membuat garam di lokasi
“tanah kompeni” tersebut serta membuat jaringan pemasaran sendiri yang
dipusatkan di Desa Tlogopragoto.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Berdasarkan realese Front Nahdliyin untuk
Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA) konflik yang dialami oleh masyarakat Urut
Sewu, Kebumen, Jawa Tengah telah berlangsung cukup lama. Sedikitnya ada 15 desa
terdampak yang terletak di tiga kecamatan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pada 1937 lahan tersebut digunakan oleh tentara Belanda
untuk latihan militer, namun saat Jepang masuk ke Indonesia pada 1942 tanah
tersebut dijadikan tempat latihan para pasukan Dai Nippon. Setelah Indonesia
merdeka berangsur-angsur tanah tersebut kembali ke tangan rakyat, disusul
dengan adanya Undang-undang Pokok Agraria (UUPA) No. 5 Tahun 1960 berhasil
disahkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Setelah pengesahan UUPA, Departemen Agraria/Dirjen
Agraria melakukan pendaftaran atau sertifikasi massal dengan mendata
bukti-bukti sertifikat tanah warga dan perjanjian jual beli yang ditanda
tangani oleh asisten wedono dan kepala desa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: #4c1130;"><b>Namun pasca meletusnya tragedi kemanusiaan 1965 gejolak
kembali muncul dan menghambat Reforma Agraria. Banyak warga yang tidak berani
mengakui kepemilikan tanah mereka karena takut dianggap komunis. </b></span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Berikutnya pada 1982, TNI AD mulai masuk kewilayah Urut
Sewu. Pihak TNI AD kemudian meminjam lahan untuk dijadikan latihan tempur. TNI
AD melakukan mekanisme peminjaman lahan di pesisir selatan Urut Sewu ke
pemerintah Kabupaten Kebumen pada 1997- 2009, namun belakangan mereka tidak
melakukan mekanisme izin kembali dan hanya melayangkan surat pemberitahuan
bahkan melakukan klaim kepemilikan lahan <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">(lihat: <a href="http://selamatkanbumi.com/id/kronologi-konflik-tanah-pesisir-urut-sewu-kebumen-jawa-tengah/" target="_blank">Kronologi Konflik Tanah Pesisir Urutsewu Kebumen Jawa Tengah/</a>).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Perampasan dan
Tindakan Represif yang Dialami Warga<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menurut FNKSDA motif utama perampasan lahan yang
dilakukan TNI AD yaitu legitimasi negara dengan dalih keamanan dan pertahanan
negara. Kemudian, motif ekonomi yakni pernah hadirnya tambang pasir besi di
wilayah selatan Urut Sewu. Menurut keterangan warga, klaim yang dilakukan oleh
pihak TNI AD juga dibarengi dengan tindakan represif.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Selain itu menurut Devy Dhian Cahyati, penulis buku Konflik
Agraris di Urutsewu Pendekatan Ekologi Politik bahwa wujud kekuasaan yang
ditunjukan oleh pihak TNI AD sangat ditonjolkan, klaim atas tanah dibarengi
dengan tindakan represif kerap kali dilakukan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Terlihat sejak 1982, TNI AD kerap kali menggunakan lahan
seluas 500 meter dari bibir pantai di sepanjang pesisir Urut Sewu untuk
digunakan sebagai latihan pengujian persenjataan militer. Pada 1997, akibat
letusan mortir sisa latihan senjata telah menewaskan lima anak Urut Sewu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>“Perusakan motor dan harta benda lain, pemagaran tanah,
intimidasi, bahkan penembakan kepada masyarakat Urutsewu juga dilakukan oleh
tentara. Sampai hari ini, konflik pertanahan di Urutsewu masih berlangsung”</b></span>
tegasnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Terakhir saat pemagaran yang dilakukan oleh TNI AD pada
Rabu (11/9) telah melukai sebanyak 16 warga Urut sewu. Kekerasan yang dialami
berupa pemukulan hingga luka-luka yang dialami akibat tembakan peluru karet.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pihak Kodam IV/ Diponegoro membenarkan tindakan represif
yang terjadi (11/9). Hal tersebut dikatakan TNI AD untuk mengamankan
pekerjaan pemagaran aset TNI AD.</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>“Perlu diketahui, berdasarkan Surat DJKN Kanwil Prov.
Jateng Nomor S-825/KN/2011 tanggal 29 April 2011 tentang penjelasan bahwa tanah
kawasan latihan TNI seluas 1.150 HA diperoleh dari peninggalan KNIL tahun 1949.
Saat ini tanah tersebut sudah masuk daftar Barang Milik Negara dengan Nomor
Registrasi 30709034, jadi bukan milik warga”</b></span> jelas Kapendam IV/Diponegoro
Letkol Kav Susanto, SIP, MAP dalam keterangan tertulisnya di FB Kodam
IV/Diponegoro (11/9).</span></blockquote>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bersamaan dengan klaim-klaim yang dilakukan oleh pihak
TNI AD, pihak pemerintah kabupaten seakan-akan tidak peduli dengan warga.
FNKSDA menyampaikan bahwa pihak pemerintah daerah bahkan mengakomodir
perampasan tersebut melalui rancangan Perda RTRW Kebumen.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">FNKSDA juga menambahkan bahwa kasus yang terjadi di
Urutsewu ini merupakan tindakan penyalahgunaan kekuasaan untuk tujuan
tertentu (abuse of power).</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>“Dengan motif yang dilakukan, banyak kerugian yang
dialami warga dan kekerasan. Mengorbankan lahan pertanian, serta ekosistem
pesisir selatan yang seharusnya dikonservasi”</b></span> jelas pihak FNKSDA.</span></blockquote>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Berdasarkan hasil Munas Alim Ulama NU tahun2017 di
Nusa Tenggara Barat beberapa poin yang menjadi kesimpulan dan rekomendasi
hasil Bahtsul Masail Ad- Diniyyah Al- Qanuniyah diantaranya adalah
tanah harus dikembalikan pada fungsi sebagai alat produksi untuk kesejahteraan
rakyat, perlu adanya hukum yang kuat dan komprehensif untuk menjamin kepastian
hukum bagi kebijakan distribusi tahan melalui reforma agraria. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Konglomerasi penguasaan lahan konsesi yang tidak
proporsional harus diredistribusi melalui hukum yang sah. Kebijakan reforma
agraria dan distribusi lahan untuk kesejahteraan dan keadilan bagi rakyat.
Proses dan mekanime reforma agraria harus transparan dan terbuka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">Penulis: Sri Wahyuni<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;"><a href="http://selamatkanbumi.com/id/perampasan-lahan-warga-urutsewu-terus-melawan/" target="_blank">SelamatkanBumi</a> </span></b></div>
<br />Setro Jenarhttp://www.blogger.com/profile/08679824805045960826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4161822764444069474.post-9898403997188509942019-09-11T20:46:00.000+07:002019-09-16T14:49:15.690+07:00Pemasangan Pagar Berujung Babak Belur, 15 Warga Urutsewu Luka-luka, Satu Tertembak Peluru Karet<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<b><span style="font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Penulis: Tim Penutur Selamatkan Bumi
- September 11, 2019</span></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNDlAEZr_mdoX7cQBmG9atJVy42uhItO_gUjCFap1P8IAA0aux_xZU8HYtvdOZdThMJBimsXKhyxQ2B5HvIQIOozB2OLVPHn-BS6H1mrcokyYbB4J7JrWMm4XM8lom0gscfTv8jzaMa9dS/s1600/Peluru-digunakan-Tentara-serang-Warga-Urut-Sewu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="225" data-original-width="225" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNDlAEZr_mdoX7cQBmG9atJVy42uhItO_gUjCFap1P8IAA0aux_xZU8HYtvdOZdThMJBimsXKhyxQ2B5HvIQIOozB2OLVPHn-BS6H1mrcokyYbB4J7JrWMm4XM8lom0gscfTv8jzaMa9dS/s640/Peluru-digunakan-Tentara-serang-Warga-Urut-Sewu.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<o:p><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jawa Tengah, Selamatkanbumi.com – Kekerasan Tentara
Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) dengan warga Urutsewu kembali
terjadi sejak jam 08.00 WIB di Desa Bercong Buluspesantren, Kebumen, Jawa
Tengah. 16 warga mengalami luka-luka, 15 laki-laki dan satu perempuan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menurut sekretaris Urut Sewu Bersatu, Widodo Sunu Nugroho,
pemukulan warga dimulai saat anggota TNI AD mengusir warga yang mencegah
pemasangan pagar di atas tanah warga. Puncaknya, Ia mendengar tiga kali
tembakan. Tak lama, satu warga ambruk, rupanya terkena peluru karet.</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>“TNI mengusir, (kami) dipukuli dan diinjak. Luka kena
pukul, sama kena sepatu, yang satu luka peluru karet,”</b></span> kata Sunu saat dihubungi
Selamatkanbumi.com melalui telepon, 11 September 2019.</span></blockquote>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhIEtF3aqopJAibqa3i2R2rfanlQ0mQujLcboyi9bIjgudjCmkbh_JlcIXxT5XU0V-mzNUSQcQkeDb2sIQW0gqP3bk0JVE_icEC_rvcnVRj6KFyii9uyvzYT7OHBDULd3FftgOjcSLdwbG/s1600/Warga-Urut-Sewu-diserang-Tentara_2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1040" data-original-width="780" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhIEtF3aqopJAibqa3i2R2rfanlQ0mQujLcboyi9bIjgudjCmkbh_JlcIXxT5XU0V-mzNUSQcQkeDb2sIQW0gqP3bk0JVE_icEC_rvcnVRj6KFyii9uyvzYT7OHBDULd3FftgOjcSLdwbG/s640/Warga-Urut-Sewu-diserang-Tentara_2.jpg" width="480" /></a></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pemasangan pagar yang ditolak warga Urutusewu berpangkal
dari <a href="https://daulathijau.wordpress.com/2019/07/30/hentikan-perampasan-tanah-warga-urutsewu-kembalikan-tanah-warga-urutsewu/">upaya
klaim tanah TNI AD</a> setelah meminjam lahan warga untuk latihan tempur
sepanjang 1997 hingga 2009.</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>“Itu sebenarnya tanah warga yang sudah bersertifikat.
Sebagian ada letter C. Intinya semua punya alas hak, diklaim TNI,”</b></span> kata Sunu.</span></blockquote>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sunu menjelaskan, pihak TNI AD melakukan tiga tahap
pemasangan pagar sejak enam tahun lalu. Tahap pertama tahun 2013, tahap kedua
tahun 2015, dan tahap ketiga tahun ini. Total luas lahan yang diklaim TNI AD
seluas 22,5 kilometer dari utara menuju selatan, hingga mendekati laut.</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>“Setidaknya ada 15 desa dari tiga kecamatan yang
terdampak pemagaran,” </b></span>kata Sunu.</span></blockquote>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Usai kejadian, Warga Urut Sewu mendatangi kantor Bupati
Kebumen untuk meminta perlindungan serta jaminan keselamatan.</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>“Bupati mengeluarkan pernyataan, pemagaran harus
dihentikan. Sejauh ini kita belum mendengar bagaimana komunikasi TNI dan
bupati,”</b></span> ujarnya.</span></blockquote>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dy4K0H_4It9BZuKMNj3aKidYWv9Qdue4L56LMGgl9ZGDUmCNioocS4fL-Zb5JVd6U5r3Wd5izgWbm8NnN6V_A' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sampai saat ini warga masih berkumpul di daerah Kecamatan
Buluspesantren, selain untuk berjaga karena merebaknya isu pengejaran, juga
untuk memastikan jumlah korban.</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>“Masyarakat masih berkumpul di pendopo kecamatan, untuk
pendataan korban, kita akan bertahan di kantor kecamatan,”</b></span> kata Sunu.</span></blockquote>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><a href="http://selamatkanbumi.com/id/15-warga-urutsewu-luka-dan-satu-tertembak-peluru-karet/" target="_blank">SelamatkanBumi</a> </span></span></b></div>
Setro Jenarhttp://www.blogger.com/profile/08679824805045960826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4161822764444069474.post-19278101344076554262019-09-11T17:00:00.000+07:002019-09-12T17:41:34.226+07:00Tindakan Brutal Tentara Terulang Kembali<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dwsUZcZdyncOlEHnOQcQqiU5wJgFBaAE0MLPqN9OcnI426PbduCVK56Ef1zGdKE8uYywzQZIi6wJ0GV_SpTcA' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: x-small;">BRUTAL: Tindakan brutal tentara terhadap petani kembali terjadi di kawasan pesisir Urutsewu Desa Brecong, Rabu (11/9/2019). Sebanyak 16 petani, pemuda dan perempuan; menjadi korban kekerasan ini, Bahkan diketahui ada seorang petani warga Brecong yang terkena tembakan peluru karet dari arah belakang yang mengenai pangkal paha kiri bagian dalam. [Dok.Warga]</span></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: x-small;"><b><br /></b></span></i></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sebagaimana diprediksi, kenekadan tentara (TNI-AD) membangun pagar di kawasan pesisir Urutsewu dan pembiaran oleh pemerintah tanpa ada upaya menghentikan itu bakal memicu bentrokan; kini nyata terbukti. </span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pemaksaan pemagaran yang sejak awalnya (tahun 2015) telah dengan keras ditentang warga Urutsewu, terutama oleh para petani pemilik lahan pesisir ini -setidaknya- telah menimbulkan 3 kali peristiwa berdarah yang menyebabkan banyak petani terluka akibat pentungan dan bahkan dengan tembakan. </span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tercatat sebelum kejadian terakhir di desa Brecong (11/9/2019) Buluspesantren, kekerasan militer terhadap warga sipil juga terjadi sebelumnya di desa <a href="https://bumisetrojenar.blogspot.com/2015/07/kronologi-bentrok-urutsewu-di.html" target="_blank"><b><span style="color: purple;">Lembupurwo (30/07/2015)</span></b></a> dan </span><a href="https://bumisetrojenar.blogspot.com/2015/08/kronologi-tindak-kekerasan-tni-terhadap.html" target="_blank"><span style="color: purple; font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Wiromartan (22/08/2015)</b></span></a><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> kecamatan Mirit. Peristiwa kekerasan militeristik lainnya adalah saat terjadinya <i>Tragedi Urutsewu </i>di <i>Blok Pendil </i>desa Setrojenar (16/4/2011). </span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>16 Korban di pemagaran pesisir Brecong</b></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0Y25g8nFDBjIDbKueJsfRkunpBXWTrJG3pSpr1-L4UDrCtPBwANZqcwttEgSICR4DritWuSkBTUqt4Ej_6rQBjZI4GV3KXblLIK2PSn-B3FxSpR6HSRNajGsh5o5PUgHxhhxVxsoAmBs2/s1600/20190911_144116_korban.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="543" data-original-width="1054" height="328" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0Y25g8nFDBjIDbKueJsfRkunpBXWTrJG3pSpr1-L4UDrCtPBwANZqcwttEgSICR4DritWuSkBTUqt4Ej_6rQBjZI4GV3KXblLIK2PSn-B3FxSpR6HSRNajGsh5o5PUgHxhhxVxsoAmBs2/s640/20190911_144116_korban.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-size: x-small;"><i><b>KORBAN:</b> Partunah (42), salah satu perempuan dari 16 korban kekerasan militer pada Rabu (11/9) tengah diperiksa di Puskesmas Buluspesantren [Foto: Litbang/Media FPPKS] </i></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Potensi tindak kekerasan militeristik di Brecong pun sesungguhnya telah bisa diprediksi sebelumnya. Pemaksaan pemagaran yang dilakukan TNI-AD dan memasuki wilayah desa Brecong (Buluspesantren) dari sisi timur yang berbatasan dengan desa Entak (Ambal) juga tak luput dari tentangan para petani. </span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sebelumnya, telah beberapa kali terjadi friksi lapangan di areal pemagaran, yang melibatkan tentara yang memaksa dengan petani yang mempertahankan hak pemilikan tanahnya.</span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: left;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="color: #4c1130;"><b>"Tak ada seorang petani yang merelakan tanahnya dipagar paksa tentara",</b></span> tutur seorang korban menjelaskan alasan aksi penolakannya sehingga ia kena pukul tentara. </span></blockquote>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTCvi03gToiNzCH4sCkoumxBgsajhTDJ3owzpey-KhZhtuira2Bme9r-yiYi9GpoM_WSPN1PsBa1BWdRUk_cVEyPpTaEo-QK6Tyqe7tr6u9XcIYe3bkM_PTXIubqspj_Sxa6QK-U0AHeZI/s1600/Data+Korban+Kekerasan+Militer+di+Brecong.jpg.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="733" data-original-width="1091" height="427" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTCvi03gToiNzCH4sCkoumxBgsajhTDJ3owzpey-KhZhtuira2Bme9r-yiYi9GpoM_WSPN1PsBa1BWdRUk_cVEyPpTaEo-QK6Tyqe7tr6u9XcIYe3bkM_PTXIubqspj_Sxa6QK-U0AHeZI/s640/Data+Korban+Kekerasan+Militer+di+Brecong.jpg.jpg" width="640" /></a></div>
Setro Jenarhttp://www.blogger.com/profile/08679824805045960826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4161822764444069474.post-59076434881079221552019-08-14T15:15:00.000+07:002019-08-18T15:15:59.986+07:00Para Pakar Agraria sampai Organisasi Masyarakat Sipil Kritisi RUU Pertanahan<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: xx-small;"><b><span style="background-color: white;">oleh </span>Indra Nugraha dan Sapariah Saturi [Jakarta]<span style="background-color: white;"> di 14 August 2019</span></b></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: xx-small;"><b><span style="background-color: white;"><br /></span></b></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbmzL_GX3mkSBkMuHG_s5lAgKIBThdun9QRauTYMy-7SohvH_PazQddEEjaxUOlRkQa2G3HtDPm2Q44eRzA2NmC8D_3flDc2B0k8t5CdU6BTob34IDVOkvsHraihV93UQr1iiKuj-vm-Jf/s1600/monga-pertanahan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="512" data-original-width="768" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbmzL_GX3mkSBkMuHG_s5lAgKIBThdun9QRauTYMy-7SohvH_PazQddEEjaxUOlRkQa2G3HtDPm2Q44eRzA2NmC8D_3flDc2B0k8t5CdU6BTob34IDVOkvsHraihV93UQr1iiKuj-vm-Jf/s640/monga-pertanahan.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: x-small;"><i>Keterangan foto utama: Pada Kamis 13 Juli 2017,
Ibrahim, 72 tahun, warga Mantadulu, transmigran dari Lombok Tengah
mempelihatkan sertifikat tanah yang diklaim PTPN XIV. Konflik lahan antara
warga dan perusahaan, termasuk perusahaan negara, banyak terjadi. Foto: Eko
Rusdianto/ Mongabay Indonesia</i></span><span style="font-size: 12.5pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: xx-small;"><b><br /></b></span></span>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b> </b><i>Pada 13 Agustus 2019, para pakar
agraria, akademisi, gerakan tani, gerakan masyarakat adat dan berbagai
organisasi masyarakat sipil sampai organisasi agama, menyatakan sikap
penolakan terhadap RUU Pertanahan, yang sedang dibahas DPR dan pemerintah.</i><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i>Berbagai kalangan
ini mendesak Ketua DPR dan presiden membatalkan rencana pengesahan RUU
Pertanahan. Mereka memberikan beberapa poin catatan kritis terhadap RUU
Pertanahan.</i><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i>RUU Pertanahan
dinilai bertentangan dengan misi Presiden Joko Widodo, yang ingin membangun
kedaulatan pangan dan petani. Kedaulatan pangan, bisa tercapai kalau
pemerintah menjamin ketersediaan lahan untuk petani. Isi RUU Pertanahan,
malah bisa membuat petani sulit memperoleh tanah.</i><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i>RUU Pertanahan
dinilai absen membahas berbagai persoalan pokok agraria ini. Lima pokok
krisis agraria, yakni, pertama, ketimpangan struktur agraria tajam, kedua,
konflik agraria struktural. Ketiga, kerusakan ekologis meluas, keempat,
laju cepat alih fungsi tanah pertanian ke non pertanian, kelima,
kemiskinan akibat struktur agraria yang menindas.</i><o:p></o:p></span></li>
</ul>
<div style="background: white;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Para pakar agraria, akademisi, gerakan tani, gerakan masyarakat
adat dan berbagai organisasi masyarakat sipil sampai organisasi agama,
mengkritisi Rancangan Undang-undang Pertanahan, yang sedang dibahas DPR dan
pemerintah dan rencana pengesahan pada September tahun ini. Berbagai kalangan
ini memberikan poin-poin catatan kritis sekaligus penolakan terhadap RUU
Pertanahan ini.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background: white; box-sizing: border-box; margin-bottom: 1rem; margin-top: 1rem; overflow-wrap: break-word; text-rendering: optimizelegibility;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Indonesia, tengah mengalami lima
pokok krisis agraria, yakni, <em style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">pertama</em>,
ketimpangan struktur agraria tajam, <em style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">kedua</em>, konflik agraria
struktural. <em style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">Ketiga</em>,
kerusakan ekologis meluas, <em style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">keempat</em>,
laju cepat alih fungsi tanah pertanian ke non pertanian, <em style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">kelima</em>, kemiskinan akibat
struktur agraria yang menindas. Sayangnya, RUU Pertanahan malah absen membahas
berbagai persoalan pokok agraria ini.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background: white; box-sizing: border-box; margin-bottom: 1rem; margin-top: 1rem; overflow-wrap: break-word; text-rendering: optimizelegibility;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Mereka nyatakan, RUU Pertahanan
seharusnya menjawab lima krisis pokok agraria itu yang semua dipicu
masalah-masalah pertanahan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Berbagai kalangan ini menilai, RUU Pertanahan tak memenuhi syarat
ideologis, sosiologis dan bertentangan dengan Pasal 33 UUD 1945 dan
Undang-undang Pokok Agraria (UUPA) 1960 serta RUU ini nyata-nyata
berwatak kapitalisme.<o:p></o:p></span></span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background: white; box-sizing: border-box; margin-bottom: 1rem; margin-top: 1rem; overflow-wrap: break-word; text-rendering: optimizelegibility;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 12.5pt;"><span style="color: purple;"><b>“Dengan pertimbangan itu, kami
menolak RUU Pertanahan yang tengah digodok DPR dan pemerintah, serta mendesak
Ketua DPR dan presiden membatalkan rencana pengesahan RUU Pertanahan,”</b></span> bunyi </span><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"><span style="color: #339966; font-size: 12.5pt;"> <a href="https://www.mongabay.co.id/wp-content/uploads/2019/08/pernyataan-sikap-bersama.docx" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility; touch-action: manipulation;"><span style="color: #339966;">pernyataan sikap
bersama</span></a> </span></span><span style="font-size: 12.5pt;">mereka pada Selasa (13/8/19).<o:p></o:p></span></span></blockquote>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background: white; box-sizing: border-box; margin-bottom: 1rem; margin-top: 1rem; overflow-wrap: break-word; text-rendering: optimizelegibility;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tokoh-tokoh dan pakar agraria ini
antara lain, Gunawan Wiradi (IPB), Endriatmo Soetarto (IPB), Achmad Sodiki
(Universitas Brawijaya), dan Maria Rita Roewiastoeti (Konsorsium Pembaruan
Agraria).<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ada juga Hariadi Kartodihardjo (IPB), Bonnie Setiawan (KPA), Ida
Nurlinda (Universitas Padjajaran), Muhammad Maksum Mahfoedz (PB NU), Busyro
Muqoddas (PP Muhammadiyah), Noer Fauzi Rachman (Badan Prakarsa Pemberdayaan
Desa & Kawasan).<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background: white; box-sizing: border-box; margin-bottom: 1rem; margin-top: 1rem; overflow-wrap: break-word; text-rendering: optimizelegibility;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kemudian, Rikardo Simarmata dan
Laksmi Adriani Savitri dari Universitas Gadjah Mada, Nurhidayati, (Walhi),
Mujahid Hizbullah (Sekjend Serikat Tani Indramayu), Dahniar Ramanjani, (HuMa),
David Sitorus (Indonesian Human Rights Committee for Social Justice) serta
banyak lagi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Para pakar dan tokoh dari berbagai lembaga ini menyoroti beberapa
poin yang mengindikasikan RUU bermasalah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background: white; box-sizing: border-box; margin-bottom: 1rem; margin-top: 1rem; overflow-wrap: break-word; text-rendering: optimizelegibility;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><em style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"><span style="font-size: 12.5pt;">Pertama</span></em><span style="font-size: 12.5pt;">, mereka
nilai, RUU Pertanahan bertentangan dengan UU Pokok Agraria 1960.</span></span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background: white; box-sizing: border-box; margin-bottom: 1rem; margin-top: 1rem; overflow-wrap: break-word; text-rendering: optimizelegibility;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> <span style="color: purple;"><b>“Meskipun
dalam konsideran dinyatakan RUUP hendak melengkapi dan menyempurnakan hal-hal
yang belum diatur UUPA, tetapi substansinya makin menjauh, bahkan bertentangan
dengan UUPA 1960,”</b></span> bunyi pernyataan yang rilis Selasa (13/8/19 di Jakarta.</span></span></blockquote>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background: white; box-sizing: border-box; margin-bottom: 1rem; margin-top: 1rem; overflow-wrap: break-word; text-rendering: optimizelegibility;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><em style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;"><span style="font-size: 12.5pt;">Kedua</span></em><span style="font-size: 12.5pt;">, dalam
draf RUU Pertanahan ada poin hak pengelolaan (HPL) dan penyimpangan hak
menguasai dari negara (HMN). HPL, selama ini menimbulkan kekacauan penguasaan
tanah dan menghidupkan kembali konsep <em style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;">domein verklaring</em>, yang
tegas dihapus UUPA 1960.”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_hP3z30OMWcZlN-Tnj3TaVtT-PjE_XuAYDyO-3wIdi3xOtRfBJBWt9YLw5myrSTOZMWAliQ3DQSP5KyxIM34dXUmEBxMXA45jN0NJ-Y7QEuF20EEpUFSSZKc533HXDBGV104Be6iLmUo-/s1600/monga-pertanahan1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="647" data-original-width="864" height="478" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_hP3z30OMWcZlN-Tnj3TaVtT-PjE_XuAYDyO-3wIdi3xOtRfBJBWt9YLw5myrSTOZMWAliQ3DQSP5KyxIM34dXUmEBxMXA45jN0NJ-Y7QEuF20EEpUFSSZKc533HXDBGV104Be6iLmUo-/s640/monga-pertanahan1.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: x-small;"><i>Bagaimana nasib hutan adat yang
nasih berkonflik dengan perusahaan, kalau RUU Pertanahan, sah? Begini hutan
adat Kinipan, setelah pembukaan untuk kebun sawit perusahaan. Foto: dokumen
Laman Kinipan</i></span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><span style="font-size: 12.5pt;">Ketiga</span></i><span style="font-size: 12.5pt;">, soal hak guna usaha (HGU). Dalam RUU
Pertanahan, HGU tetap prioritas bagi pemodal besar, pembatasan maksimum konsesi
perkebunan tak mempertimbangkan luas wilayah, kepadatan penduduk dan daya
dukung lingkungan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Masalah lain, kata pernyataan sikap itu, RUU
Pertanahan mengatur impunitas penguasaan tanah skala besar (perkebunan) apabila
melanggar ketentuan luas alas hak.</span></span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="color: purple; font-family: Verdana, sans-serif;"><b>“RUU Pertanahan juga tak mengatur keharusan
keterbukaan informasi HGU, sebagaimana amanat UU tentang Keterbukaan Informasi
Publik dan Putusan Mahkamah Agung.”</b></span></span></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><span style="font-size: 12.5pt;">Keempat, </span></i><span style="font-size: 12.5pt;">kontradiksi dengan
agenda dan <i>spirit</i> reforma agraria. Mereka menilai, ada
kontradiksi antara semangat reforma di dalam konsideran dan ketentuan umum dan
batang tubuh RUU Pertanahan, seperti reforma agraria dalam RUU Pertanahan dikerdilkan
jadi sekadar program penataan aset dan akses.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">RUU, juga tak memuat prinsip, tujuan, mekanisme,
lembaga pelaksana, pendanaan untuk menjamin reforma agraria sejati, di mana
operasi negara menata ulang struktur agraria Indonesia yang timpang secara
sistematis, terstruktur dan memiliki kerangka waktu jelas.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Lalu, tak ada prioritas obyek dan subyek reforma
agraria untuk memastikan sejalan dengan tujuan-tujuan reforma agraria di
Indonesia. Belum lagi, spirit reforma agraria dalam RUU itu sangat parsial–
sebatas bab reforma agraria. Ia tak tercermin di bab-bab lain terkait
rumusan-rumusan baru mengenai hak atas tanah–hak pengelolaan, hak milik, HGU,
HGB, hak pakai– dan pendaftaran tanah, pengadaan tanah, bank tanah, maupun
pengadilan pertanahan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><span style="font-size: 12.5pt;">Kelima</span></i><span style="font-size: 12.5pt;">, kekosongan penyelesaian konflik agraria.
RUU ini, tak mengatur penyelesaian konflik agraria struktural di semua sektor.
RUU ini menyamakan konflik agraria dengan sengketa pertanahan biasa, yang
rencana penyelesaian melalui mekanisme <i>win-win solution </i>atau
mediasi<i>,</i> dan pengadilan pertanahan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Padahal, menurut mereka, karakter dan sifat konflik
agraria struktural bersifat <i>extraordinary crime. </i>Ia berdampak
luas secara sosial, ekonomi, budaya, ekologis dan memakan korban nyawa. “Perlu
sesegera mungkin, terobosan penyelesaian konflik agraria dalam kerangka reforma
agraria. Bukan melalui pengadilan pertanahan.”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><span style="font-size: 12.5pt;">Keenam</span></i><span style="font-size: 12.5pt;">, masalah sektoralisme pertanahan dan
pendaftaran tanah. Pendaftaran tanah dalam RUU ini bukan terjemahan dari
pendaftaran tanah seperti UUPA 1960 yang berisi tentang kewajiban pemerintah
mendaftarkan seluruh tanah di wilayah Indonesia, mulai desa ke desa. Tujuannya,
Indonesia memiliki data agraria akurat dan lengkap guna penetapan arah strategi
pembangunan nasional dan pemenuhan hak-hak agraria masyarakat.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dalam RUU Pertanahan ini, semata-mata percepatan
sertifikasi tanah dan diskriminatif terhadap wilayah konflik agraria, wilayah
adat, dan desa-desa yang tumpang tindih dengan konsesi kebun dan hutan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Masalah lain, sebut pernyatan ini, cita-cita administrasi
pertanahan yang tunggal–satu pintu, <i>single land administration</i>—
sulit dicapai, bila RUU tak berlaku di seluruh wilayah Indonesia.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><span style="font-size: 12.5pt;">Ketujuh</span></i><span style="font-size: 12.5pt;">, pengingkaran hak ulayat masyarakat adat.
Dalam RUU Pertanahan ini, tak memiliki langkah konkrit dalam administrasi dan
perlindungan hak ulayat masyarakat adat atau serupa dengan itu.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><span style="font-size: 12.5pt;">Kedelapan</span></i><span style="font-size: 12.5pt;">, bahaya pengadaan tanah
dan bank tanah. RUU Pertanahan ingin membentuk bank tanah, tampaknya, hanya
menjawab keluhan investor soal hambatan pengadaan dan pembebasan tanah untuk
pembangunan infrastruktur.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Andai terbentuk, bank tanah berisiko memperparah
ketimpangan, konflik, melancarkan proses-proses perampasan tanah atas nama
pengadaan tanah dan meneruskan praktik spekulan tanah.</span></span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="color: purple; font-family: Verdana, sans-serif;"><b>“Ironisnya, sumber tanah bank tanah justru dari tanah
negara hingga berpotensi menghalangi agenda reforma agraria.”</b></span></span></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLYBJeB4DMMzlXM-xwICxhy2wqFKLql1vzv3ZSiSVBZuEQIKqBfnbCVMT96EjzxQousj7ZMNE02v8QsKIabJZPhcvTZ_GRvbG-vYEfczHW7zs7LLKKhAVEv8-Pp4-Ao2g2EYl46GFLMfhq/s1600/monga-pertanahan1a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="678" data-original-width="1024" height="422" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLYBJeB4DMMzlXM-xwICxhy2wqFKLql1vzv3ZSiSVBZuEQIKqBfnbCVMT96EjzxQousj7ZMNE02v8QsKIabJZPhcvTZ_GRvbG-vYEfczHW7zs7LLKKhAVEv8-Pp4-Ao2g2EYl46GFLMfhq/s640/monga-pertanahan1a.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">Warga memperlihatkan tanahnya yang
berkonflik dengan PTPN XIV. Konflik antara warga Takalar, Sulsel dengan pihak
PTPN XIV telah berlangsung sejak 2007 silam ketika HGU pabrik gula ini berakhir.
Sejumlah lahan warga yang telah ditanami dibongkar paksa menggunakan alat
berat. Dengan ada inpres percepatan pendaftaran tanah, bagaimana dampak
terhadap para petani ini?</span></i></div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;"><div style="text-align: center;">
<i>Foto: Wahyu Chandra/Mongabay Indonesia</i></div>
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b><span style="font-size: 12.5pt;">Jauh dari keadilan agraria dan ekologis</span></b><span style="font-size: 12.5pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sebelumnya, Dewi Kartika, Sekjen Konsorsium Pembaruan
Agraria (KPA) di Jakarta, baru-baru ini mengatakan, merujuk draf RUU Pertanahan
per 22 Juni 2019, substansi makin jauh dari prinsip-prinsip keadilan agraria
dan ekologis bagi keberlangsungan hajat hidup rakyat Indonesia.</span></span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>“Dari sepanjang proses perumusan dan pembahasan, kami
melihat draf terakhir ini secara kualitas bukan makin membaik, justru
mengkhawatirkan,”</b></span> katanya.</span></span></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Awalnya, KPA mengapresiasi RUU Pertanahan. Dari sisi
konsideran, posisi RUU Pertanahan tetap mengacu pada UUPA1960. Sayangnya, kata
Dewi, antara konsideran dengan batang tubuh RUU ini banyak inkonsistensi dan
kontradiktif.</span></span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="color: purple; font-family: Verdana, sans-serif;"><b>“Dari sisi konsideran semangatnya cukup progersif,
kalau dibaca pasal-per pasal justru banyak yang bertentangan dengan
prinsip-prinsip UUPA.”</b></span></span></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dalam RUU ini, katanya, belum menjamin perlindungan
hak-hak atas tanah dari petani, masyarakat adat, nelayan, masyarakat miskin di
pedesaan dan perkotaan atas keberlanjutan wilayah hidup mereka.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Begitu juga soal reforma agraria dan redistribusi
tanah kepada rakyat. RUU Pertanahan, kata Dewi, belum jelas dan konsisten
hendak menata kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pengelolaan tanah
serta sumber-sumber agraria lain yang timpang jadi berkeadilan.</span></span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>“Reforma agraria itu selalu jadi bungkusan besar dalam
RUU Pertanahan. Kalau kita melihat betul-betul, itu baru cangkang saja. RUU
Pertanahan, bahkan tidak eksplisit menyatakan apa tujuan reforma agraria,”</b></span>
katanya, meskipun dalam konsideran menyatakan, menyadari ada ketimpangan
struktur agraria, konflik agraria bersifat struktural, kerusakan ekologis dan
lain-lain.</span></span></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dalam batang tubuh, katanya, terutama pasal mengenai
reforma agraria, sama sekali tak tercermin dan sangat teknis. </span></span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> <span style="color: purple;"><b>“Tidak ada upaya
reforma agraria itu dikembalikan ke tujuan semula untuk mengatasi ketimpangan
dan menjaga keberlangsungan wilayah masyarakat.”</b></span></span></span></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Berdasarkan sensus 2013, petani gurem di Indonesia ada
11,5 juta keluarga. Dari tahun ke tahun, katanya, makin banyak petani gurem
bahkan yang tak memiliki tanah atau hanya jadi buruh tani. Sisi lain,
segelintir kelompok pengusaha perkebunan sawit menguasai tanah melalui HGU dan
izin lokasi sekitar 14 juta hektar.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Selain itu, RUU Pertanahan juga tak disusun untuk
mengatasi dan menyelesaikan konflik agraria struktural di sektor pertanahan.
Dalam 11 tahun terakhir, katanya terjadi 2.836 konflik agraria dengan luasan
7.572.431 hektar. Ada puluhan ribu desa, kampung, pertanian dan kebun rakyat
masih belum keluar dari konsesi-konsesi perusahaan.</span></span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>“Tidak ada satu pasal pun dalam RUU Pertanahan ini
hendak menyelesaikan konflik-konflik agraria. Pembentukan pengadilan pertanahan
untuk sengketa pertanahan bukanlah jawaban,”</b></span> katanya.</span></span></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Rukka Sombolinggi, Sekjen Aliansi Masyarakat Adat
Nusantara (AMAN) mengatakan, draf RUU Pertanahan banyak masalah. Dia melihat
dari judul saja, tak layak untuk dilanjutkan.</span></span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="color: purple; font-family: Verdana, sans-serif;"><b>“RUU ini tidak memiliki sensitivitas terhadap
penyelesaian masalah agraria pada wilayah adat.”</b></span></span></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">RUU Pertanahan, katanya, mengatur pengukuhan hak
ulayat dimulai dari usulan pemerintah daerah dan ditetapkan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pemerintahan dalam negeri.</span></span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="color: purple; font-family: Verdana, sans-serif;"><b>“Skema seperti ini, sama sekali tak menjawab
persoalan. Pengakuan hak ulayat sulit karena sangat politis melalui
tindakan-tindakan penetapan pemerintah.”</b></span></span></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Padahal, katanya, UUPA memandatkan ada pengakuan
terhadap hal ulayat. Sampai sekarang, dari 10 juta hektar lebih wilayah adat
yang diserahkan kepada pemerintah belum terakomodir dengan baik. Bahkan, dalam
kebijakan satu peta, tidak ada kementerian yang bersedia jadi wali data.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Muhammad Rifai, Ketua Departemen Penataan Produksi dan
Usaha Tani Aliansi Petani Indonesia (API) mengatakan, draf RUU Pertanahan
bertentangan dengan misi Presiden Joko Widodo, yang ingin membangun kedaulatan
pangan dan petani.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kedaulatan pangan, katanya, bisa tercapai kalau
pemerintah menjamin ketersediaan lahan untuk petani. Kondisi ini, katanya,
betolak belakang dengan isi RUU Pertanahan, malah bisa membuat petani sulit
memperoleh tanah.</span></span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="color: purple; font-family: Verdana, sans-serif;"><b>“Isi RUU ini tidak menjawab permasalahan mengenai
berapa banyak cadangan tanah untuk pertanian. Apalagi dengan ada wacana
pembentukan bank tanah. Saya khawatir, ini justru mempersulit distribusi tanah
bagi pertanian.”</b></span></span></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bank tanah, kata Rifai, ibarat pisau bermata dua. </span></span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: 12.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>“Kalau dijalankan oleh orang baik, akan baik. Begitu pun sebaliknya.”</b></span>Dia
khawatir, bank tanah justru membuat petani sulit mendapatkan hak atas tanah.</span></span></blockquote>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: xx-small;"><b><a href="https://www.mongabay.co.id/2019/08/14/para-pakar-agraria-sampai-organisasi-masyarakat-sipil-kritisi-ruu-pertanahan/" target="_blank">Mongabay.Co.iD</a> </b></span>Setro Jenarhttp://www.blogger.com/profile/08679824805045960826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4161822764444069474.post-86632558062933423782019-08-09T21:08:00.000+07:002019-08-09T21:18:56.160+07:00Press-Release | FNKSDA Jember #SaveUrutsewu<div style="text-align: center;">
ISTIGHOSAH DAN TAHLIL UNTUK KEADILAN, </div>
<div style="text-align: center;">
TANAH MILIK RAKYAT </div>
<div style="text-align: center;">
DAN SERUAN HENTIKAN PERAMPASAN TANAH URUT SEWU.</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ-YHbuSiiuyYv75XffGOp4RiaNrdhn-SwodftS75Gu2eSAWE8gdJK5RSEUCUqPjvYD8O_76dGxt8o6Oeyu4XxI9llxHZjDNrsgtssvWqqopGVc9PiA6ahVSJkXJi62lMmORU9btHEAA7j/s1600/IMG-20190809-WA0015.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="780" data-original-width="1040" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ-YHbuSiiuyYv75XffGOp4RiaNrdhn-SwodftS75Gu2eSAWE8gdJK5RSEUCUqPjvYD8O_76dGxt8o6Oeyu4XxI9llxHZjDNrsgtssvWqqopGVc9PiA6ahVSJkXJi62lMmORU9btHEAA7j/s640/IMG-20190809-WA0015.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
(FNKSDA JEMBER, 9 AGUSTUS 2019)<br />
<br />
Masalah tanah sebagai masalah pokok bagi kehidupan Bangsa Indonesia, sekarang sudah menjadi persoalan umum, persoalan Masyarakat tidak saja menjadi persoalan, tetapi disana sini sudah menimbulkan konflik berkepanjangan di Masyarakat yang menyebabkan kesedihan.<br />
Seperti yang terjadi di Urut sewu Kabupaten Kebumen perampasan tanah yang dilakukakn TNI AD menjadi gelombang konflik yang perlu kita sikapi bersama, Terdapat 15 Desa yang terletak di tiga Kecamatan (Buluspesantren, Mirit, Ambal) dengan kisaran luas wilayah 317,4 Ha lahan yang di klaim.<br />
<br />
Tanah atau sumber daya agraria lainnya dalam suatu Masyarakat agraris tidak hanya menjadi salah satu faktor produksi, tetapi juga memiliki arti penting lainnya baik menyangkut aspek sosial, ekonomi, maupun politik. Masalah tanah tidak semata-mata merupakan masalah hubungan Manusia dan tanah, lebih dari itu secara normatif merupakan hubungan Manusia dengan manusia. Implikasi dari masalah hubungan tersebut adalah orang mempunyai hak untuk menolak orang lain menggunakan tanahnya tanpa seizin pemiliknya.<br />
<br />
Selaras dengan konflik yang terjadi pada suadara kita di Urut Sewu, sajarah klaim tanah warga ini memiliki beberapa motif utama, yang pertama yaitu legitimasi negara dengan dalih keamanan negara. persoalan ekonomi juga termasuk motif di dalamnya dengan masuknya tambang pasir besi yang terletak di wilayah selatan urut sewu. TNI pada saat itu mengizinan adanya pertambangan pasir besi yang akan berdampak kepada masyarakat sekitar, karena terletak di pinggir pesisir. Dari sebagian motif yang terjadi di urut Sewu bisa di katakan terlalu berpihak kepada orang besar, bukan lagi mementingkan persoalan kesejahteraan yang harus di utamakan. dan mirisnya lagi yang katanya lahan tersebut untuk keamanan negara ternyata hanya untuk keamanan para investor.<br />
<br />
Dengan persoalan bahkan terjadi konflik yang menyerang rakyat dari tindakan represif yang dilakukan sebagai upaya kepemilikan oleh militer yakni tentara nasional indonesia dan merugikan rakyat karena wilayah tersebut merupakan tanah produktif, dengan semangat revolusioner FNKSDA Jember melaksanakan Istigosah dan Tahlil sebagai ruwatan amalan Ahlussunah wal jama’ah agar supaya motif yang terjadi di urutsewu bisa teratasi dan pemagaran maupun segala bentuk tindakan represif oleh negara ini dihentikan, kami juga berharap kepada segenap penyelenggara negara sebagai pihak terkait untuk mengembalikan lahan yang sejatinya milik rakyat. mendesak kepada militer yakni tentara nasional indonesia agar segara mundur dari wilayah tersebut sebagai bentuk penghormatan atas konstitusi dan rakyat.<br />
<br />
Dan terkahir mendesak kepada elemen, khususnya PBNU agar supaya mendengar ratapan rakyat dan petani yang mayoritas adalah Jama’ah NU UrutSewu sehingga apa yang telah menjadi amanat dari Munas Alim Ulama di NTB tentang reforma agraria ini benar – benar terwujud karena mengingat salah satu wejangan Hadratus Syaikh Kyai Hasyim Asy’ari yang selalu bergaung dan kami pegang teguh “ Petani Itu Penolong Negeri ”.Setro Jenarhttp://www.blogger.com/profile/08679824805045960826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4161822764444069474.post-16415503220069858722019-07-29T19:57:00.000+07:002019-07-31T03:08:39.512+07:00Respons Komnas HAM atas Pemagaran TNI AD di Area Tanah Warga Urutsewu<h3 class="f1-l-3 cl2 p-b-16 p-t-5 respon2" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; line-height: 1.3; margin: 0px; padding: 5px 0px 16px;">
<span style="color: #17b978;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: xx-small;">Senin 29 Juli 2019 19:55 WIB</span></span></h3>
<div>
<div class="wrap-pic-max-w p-b-30" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #666666; font-size: 15px; margin: 0px; padding: 0px 0px 30px;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh85UdSDZkjVmyu8TNLHxdw0gJAyXohxQH-Le6VhhkWG38wkl5XD68IY1Lp0k5Adozwq0QGqXQFCgd6AcZXJru3Vsz34ysL86fqUpAKiYbe0c7bnSgmXc9DijSPVG-r5nrnDj9P28ygZL8b/s1600/nu-urut.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="576" data-original-width="1024" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh85UdSDZkjVmyu8TNLHxdw0gJAyXohxQH-Le6VhhkWG38wkl5XD68IY1Lp0k5Adozwq0QGqXQFCgd6AcZXJru3Vsz34ysL86fqUpAKiYbe0c7bnSgmXc9DijSPVG-r5nrnDj9P28ygZL8b/s640/nu-urut.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="f1-s-3 cl9" style="box-sizing: border-box; color: #999999; font-size: 12px; line-height: 1.7; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i>Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara saat menggelar diskusi dengan warga Urutsewu, Kebumen, Jawa Tengah.</i></span></div>
<div class="f1-s-3 cl9" style="box-sizing: border-box; color: #999999; font-size: 12px; line-height: 1.7; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<div style="box-sizing: border-box; color: #666666; font-size: 15px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jakarta-</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Warga Urutsewu, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah mengadu kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) atas hak tanahnya yang dipagar oleh TNI AD di Yogyakarta pada Jumat (26/7). Pihak TNI mengklaim tanah tersebut sebagai aset miliknya. Pada hari yang sama, bahan material sampai ke Desa Brecong, Kecamatan Buluspesantren. </span></div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #666666; font-size: 15px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> </span></div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #666666; font-size: 15px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ratusan warga melakukan penolakan pemagaran dengan memukul mundur satu beko. Kedatangan beko tersebut guna memulai proses pemagaran tanah yang diklaim menjadi hak TNI AD. Dengan dikawal pula oleh para TNI AD, beko tersebut terpaksa mundur karena warga bersikeras untuk tidak melepaskan tanahnya.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #666666; font-size: 15px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> </span></div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #666666; font-size: 15px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Melihat fakta demikian, Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menegaskan dua hal. Pertama, meminta TNI menghentikan pembangunan tembok pembatas. “Meminta kepada TNI untuk menghentikan sementara pembangunan tembok pembatas sampai permasalahan konflik tanah selesai,” katanya pada Senin (29/7).</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #666666; font-size: 15px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> </span></div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #666666; font-size: 15px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kedua, Komnas HAM juga mendorong pemerintah membantu mengakhiri konflik tersebut. “Mendorong pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan pemerintah Kabupaten Kebumen untuk aktif memfasilitasi penyelesaian konflik tanah tersebut,” ujarnya.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #666666; font-size: 15px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> </span></div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #666666; font-size: 15px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sebelumnya, isu pemagaran tanah tersebut mulai santer terdengar pada Senin (8/7). Sejak saat itu warga bersiap-siap dan seluruh warga melakukan istighosah di lapangan, berdoa agar upaya pemagaran itu tidak jadi dilaksanakan. Hari berikutnya, Selasa (9/7) malam, warga mendapat surat dari TNI untuk melakukan pertemuan guna mediasi. </span></div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #666666; font-size: 15px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px;" />Selanjutnya, TNI AD bertemu dengan sejumlah elemen masyarakat di kantor Dinas Penelitian dan Pengembangan (Dislitbang) TNI AD di Desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren pada Kamis (11/7) sore. Di saat yang sama, warga melakukan unjuk rasa menolak rencana TNI AD tersebut.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #666666; font-size: 15px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> </span></div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #666666; font-size: 15px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Mereka membawa spanduk dan menggelar istighosah dan doa bersama di lapangan Desa Setrojenar yang persis berada di depan Dislitbang TNI AD. Audiensi ini dihadiri oleh kepala desa dari tiga desa terdampak beserta perwakilan warga, camat, dandim, BPN, dan Polsek. Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan bahwa Dandim akan memfasilitasi semua pihak untuk menghadap bupati pada Jumat keesokan harinya.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #666666; font-size: 15px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> </span></div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #666666; font-size: 15px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Aksi warga kemudian berlanjut dengan bertemu dan menggelar audiensi dengan Bupati Kebumen, Yazid Mahfudz di Rumah Dinas Bupati Kebumen, Jumat (12/7). Turut hadir dalam acara tersebut Dandim 0709/Kebumen Letnan Kolonel (Letkol) Inf Zamril Philiang berserta jajarannya, Sekda Kebumen Ahmad Ujang Sugiono, Kepala Bagian Hukum Irapuspitasari, dan lainnya juga hadir pada pertemuan tersebut. Sementara dari Warga Urut Sewu, datang tokoh masyarakat Kiai Imam Zuhdi, Seniman Widodo Sunu Nugroho, Dr Teguh Purnomo, dan sejumlah tokoh lain. Sayangnya, pertemuan itu berakhir deadlock alias tidak menemukan titik temu.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #666666; font-size: 15px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> </span></div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #666666; font-size: 15px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dalam kesempatan tersebut, Dandim Letkol Inf Zamril Philiang menegaskan pemagaran akan dilaksanakan. Ini melanjutkan program pemagaran sebelumnya. Kali ini pemagaran dilakukan sepanjang 2,7 kilometer. Adapun desa yang dilintasi yakni Setrojenar, Brecong Kecamatan Buluspesantren dan Desa Entak Kecamatan Ambal.</span></div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #666666; font-size: 15px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> </span></div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #666666; font-size: 15px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Seminggu kemudian, datang dua truk membawa material pasir dan batu melintas di jalan lintas paling selatan, yaitu di Desa Setrojenar, pada Kamis (18/7). Di perempatan tersebut, ada warga yang mengetahui kedatangan dua truk itu lalu menanyakan kepada supir truk apa maksud kedatangannya. Lantaran sudah ada isu akan ada pemagaran oleh TNI membuat warga lebih was-was. Benar saja, truk tersebut datang untuk melakukan pemagaran. Menerima informasi tersebut warga lantas memberhentikan truk tersebut dan memaksa truk itu untuk pergi. Truk tersebut lantas putar balik ke arah timur menuju ke Desa Entak. Mulailah pemagaran pagar beton pertama di Desa Entak pada malam hari. Akan tetapi di desa tersebut proses pemagaran itu juga mendapat perlawanan dari warga. <span style="box-sizing: border-box; font-weight: bolder; margin: 0px; padding: 0px;">(Syakir NF/Zunus Muhammad)</span></span></div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #666666; font-size: 15px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;">
<br /></div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #666666; font-size: 15px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: start;">
<b style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;"><a href="https://www.nu.or.id/post/read/109223/respons-komnas-ham-atas-pemagaran-tni-ad-di-area-tanah-warga-urutsewu" target="_blank">NU.Or.Id</a></b></div>
</div>
</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #666666; font-size: 15px; margin: 0px; padding: 0px;">
<div style="box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px;">
<div style="box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: Arial, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: bolder; margin: 0px; padding: 0px;"><br /></span></div>
</div>
</div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: xx-small;"><b> </b></span></div>
Setro Jenarhttp://www.blogger.com/profile/08679824805045960826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4161822764444069474.post-24516075885172400322019-06-07T23:43:00.000+07:002019-06-08T05:44:03.862+07:0016.000 Pengunjung Berlebaran di Pantai Setrojenar<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ52Cluf4GNbi3fubupq1hTl9u9Nh7swSs79zxmEquAseI59P-mf2j9mB09yrC2M9AWHIKCx7nV5C2BwDhTA5f6gtfFgoQ2MoRkJuBWo0EM1wxO-j_HOETALG6400H4L_imMGpnOqCL07o/s1600/8393-gerbang.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="496" data-original-width="887" height="356" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ52Cluf4GNbi3fubupq1hTl9u9Nh7swSs79zxmEquAseI59P-mf2j9mB09yrC2M9AWHIKCx7nV5C2BwDhTA5f6gtfFgoQ2MoRkJuBWo0EM1wxO-j_HOETALG6400H4L_imMGpnOqCL07o/s640/8393-gerbang.JPG" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: x-small;"><i><b>GERBANG WISATA:</b> Gerbang wisata Pantai Setrojenar, lokasi yang kini dinaungi banyak pohonan cemara laut dan ketapang yang membuatnya nampak rimbun [Foto: KebumenNews]</i></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sebanyak 16.000 pengunjung memadati obyek wisata “pantai panorama” Setrojenar pada Kamis (6/6), hari kedua lebaran Idul Fitri 1440 H tahun ini. Jumlah pengunjung ini diketahui dari penjualan tiket oleh pengelola obyek wisata yang pada masa sebelumnya lebih dikenal sebagai “Pantai Bocor”.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Lebaran hari kedua selalu diprediksi sebagai puncak kunjungan wisatawan domestik, namun juga banyak pengunjung dari luar daerah. Perkiraan rekor kunjungan selalu terjadi pada hari kedua lebaran dan untuk tahun ini pun tak meleset dari prediksi. Rupanya <i>trend </i>ini merupakan cerminan dari pomeo tradisi berlebaran di kalangan masyarakat, yakni <i>“durung lebaran nek durung meng laut”. </i>Lebaran belum afdol jika belum berwisata ke laut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Boleh jadi, pomeo ini merupakan ciri lain yang melekat pada masyarakat pesisir Jawa dengan spirit kemaritiman yang kuat, selain corak budaya agraris yang lekat melatari mayoritas penduduknya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Yang jelas, rekor kunjungan itu selalu berulang dicapai oleh pengelola yang komposisinya terdiri dari unsur pemerintah desa, unsur BPD, Hansip, organisasi lokal, petani setempat dan terutama elemen pemuda.</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>“Jumlah pengunjung terbanyak pada hari kedua lebaran”,</b></span> tutur Miran. <span style="color: purple;"><b>“Itu data sementara dari hasil penjualan tiket hari Kamis”, </b></span>sambungnya. </span></blockquote>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> Jumlah pengunjung yang sebenarnya bisa lebih dari itu karena untuk pengunjung rombongan tak semua diberi karcis tanda masuk senilai 3.000 rupiah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kawasan Agrowisata<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdtfRwHFEvvpGjB23SBIjImBO8AY2nNcmMR4wi8zIGg-Uc7DcozfP6PYLzRI3C_uXGlfCofZO2yDx0y8JJTLvoBWCWvPgB0gaptSHjkPcMjR9ciQkEJnHszozhHzUaZ7JUzExu-w5l9IVE/s1600/8402-buah.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="519" data-original-width="942" height="352" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdtfRwHFEvvpGjB23SBIjImBO8AY2nNcmMR4wi8zIGg-Uc7DcozfP6PYLzRI3C_uXGlfCofZO2yDx0y8JJTLvoBWCWvPgB0gaptSHjkPcMjR9ciQkEJnHszozhHzUaZ7JUzExu-w5l9IVE/s640/8402-buah.JPG" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;"><i><b>SEMANGKA-MELON:</b> Buah semangka dan melon yang banyak dijajakan di pinggir jalan masuk lokasi wisata Pantai Setrojenar ini adalah produk hasil budidaya pertanian di kawasan pesisir Urutsewu [Foto: KebumenNews]</i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hari Raya Lebaran tahun ini secara kebetulan rupanya bertepatan dengan musim panen hasil pertanian pesisir Urutsewu, yakni buah semangka <span style="background: white; line-height: 18.4px;">(</span><i>Citrullus lanatus)</i><i><span style="background: white; color: #222222; font-size: 10.5pt; line-height: 16.1px;"> </span></i>dan melon <i>(C</i><i><span style="background: white; color: #222222;">ucumis melo</span>).</i> Kedua jenis buah sekeluarga labu-labuan <i>(</i><i><span style="background: white; color: #222222; line-height: 18.4px;">Cucurbitaceae</span>) </i>ini memang banyak dibudidayakan petani kawasan pesisir Urutsewu di Kebumen selatan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Namun ihwal bertepatan musim panen tanaman holtikultura ini memang sudah bisa diperhitungkan waktunya, karena petani tak lagi bergantung pada fluktuasi musim. Juga untuk tanaman lainnya selain padi, yakni ketimun, tomat, cabai, kacang-kacangan, jagung, kedelai serta sayuran. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pada masa awal budidaya tanaman holtikultura, sekitar satu dekade sebelumnya, belum banyak varian tanaman bisa dikembangkan dengan baik di lahan pesisir selatan yang pernah dan masih menyimpan konflik agraria latent ini. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Gagasan pengembangan budidaya pertanian holtikultura memang amat panjang proses dan implementasinya. Namun secara mandiri para petani lahan pesisir ini berhasil mengatasi problem krusial dalam tata kelola pertaniannya, terutama setelah menemukan cara guna mengatasi problem irigasi dan sumber air bagi tanaman yang dikembangkannya.<o:p></o:p></span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>“Air dengan kualitas baik itu ada di 3 hingga 5 meter di bawah permukaan berpasir”,</b></span> ujar Triyono. <span style="color: purple;"><b>“Solusinya dengan cara sedot pompa”,</b></span> tambah petani muda dari lahannya.</span></blockquote>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kini, pada bentangan lahan pesisir yang pada masa lampau dianggap tak produktif ini telah dapat menghasilkan berton-ton produk buah dan sayuran yang menjadi andalan petaninya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kesuburan lahan pesisir juga dibuktikan dengan membesarnya tanaman cemara laut <i>(Casuarina equisetifolia) </i>dan ketapang <i>(Terminalia catappa) </i>yang merimbuni area parkir dan lokasi wisata pesisir desa Setrojenar [K-04]<o:p></o:p></span></div>
<div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
Setro Jenarhttp://www.blogger.com/profile/08679824805045960826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4161822764444069474.post-40054236969910799152019-05-05T15:19:00.000+07:002019-05-05T15:20:28.128+07:00Jokowi Instruksikan Cabut Konsesi Penyerobot Tanah Warga<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<b><span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">CNN Indonesia | Jumat,
03/05/2019 10:47 WIB</span></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWZgZpLeJn1HgjWguQEwkTRPpi2Xffgx7PRDqXtx_B_0pppqY_PiKBRlj5xNJ75BT-igHUQzOGzm6XON1qKAzZEJN-bQyOMePivymz9GLrFjHdJB1rh5xhAZnTp1-5Gij5zm2HjkDKyc2_/s1600/CNN-JKI.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="365" data-original-width="650" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWZgZpLeJn1HgjWguQEwkTRPpi2Xffgx7PRDqXtx_B_0pppqY_PiKBRlj5xNJ75BT-igHUQzOGzm6XON1qKAzZEJN-bQyOMePivymz9GLrFjHdJB1rh5xhAZnTp1-5Gij5zm2HjkDKyc2_/s640/CNN-JKI.jpeg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i><span style="color: #666666;">Jokowi mengancam akan
mencabut konsesi perusahaan yang enggan menyerahkan lahan milik masyarakat yang
masuk dalam konsesi itu. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)</span></i><o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jakarta -- Presiden <a href="https://www.cnnindonesia.com/tag/joko-widodo">Joko Widodo</a> mengancam
akan mencabut izin <a href="https://www.cnnindonesia.com/tag/konsesi">konsesi</a> yang
dipegang perusahaan swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (<a href="https://www.cnnindonesia.com/tag/bumn">BUMN</a>) jika tidak menyerahkan
lahan masyarakat yang masuk ke dalam wilayah konsesi tersebut.<br />
<br />
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat membuka Rapat Terbatas 'Percepatan
Penyelesaian Masalah Pertanahan', di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (3/5).<br />
<br />
Jokowi sudah mengingatkan agar perusahaan swasta maupun BUMN penerima konsesi
menyerahkan lahan masyarakat bila wilayah desa atau kampung masuk dalam
konsesinya.</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>
"Saya sampaikan kalau yang diberi konsesi sulit-sulit, cabut konsesinya.
Saya udah perintahkan ini cabut seluruh konsesinya, tegas, tegas. Rasa keadilan
dan kepastian hukum harus dinomor satukan,"</b></span> kata Jokowi.</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>
"Sudah jelas di situ (masyarakat) sudah hidup lama, di situ malah kalah
dengan konsesi yang baru saja diberikan,"</b></span> ujarnya menambahkan.</span></blockquote>
<br />
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; mso-padding-alt: 0cm 0cm 0cm 0cm; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 575px;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;"></td>
</tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jokowi mengatakan kerap mendapat keluhan dari masyarakat
saat membagikan sertifikat tanah maupun berkunjung ke daerah terkait sengketa
lahan, baik dengan swasta, BUMN, maupun pemerintah.</span><div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
Terakhir, kata Jokowi, dirinya mendapatkan laporan terkait sengketa tanah
antara masyarakat dengan PT P, di Kabupaten Kampar, Riau. Mantan gubernur DKI
Jakarta itu meyakini sengketa tanah ini tidak hanya terjadi di Kampar, tetapi
juga di wilayah lainnya.</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>
"Saya minta segera diselesaikan secepat-cepatnya, dituntaskan agar rakyat
memiliki kepastian hukum ada rasa keadilan,"</b></span> ujarnya.</span></blockquote>
<br />
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; mso-padding-alt: 0cm 0cm 0cm 0cm; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 575px;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;"></td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jokowi menyebut langkah yang sudah dilakukan Badan
Pertanahan Nasional (BPN) sudah baik dalam memperbaiki kebijakan dan tata
kelola pertanahan. Ia berharap cara-cara sistemik dan tersistem bisa menyelesaikan
semua masalah ini satu per satu.<br />
<br />
Mantan wali kota Solo itu memerintahkan jajarannya untuk terus melanjutkan
program sertifikasi tanah untuk rakyat atau Pendaftaran Tanah Sistematik
Lengkap (PTSL). Ia berharap pada 2025 program sertifikat tanah untuk rakyat
sudah selesai</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>
"Saya rasa itu yang saya bisa sampaikan,"</b></span> tuturnya.</span></blockquote>
<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><a href="https://cnnindonesia.com/nasional/20190503103241-20-391572/jokowi-instruksikan-cabut-konsesi-penyerobot-tanah-warga?utm_source=facebook&utm_medium=oa&utm_content=cnnindonesia&utm_campaign=cmssocmed&fbclid=IwAR0YxXisxWn_PxPsPjovSjWvu89jv3OWtVQHXRDA1bcfSJ6_PVES53hLLcM" target="_blank"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">CNN Indonesia</span></a></span></b></div>
Setro Jenarhttp://www.blogger.com/profile/08679824805045960826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4161822764444069474.post-14857663444609026802019-03-26T17:31:00.000+07:002019-03-28T17:32:04.083+07:00Kekuasaan Bagi Petani: Merebut Kembali Tanah, Merebut Kembali Masa Depan<span style="background-color: white; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: inherit;"><span style="border: 0px; color: #999999; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: inherit;"><b>26 Maret 2019</b></span></span></span><br />
<span style="background-color: white; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: inherit;"><span style="border: 0px; color: #999999; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: inherit;"><b><br /></b></span></span></span>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bagian pertama dari seri fitur dua bagian tentang Koalisi
Petani Asia (APC) dalam rangka memperingati Hari Orang-Orang yang Tidak
Bertanah pada tanggal 29 Maret.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhL-TtoMIaCOg-2_M7cyi9OwWdJryXjGQFgElxGO5sI5EDqFPYvyWEQBMhv89sHSm9IMsZVpQQlY3OLJkP0OQO-BrVBouHcIbhUS7Ql-3cruXuZwoN_J8HlxqC_JPdfOgK3PTWYEvEu_Ly/s1600/panam-apc.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="420" data-original-width="768" height="350" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhL-TtoMIaCOg-2_M7cyi9OwWdJryXjGQFgElxGO5sI5EDqFPYvyWEQBMhv89sHSm9IMsZVpQQlY3OLJkP0OQO-BrVBouHcIbhUS7Ql-3cruXuZwoN_J8HlxqC_JPdfOgK3PTWYEvEu_Ly/s640/panam-apc.jpg" width="640" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 10.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: #999999;">“Lebih lanjut
mengkonsolidasikan para petani Asia” adalah tema Majelis Umum ke-5 APC yang
diadakan di provinsi Surat Thani, Thailand pada Oktober 2018. (Foto: PANAP)</span><o:p></o:p></span></span></i></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Barangkali tidak ada ironi yang lebih besar di abad ke-21
selain fakta tentang tidak memiliki tanah yang dihadapi jutaan petani dalam
menghadapi <a href="http://documents.worldbank.org/curated/en/229581468337294753/pdf/WPS5864.pdf" target="_blank">serbuan tanah global</a> - akuisisi besar-besaran, sewa,
atau konsesi tanah dalam upaya korporasi untuk mencari sumber daya terbanyak
menguntungkan di pasar global.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Perampasan yang dihasilkan dari komunitas petani
tampaknya hanyalah sebuah renungan ketika, pada kenyataannya, itu merupakan
penghinaan terhadap industri dan martabat orang-orang yang memberi makan
seluruh dunia dengan makanan yang mereka sendiri sering tidak mampu
makan. Beberapa negara menggambarkan besarnya masalah lebih baik daripada
di Asia, di mana keresahan pedesaan diatur dengan latar belakang kemiskinan dan
ketidakstabilan politik. Dalam konteks inilah Koalisi Petani Asia (APC)
dibentuk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sekarang di tahun ke-15, APC terus menyatukan petani yang
tidak memiliki tanah, petani, pekerja pertanian, produsen makanan, nelayan,
masyarakat adat, penggembala dan penggembala di Asia. Lebih dari <a href="https://www.ritimo.org/Asian-Peasant-Coalition" target="_blank">15 juta
anggota</a> berkomitmen untuk mengkonsolidasikan keuntungan di tanah untuk
menentang semua bentuk penindasan petani.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Adalah peran gerakan tani seperti APC untuk melangkah di
mana pemerintah gagal, di mana pecahnya perubahan sosial dapat
muncul. Tidak ada jalan pintas yang bisa diambil untuk membantu kaum tani
keluar dari parit penaklukan selama puluhan tahun yang telah menjerumuskannya
ke dalam, tetapi tujuan APC sama sekali tidak mungkin: untuk menegaskan hak
atas tanah untuk mengejar reformasi agraria sejati, untuk memutuskan hubungan
antara negara dan monopoli transnasional, dan untuk mengganggu dominasi
kekuatan imperialis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Buruh tani dan bangsawan feodal<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Di banyak negara Asia, mengatakan "tanah adalah
kehidupan" berarti berbicara tidak hanya tentang matra tetapi juga
realitas fundamental. Kehilangan tanah juga bisa menjadi hukuman mati bagi
keluarga petani, karena hal itu menyebabkan hilangnya mata pencaharian,
keamanan, dan makanan. Diperkirakan <a href="https://www.ritimo.org/Asian-Peasant-Coalition" target="_blank">15 juta
anggota yang</a> tinggal di daerah pedesaan di Asia terikat dengan tanah,
dan di belakang mereka wilayah tersebut menanamkan 49,8% dari nilai pertanian
global <a href="http://www.fao.org/fileadmin/templates/ess/documents/GDP/IND_NewsRelease_EN__27Apr2015_.pdf" target="_blank">pada 2013</a> , menurut Organisasi Pangan dan Pertanian
(FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa. .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tetapi sementara Asia memiliki lahan pertanian yang luas,
sebagian besar di antaranya dikerjakan oleh petani dan pekerja pertanian yang
hanya memiliki kebun plasma. Di antara kampanye terpenting APC adalah
untuk mengintensifkan perjuangan melawan perampasan tanah dan sumber daya dan
semua bentuk eksploitasi yang masih mengakar dalam monopoli sebagian kecil
pemilik tanah lokal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Berabad-abad pengalaman kolonial negara-negara Asia
seperti Filipina dan India telah mengakar pengaturan feodal dalam produksi
pertanian. APC, sejak awal, telah membantu organisasi tani mengutuk
hubungan tenurial yang melanggengkan <a href="https://www.ilo.org/global/about-the-ilo/newsroom/news/WCMS_075504/lang--en/index.htm" target="_blank">tenaga kerja terikat</a> sebagai imbalan atas sewa tanah,
utang, dan ancaman pemindahan yang membuat petani yang tak memiliki tanah
merasa khawatir.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pada <a href="http://asianpeasant.blogspot.com/2005/02/1st-general-assembly-november-2004.html" target="_blank">sidang umum pertamanya</a> di Dhaka, Bangladesh pada
November 2004, semua organisasi anggota mengakui tragedi dalam bagaimana
semakin banyak orang Asia terperosok lebih dalam dalam ketidakberadaan tanah,
kemiskinan, dan kelaparan saat melakukan semua pekerjaan di bawah kondisi
eksploitatif tanpa pertimbangan atas permintaan komprador. dan tuan tanah
besar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hampir 15 tahun kemudian, ketua APC saat ini Poguri
Chennaiah dari kelompok tani Andhra Pradesh Vyavasaya Vruthidarula Union
(APVVU) di India akan menggemakan sentimen ini pada sidang umum kelima APC di
provinsi Surat Thani, Thailand pada Oktober 2018. Sementara ia mengakui
kemenangan pada tanah - terutama <a href="https://unstats.un.org/unsd/geoinfo/rcc/docs/rccap20/%5BLandmanagementWS%5D2._Danilo_Antonio_Land....pdf" target="_blank">aktivitas pendudukan tanah</a> oleh semakin banyak petani
akhir-akhir ini - itu masih tidak dapat disangkal, kata Chennaiah, bahwa
sebagian besar dari mereka yang menderita kekurangan gizi di dunia berasal dari
Asia, keranjang roti untuk semua kecuali petani sendiri .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dengan skala ketidakberadaan tanah dan perampasan tanah
yang semakin cepat pada dekade terakhir, APC telah mencoba untuk mengalahkan
ketidakadilan ini dalam sumpahnya untuk mengintensifkan perjuangan untuk
reforma agraria sejati yang didirikan berdasarkan prinsip “land to the tiller.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Namun perampasan tanah adalah masalah yang dihadapi
penyewa tidak hanya terhadap pemilik tanah yang riba dan kasar tetapi juga
terhadap pemerintah yang menawarkan sedikit atau tidak ada jalan untuk ganti
rugi. Struktur semi-feodal tidak lagi hanya ditopang oleh elit lokal
tetapi juga dengan sistem hukum dan pemerintahan yang berlaku yang memperburuk
kerawanan lahan. Negara juga patut disalahkan atas keterlibatannya, dari
intervensi yang tidak berguna dalam konflik tanah hingga pelecehan langsung
atau kriminalisasi terhadap para pemimpin petani.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJcGC4tJq4qezVeFGh27c8_6ybaWNwgeVCA3bPfGA1HAElq8QCnkDqNqg9zg3hWjVp_65CN54OQwKKMdrcGYazWmgz_VmNDkGum87d6ttg9u2Z84nOcnJWJXmQe572e85o2rjb_kbRt7Vd/s1600/panam-apc1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="432" data-original-width="768" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJcGC4tJq4qezVeFGh27c8_6ybaWNwgeVCA3bPfGA1HAElq8QCnkDqNqg9zg3hWjVp_65CN54OQwKKMdrcGYazWmgz_VmNDkGum87d6ttg9u2Z84nOcnJWJXmQe572e85o2rjb_kbRt7Vd/s640/panam-apc1.jpg" width="640" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 10.5pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: #999999;">Puluhan ribu petani India
yang sarat utang turun ke New Delhi untuk menuntut dari pemerintah satu kali
pengabaian pinjaman menjelang pemilihan parlemen, 30 November 2018. Poguri
Chennaiah, ketua Koalisi Petani Asia (APC) ), mengutip mobilisasi besar-besaran
baru-baru ini di India sebagai bukti dari seruan gerakan petani yang gencar
bagi pemerintah untuk mengambil tindakan. (Foto: AP)</span><o:p></o:p></span></span></i></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Otoritas dan
otokrat<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">APC tidak pernah goyah dalam memanggil pemerintah yang
mensponsori semua kecuali kesejahteraan sektor petani. Mereka juga tanpa
ragu-ragu menyatakan sikap progresifnya, seperti dalam <a href="http://asianpeasant.blogspot.com/2005/02/general-program-of-action-2005-2007.html" target="_blank">program aksi umum pertamanya</a> pada tahun 2004 yang
menyatakan kampanye untuk "menentang manuver, pengkhianatan, dan karakter
memecah belah rezim lokal terhadap para petani."<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tujuan ini jauh dari layanan bibir. Koalisi,
misalnya, telah mendukung demonstrasi massa petani terhadap kebijakan yang
biasanya diangkat di bawah panji 'pembangunan'. “Tetapi apakah ini
pengembangan untuk orang-orang yang telah bergantung pada sumber daya alam?”
Kata Chennaiah. "Atau apakah itu untuk sebagian kecil dari
orang-orang yang menjarah sumber daya yang sangat sedikit yang telah diberikan
kepada masyarakat?"<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Proyek-proyek pembangunan disebut hanya dari sudut
pandang sektor swasta yang menerima konsesi dari kantor-kantor pemerintah yang
lumpuh karena perlindungan, korupsi, dan pencarian keuntungan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Di Bangladesh, misalnya, pemerintah telah mengizinkan
sebagian besar tanah subur yang pernah ia janjikan untuk dibagikan kepada
petani yang tidak memiliki tanah untuk diubah menjadi <a href="http://bids.org.bd/uploads/publication/BDS/34/34-1/04quasem.pdf" target="_blank">pengembangan</a> perumahan dan infrastruktur atau
zona pemrosesan ekspor. Di Kamboja, sementara tanah publik yang menarik
untuk pariwisata diprivatisasi, pihak berwenang ditugaskan untuk
menyelesaikan <a href="http://mrlg.org/wp-content/uploads/2015/12/Political_Economy_of_Land_Governance_in_Cambodia.pdf" target="_blank">perselisihan tanah</a> melakukan fungsi administrasi yang
tumpang tindih dan terlibat dalam birokrasi. Undang-undang pertambangan
Indonesia, sementara itu, memberikan kekuatan selimut negara untuk
merambah <a href="http://pubs.iied.org/pdfs/G00548.pdf">tanah masyarakat
adat</a> untuk membuka jalan bagi operasi pemegang konsesi pertambangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Petani lokal juga jarang mengandalkan
pengadilan. Baru-baru ini <a href="https://www.aljazeera.com/news/2019/02/india-forest-dwellers-plan-protests-mass-eviction-190225103259110.html" target="_blank">keputusan</a> dari pengadilan atas di India untuk menolak
klaim kepemilikan kuno lebih dari satu juta penduduk hutan tidak hanya memicu
serangkaian protes tetapi juga yang tampak anti-orang membungkuk paling
perangkatnya hukum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Namun, Chennaiah tetap berharap bahwa tekanan publik akan
menghentikan perintah penggusuran, seperti yang terjadi ketika puluhan ribu
pembela lingkungan dan petani subsisten memprotes dan memaksa Bank Dunia untuk
menarik dana untuk <a href="https://www.nytimes.com/1993/03/31/world/india-cancels-dam-loan-from-world-bank.html" target="_blank">bendungan Sardar Sarovar</a> pada tahun 1993, yang akan
memiliki mengungsi lebih dari 140.000 penduduk desa.</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: purple; font-family: Verdana, sans-serif;"><b>"Perlawanan rakyat sudah cukup kuat," kata
Chennaiah, "untuk mengingatkan [pemerintah] bahwa perannya bukan untuk
bekerja sebagai perantara bagi dunia korporat tetapi bahwa ia memiliki tanggung
jawab terhadap rakyat negaranya."</b></span></blockquote>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kerangka hukum yang memfasilitasi perampasan tanah dan
memperburuk masalah petani bahkan dapat mengambil bentuk yang lebih jahat dan
mencolok. <a href="https://panap.net/2015/01/land-and-rights-watch/" target="_blank">Dari Januari 2017 hingga Maret 2019</a> , PAN Asia Pacific
(PANAP) telah memantau melalui berita online dan melaporkan dari para mitranya
sebanyak 101 kasus penangkapan, penahanan, dan penganiayaan hukum di seluruh
dunia, belum lagi 159 pembunuhan bermotivasi politik terkait dengan konflik
tanah dan perjuangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Negara yang <a href="http://files.panap.net/resources/PANAP-Land-and-Rights-Watch-2018-Yearend-Report.pdf" target="_blank">paling mematikan</a> bagi para petani dan aktivis hak-hak
tanah, Filipina membuktikan sebuah studi kasus yang menarik untuk kecenderungan
yang semakin otoriter di Asia, yang diidentifikasi oleh APC sebagai
keprihatinan yang muncul. Selain pembunuhan di luar hukum di pedesaan,
anggota kelompok progresif dan aktivis tani <a href="https://www.reuters.com/article/us-philippines-rebels/philippines-seeks-terrorist-tag-for-600-alleged-communist-guerrillas-idUSKCN1GK0DO" target="_blank">dicap sebagai pemberontak</a> dan <a href="https://panap.net/2017/08/one-killed-every-week-defending-right-land-philippines/">menderita</a>di
tangan orang yang diduga paramiliter atau pasukan negara. Para pemimpin
seperti Presiden Filipina Rodrigo Duterte menggunakan lebih dari sekadar
retorika yang menghasut untuk memberangus dengan impunitas, tuntutan terhadap
perampasan tanah yang didukung negara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Akan tetapi, akan berpandangan pendek untuk menceraikan
bangkitnya pemerintahan otoriter dari kegagalan serangkaian kebijakan
liberalisasi, privatisasi, dan deregulasi yang telah menetapkan tahapan untuk
memulainya. APC mengakui bahwa penjarahan sumber daya Asia memang
merupakan gejala pengambilalihan ekspansionis pasar internasional dan ekonomi
Barat yang lebih dominan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jaminan dan kolusi<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sementara perampasan tanah dan sumber daya melekat dalam
kapitalisme, ia telah menjadi salah satu linchpin <a href="https://www.theguardian.com/books/2016/apr/15/neoliberalism-ideology-problem-george-monbiot" target="_blank">neoliberalisme</a> - tatanan global selama empat dekade
terakhir yang telah mengistimewakan bisnis besar atas layanan sosial dasar,
pemotongan pajak untuk orang kaya daripada upah layak untuk kelas pekerja ,
dan, di bidang pertanian, model-model berorientasi laba di atas pertanian
berkelanjutan dan distribusi tanah yang adil.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dorongan untuk perampasan tanah global terutama berasal
dari selera Amerika Serikat dan Eropa untuk bahan bakar, makanan, dan gudang di
mana untuk menghilangkan detritus dan surplus mereka. Dari rantai pasokan
ini, Global South menjalankan memo dalam bentuk investasi langsung
asing. Dalam beberapa tahun terakhir, kebangkitan Cina sebagai kekuatan
global baru juga memicu konflik yang lebih besar atas tanah dan sumber daya,
khususnya di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) yang ambisius yang sejauh
ini menjangkau 65 negara di seluruh dunia.</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">"<span style="color: purple;"><b>Penjarahan perusahaan telah meningkat seiring
dengan globalisasi,"</b></span> kata Chennaiah. <span style="color: purple;"><b>"Kami di APC percaya bahwa
tidak ada perjuangan tingkat negara yang terisolasi yang dapat mengalahkan
kekuatan-kekuatan ini secara global."</b></span></span></blockquote>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Koalisi terus mengecam tangan lembaga-lembaga
multilateral seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dan Dana Moneter
Internasional (IMF) dan Bank Dunia dalam menghancurkan ekonomi lokal sehingga
merugikan kelompok-kelompok rentan seperti petani. Pada Oktober 2018,
mantan Ketua APC Rafael Mariano berbicara di majelis umum koalisi tentang beban
ganda <a href="https://www.brettonwoodsproject.org/2008/06/art-561820/">instrumen
keuangan</a> seperti dana spekulatif dan obligasi yang bank-bank ini
gunakan untuk menaikkan harga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Selain itu, kemitraan publik-swasta (KPS) pemerintah Asia
dipupuk dengan pemberi pinjaman multinasional bertumpu pada tanah yang tidak
rata. Dana untuk beberapa skema transfer tunai bersyarat (CCT), misalnya,
sebagian berasal dari pinjaman dari Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB).</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b><span style="color: purple;">"CCT di Filipina, Bangladesh, Indonesia, Pakistan,
dan bagian dunia lainnya sebenarnya adalah program pembagian dana yang hanya
memperburuk utang masing-masing negara,"</span></b> kata Rahmat Ajiguna, ketua
kelompok tani Indonesia Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) di <a href="https://umapilipinas.wordpress.com/tag/asian-peasant-coalition/" target="_blank">APC. pernyataan</a> tentang Hari Pangan Sedunia pada tahun
2015. Saat ini Wakil Ketua Internal APC, Ajiguna menggambarkan kondisi
kebijakan yang berat terkait dengan pinjaman ini sebagai akhirnya merusak
kedaulatan pangan negara-negara peminjam, negara-negara terbelakang.</span></blockquote>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Baru-baru ini, pinjaman telah mengalir tidak hanya dari
Barat tetapi juga dari negara terkaya di Asia, Tiongkok, yang sekarang semakin
kuat untuk <a href="https://www.bloomberg.com/opinion/articles/2017-10-18/who-has-the-world-s-no-1-economy-not-the-u-s" target="_blank">menyaingi</a> beban ekonomi dan kekuatan militer
AS. Ini telah menguangkan runtuhnya hambatan perdagangan. BRInya
telah terjadi dan menjerat negara-negara seperti Sri Lanka dalam <a href="https://www.nytimes.com/2018/06/25/world/asia/china-sri-lanka-port.html" target="_blank">jeratan hutang</a> . Tetangganya, Laos dan Myanmar,
memiliki keluarga petani yang dipindahkan untuk memberi jalan bagi <a href="https://asia.nikkei.com/Politics/China-s-Belt-and-Road-rail-project-stirs-discontent-in-Laos2" target="_blank">rel</a> dan <a href="http://www.asianews.it/news-en/Card.-Bo-against-the-Myitstone-dam,-a-'death-sentence'-for-Myanmar-46100.html" target="_blank">bendungan yang</a> didanai Tiongkok .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ketika Cina melanjutkan pendakiannya dan mulai
menyembunyikan keinginan kekaisarannya sendiri, sebagian besar negara-negara
Asia tetap berada dalam pergolakan keterbelakangan pedesaan. Stagnasi
semacam itu menunjukkan ekonomi yang terikat pada struktur kontrol korporat dan
kolonial / neokolonial. Ini datang dengan mengorbankan mereka yang berada
di bawah, yang perlawanannya tetap hidup.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tekad dan energi kaum miskin dan tak bertanah ini untuk
bertahan dalam merebut kembali hak-hak mereka memicu kampanye APC untuk sebuah
front petani yang lebih bersatu di wilayah tersebut. Sudah terlalu lama,
mereka telah membayar harga untuk program-program agraria yang salah dan
janji-janji bantuan masih belum terealisasi. Ketika diukur dengan biaya,
keputusan mereka untuk bangkit menjanjikan kesempatan yang lebih baik untuk
kehidupan yang bermartabat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">(Untuk disimpulkan)</span></div>
<span style="background-color: white; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: inherit;"><span style="border: 0px; color: #999999; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: inherit;"><b><br /></b></span></span></span>
<b><span style="color: #999999; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="background-color: white; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: inherit;"><span style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: inherit;">Source: </span></span></span><a href="https://panap.net/2019/03/power-to-the-peasants-reclaiming-lands-reclaiming-the-future/?fbclid=IwAR2EyrAis6L1Xy1-vx9QCPzlgoA72LJ5A6Ddq_D1z15le96g9tjsbo6MjJM" target="_blank">PanAsia</a> </span></b>Setro Jenarhttp://www.blogger.com/profile/08679824805045960826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4161822764444069474.post-55039309493809743882019-03-05T15:54:00.000+07:002019-03-08T15:54:43.193+07:00224 Konflik Agraria di Indonesia Tak Kunjung Terselesaikan, Termasuk HGU BUMN<span style="background-color: #f3f3f3;"><b><span style="color: #999999; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">Mar 5, 2019</span></b></span><br />
<span style="background-color: #f3f3f3;"><b><span style="color: #999999; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></b></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVzle_MJVx4i9ISwGovk_t-YdkHobsNSOI2TOuDN3OBOETEoerrTW5hlyPEsmSq15jvublATVapL59aRsQY8dHrUe2rluSI6v1cpeKPMzjisUxYUrO1CGjcUXjSq0w6szldA_j2VD_hCQY/s1600/dewi_kpa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="391" data-original-width="750" height="332" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVzle_MJVx4i9ISwGovk_t-YdkHobsNSOI2TOuDN3OBOETEoerrTW5hlyPEsmSq15jvublATVapL59aRsQY8dHrUe2rluSI6v1cpeKPMzjisUxYUrO1CGjcUXjSq0w6szldA_j2VD_hCQY/s640/dewi_kpa.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="background-color: #f3f3f3; font-size: 13px; font-style: italic;"><b><span style="color: #666666; font-family: Verdana, sans-serif;">Sekjen KPA Dewi Kartika. (ist)</span></b></span><br />
<span style="background-color: #f3f3f3;"><b><span style="color: #999999; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></b></span>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 15px; margin-top: 10px;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><strong style="box-sizing: border-box;">Jakarta - </strong>Bertahun-tahun konflik agraria tak kunjung terselesaikan. Termasuk selama 4 tahun kepemimpinan Jokowi-JK.</span></span></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 15px; margin-top: 10px;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mengusulkan ada 224 lokasi yang menjadi prioritas terhadap pelaksanaan reforma agraria, termasuk penyelesaian konflik agraria yang harus dituntaskan oleh pemerintah.</span></span></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 15px; margin-top: 10px;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sekretaris Jenderal KPA Dewi Kartika mengatakan pihaknya bersama serikat petani dan organisasi masyarakata adat telah menyerahkan data-data Lokasi Prioritas Reforma Agraria (LPRA) tersebut dalam kurun waktu empat tahun. </span></span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 15px; margin-top: 10px;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>"Ada 224 lokasi prioritas reforma agraria yang masih menunggu untuk segera direalsasikan, termasuk diselesaikan konflik agrarianya. Ini sudah masuk selama empat tahun ke pemerintahan, tetapi tak kunjung diselesaikan,"</b></span> kata Dewi usai mengajukan laporan ke Kantor Ombudsman RI Jakarta, Senin (4/3/2019).</span></span></blockquote>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 15px; margin-top: 10px;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dewi merinci 224 lokasi prioritas tersebut terdiri dari lokasi dalam Hak Guna Usaha (HGU) milik BUMN di 131 lokasi seluas 288.431 hektare dan 93 lokasi (93 desa) seluas 123.034 dalam HGU perusahaan swasta.</span></span></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 15px; margin-top: 10px;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Adapun Pemerintahan Jokowi-JK menargetkan program 9 juta hektare (ha) program reforma agraria yang telah dicanangkan melalui 400.000 ha redistribusi tanah dari HGU expired dan diterlantarkan perusahaan; 4,1 juta ha redistribusi tanah dari pelepasan klaim kawasan hutan; 3,9 juta hektar legalisasi aset; dan 600.000 ha legalisasi tanah-tanah transmigrasi yang belum disertifikatkan.</span></span></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 15px; margin-top: 10px;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hasilnya, dari 400.000 ha target redistribusi tanah yang dicanangkan pemerintah, baru 270.237 ha yang terealisasi. Namun dalam catatan monitoring KPA, baru 785 ha yang diredistribusikan sesuai dengan tujuan dan prinsip reforma agraria, yakni Desa Mangkit di Sulawesi Utara, Desa Pamegatan dan Pasawahan di Jawa Barat dan Desa Tumbrek di Jawa Tengah. </span></span></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 15px; margin-top: 10px;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Desa-desa ini adalah wilayah konflik agraria masyarakat dengan HGU swasta, di mana penerima manfaatnya betul-betul petani dan masyarakat kecil di pedesaan, yang selama puluhan tahun mengalami ketidakadilan dan telah memperjuangkan haknya atas tanah ke berbagai kementerian.</span></span></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 15px; margin-top: 10px;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menurut Dewi, reforma agraria yang dilakukan pemerintah selama empat tahun ini masih sebatas sertifikasi tanah yang tidak bermasalah atau "clean and clear". Sertifikasi ini memang penting sebagai kekuatan hukum, namun sertifikasi sudah menjadi hak bagi warga negara yang sudah memiliki tanah.</span></span></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 15px; margin-top: 10px;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Namun demikian, reforma agraria belum memberikan keadilan bagi mayoritas penduduk, seperti petani, nelayan, masyarakat adat yang mengalami konflik agraria. Penyebab utama tingginya angka konflik agraria disebabkan pemberian izin-izin konsesi skala besar tersebut kepada perusahan-perusahaan negara maupun swasta.</span></span></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 15px; margin-top: 10px;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Salah satu tujuan pokok reforma agraria adalah menyelesaikan konflik agraria yang bukan saja persoalan sengketa tanah biasa, melainkan situasi yang merupakan warisan masa lalu atau pun kebijakan pemerintahan saat ini.</span></span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 15px; margin-top: 10px;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>"Reforma agraria seharusnya diprioritaskan bagi petani, nelayan tradisional, masyarakat adat yang selama ini mengalami ketidakadilan dan konflik berkepanjangan,"</b></span> kata Dewi. <strong style="box-sizing: border-box;"><span style="color: #999999; font-size: x-small;">(IMC01) </span></strong></span></span></blockquote>
<span style="background-color: #f3f3f3;"><b><span style="color: #999999; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></b></span>
<b><span style="color: #999999; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="background-color: #f3f3f3;">Sumber: </span><a href="https://imcnews.id/224-konflik-agraria-di-indonesia-tak-kunjung-terselesaikan-termasuk-hgu-bumn?fbclid=IwAR0DiEv6nBTyUmIcMweuOS9vvd7bsHaYt-g__IYzLpnnAb9PID_Sg0kcRHM" target="_blank">IMC News</a> </span></b>Setro Jenarhttp://www.blogger.com/profile/08679824805045960826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4161822764444069474.post-90156195590292893332019-03-05T02:28:00.000+07:002019-03-08T16:08:38.253+07:00KPA Desak Pemerintah Bentuk Lembaga Ad Hoc Reforma Agraria<span style="color: #909090;"><b><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">Selasa, 05/03/2019 02:25 WIB</span></b></span><br />
<span style="color: #909090;"><b><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></b></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGSlMmyuzM0nPuDL3sKGSUWlJfJSpqn6q1RfJHvPb3P07O8W_el0l0o68v4XRiBucezAwrNWK3zUN9hBQGP_5oaKCpJ82tZnAHhPNYVN2baDhgMC6V9eNtXe2gC6VttXiKjmwG3ulRU7N6/s1600/kpa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="365" data-original-width="650" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGSlMmyuzM0nPuDL3sKGSUWlJfJSpqn6q1RfJHvPb3P07O8W_el0l0o68v4XRiBucezAwrNWK3zUN9hBQGP_5oaKCpJ82tZnAHhPNYVN2baDhgMC6V9eNtXe2gC6VttXiKjmwG3ulRU7N6/s640/kpa.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12px; text-align: start;"><i><b><span style="color: #999999; font-family: Verdana, sans-serif;">Massa aksi yang tergabung dalam Komite Nasional Pembaruan Agraria menggelar demo saat memperingati Hari Tani Nasional. (CNN Indonesia/Lalu Rahadian)</span></b></i></span></div>
<span style="color: #909090;"><b><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></b></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jakarta, CNN Indonesia -- Konsorsium Pembaruan Agraria (<span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; box-sizing: border-box;"><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; box-sizing: border-box;"><a href="https://www.cnnindonesia.com/tag/kpa" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; box-sizing: border-box; text-decoration-line: none; transition: all 200ms linear 0s;" target="_blank"><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; box-sizing: border-box;">KPA</span></a></span></span>) meminta pemerintah membentuk lembaga khusus untuk mengimplementasikan program <span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; box-sizing: border-box;"><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; box-sizing: border-box;"><a href="https://www.cnnindonesia.com/tag/reforma-agraria" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; box-sizing: border-box; text-decoration-line: none; transition: all 200ms linear 0s;" target="_blank"><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; box-sizing: border-box;">reforma agraria</span></a></span></span>. Sekretaris Jenderal KPA Dewi Kartika mengatakan lembaga ini sifatnya sementara (ad hoc) dan harus langsung dipimpin oleh presiden.</span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>"Ini lembaganya harus ad hoc, artinya sementara bukan lembaga rutin yang selalu ada,"</b></span> ujar Dewi di kantor Ombudsman RI, Jakarta, Senin (4/3).</span></blockquote>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dewi mengatakan lembaga ini harus memiliki otoritas penuh untuk melakukan pendaftaran, peninjauan hingga pencabutan izin, sehingga dapat melaksanakan reformasi agraria secara lebih efektif dan tepat sasaran.</span><blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>"Lembaga ini harus kredibel, lembaga ini juga harus dipimpin oleh presiden dengan kewenangannya, maka masalah lintas sektoral itu bisa diambil keputusannya," </b></span>kata Dewi.</span></blockquote>
<br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kehadiran perwakilan KPA ke Ombudsman untuk melaporkan tinjauan dan evaluasi empat tahun implementasi agenda reforma agraria di masa pemerintahan Jokowi-JK. KPA telah merangkum sebuah laporan perkembangan pelaksanaan reforma agraria, termasuk persoalan konsesi-konsesi besar bermasalah yang belum tersentuh.<br style="-webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; box-sizing: border-box;" /><br style="-webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; box-sizing: border-box;" />Dewi menilai selama empat tahun terakhir implementasi program reforma agraria masih jalan di tempat. <br style="-webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; box-sizing: border-box;" /><br style="-webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; box-sizing: border-box;" />Pemerintah menargetkan program 9 juta hektare (ha) tanah reformasi agraria dengan sejumlah cara. Pertama, 400 ribu ha redistribusi tanah dari HGU habis masa (expired) dan ditelantarkan perusahaan, serta 4,1 juta ha redistribusi tanah dari pelepasan klaim kawasan hutan.<br style="-webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; box-sizing: border-box;" /><br style="-webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; box-sizing: border-box;" />Selanjutnya pemerintah juga menargetkan 3,9 juta ha legalisasi aset dan 600 ribu ha legalisasi tanah-tanah transmigrasi yang belum disertifikasi untuk program reformasi agraria.<br style="-webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; box-sizing: border-box;" /></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Berdasarkan data Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Negara (ATR/BPN), dari 400 ribu ha target redistribusi tanah yang dicanangkan pemerintah, baru 270.237 ha yang terealisasi. </span><br style="-webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: CNNSansW04-Regular, Arial, Helvetica, Tahoma; font-size: 14px;" /><br />
<table align="center" class="pic_artikel_sisip_table" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; border-collapse: collapse; border-spacing: 0px; box-sizing: border-box; color: #929292; font-family: CNNSansW04-Regular, Arial, Helvetica, Tahoma; font-size: 12px; line-height: 14.4px; margin: 0px; padding: 0px; table-layout: fixed; text-align: center; width: 575px;"><tbody style="-webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; box-sizing: border-box;">
<tr style="-webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; box-sizing: border-box;"><td style="-webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; box-sizing: border-box;"><div class="pic_artikel_sisip" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; box-sizing: border-box; color: #5e7280; margin: 10px 0px; text-align: center;">
<div class="pic" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; box-sizing: border-box; display: inline-block; max-width: 100%; padding-bottom: 10px; position: relative; text-align: left;">
<img alt="KPA Desak Pemerintah Bentuk Lembaga Ad Hoc Reforma Agraria" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2017/04/25/d229847c-4d89-4206-93b2-fd6675087b2b_169.jpg?w=620" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; border: 0px; box-sizing: border-box; display: block; margin-bottom: 5px; margin-left: auto; margin-right: auto; max-width: 100%; overflow: hidden; text-align: center; vertical-align: middle;" /><i><div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; box-sizing: border-box;">Sejumlah petani Teluk Jambe, Karawang melakukan aksi long march dan aksi kubur diri di depan Istana Negara, Jakarta.</span> (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)</span></b></i></div>
</i></div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sementara itu, berdasarkan catatan KPA, baru 785 hektar yang diredistribusikan sesuai dengan tujuan dan prinsip reforma agraria, yakni Desa Mangkit di Sulawesi Utara, Desa Pamegatan dan Pasawahan di Jawa Barat dan Desa Tumbrek di Jawa Tengah.<br style="-webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; box-sizing: border-box;" /><br style="-webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; box-sizing: border-box;" />Selanjutnya dari janji reforma agraria 4,1 juta hektar pelepasan kawasan hutan belum ada realisasi sama sekali, alias nol hektar.</span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>"Capaiannya yang selama ini dilaporkan, menurut kami progres pelaksanaan reforma agraria masih percepatan pembagian sertifikat tanah,"</b></span> kata Dewi.</span></blockquote>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menurut Dewi lambannya realisasi reforma agraria lantaran tidak ada satu lembaga khusus yang mengurusi hal ini. <br style="-webkit-font-smoothing: antialiased; backface-visibility: hidden; box-sizing: border-box;" /></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Saat ini, kata Dewi, Kemenko Perekonomian sebagai ketua Tim Reforma Agraria Pusat belum tancap gas menjalankan program ini. Begitu pun Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) di nasional yang dipimpin oleh Menteri ATR/BPN RI. KPA menilai reforma agraria bukan hanya berbicara satu sektor, melainkan lintas sektor. </span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>"Ini membutuhkan kerja sama semua pihak,"</b></span> katanya.</span></blockquote>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Komisioner Ombudsman RI Alamyasah Saragih pun memiliki pandangan yang sama. Dia menilai pemerintah harus segera membangun konsensus nasional terkait reforma agraria. </span><blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>"Perlu inisiatif presiden untuk bangun konsensus nasional yang melibatkan lembaga legislatif, Mahkamah Agung, BPK, OJK,"</b></span> katanya.</span></blockquote>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menurut Alamsyah reforma agraria tidak hanya melibatkan eksekutif, tetapi juga legislatif dan yudikatif, serta perusahan swasta yang sudah memiliki konsesi besar.</span><blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>"Kalau itu tidak dilakukan, proses ini tidak ramah terhadap bisnis kita. Selain OJK dan BI, pelaku sektor terkait yang juga perlu dilakukan konsensus nasional,"</b></span> ujarnya.</span></blockquote>
<br />
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="color: #909090;">Sumber: </span><span style="color: #909090;"><a href="https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190304141136-20-374376/kpa-desak-pemerintah-bentuk-lembaga-ad-hoc-reforma-agraria?fbclid=IwAR3DQJrieoYFafm4MJY74_PmXPTJMfhBf2sT4PU5yIZtJKkkYNliMJan1F0" target="_blank">CNN Indonesia</a> </span></span></b>Setro Jenarhttp://www.blogger.com/profile/08679824805045960826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4161822764444069474.post-80897355399789669362019-03-04T14:30:00.001+07:002019-03-08T15:48:49.313+07:00Tak Sekadar Bagi-bagi Sertifikat, Reforma Agraria Harus Diluruskan<span style="background-color: white;"><span style="color: #999999; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;"><b> Jaffry Prabu Prakoso | 04 Maret 2019 14:26 WIB</b></span></span><br />
<span style="background-color: white;"><span style="color: #999999; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;"><b><br /></b></span></span>
<span style="background-color: white; font-size: 15px; font-style: italic;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mendorong reforma agraria harus memiliki wilayah prioritas yang dipercepat dan diselesaikan. “Jadi bukan misalnya masyarakat umum yang tidak punya konflik tapi disertifikatkan. Reforma agraria diprioritaskan bagi petani, buruh tani, masyarakat adat yang selama ini memiliki konflik berkepanjangan.”</b></span></span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-size: 15px; font-style: italic;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzjB7kwieQ2Oiz555n5WdtxkmaLNVLPaHAuAj9V7bulMKo79XXCKNdK4DIevTCjNwxQ2xFjpZMtVtDgux3lDRFMWajZSH7RAKlws9VzBpdnmTOmIqr96MhY7A4E5CAYRwe6ozV_pFIh4HO/s1600/jkw_kpa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="674" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzjB7kwieQ2Oiz555n5WdtxkmaLNVLPaHAuAj9V7bulMKo79XXCKNdK4DIevTCjNwxQ2xFjpZMtVtDgux3lDRFMWajZSH7RAKlws9VzBpdnmTOmIqr96MhY7A4E5CAYRwe6ozV_pFIh4HO/s640/jkw_kpa.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: #666666; font-style: italic;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;"><b>Presiden Joko Widodo berpidato saat Penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat di Gelanggang Remaja Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (22/2/2019). - ANTARA/Akbar Nugroho Gumay</b></span></span></div>
<span style="background-color: white; color: #666666; font-size: 15px; font-style: italic;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-size: 18px; height: auto; margin-bottom: 25px; max-width: 100%;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">JAKARTA — Pernyataan pemerintah yang menganggap pembagian sertifikat tanah adalah bentuk reforma agraria perlu diluruskan. Penyerahan tersebut penting tapi bukan menyelesaikan inti masalah pertanahan .</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-size: 18px; height: auto; margin-bottom: 25px; max-width: 100%;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika mengatakan bahwa reforma agraria harus memiliki wilayah prioritas yang dipercepat dan diselesaikan.</span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-size: 18px; height: auto; margin-bottom: 25px; max-width: 100%;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b><span style="color: purple;">“Jadi bukan misalnya masyarakat umum yang tidak punya konflik tapi disertifikatkan. Reforma agraria diprioritaskan bagi petani, buruh tani, masyarakat adat yang selama ini memiliki konflik berkepanjangan,”</span></b><span style="color: #222222;"> katanya saat memberikan laporan di Gedung Ombudsman, Jakarta, Senin (4/3/2019).</span></span></blockquote>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-size: 18px; height: auto; margin-bottom: 25px; max-width: 100%;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dewi menjelaskan bahwa redistribusi tanah belum menyasar akar masalah. Dari target Presiden Joko Widodo agar 400.000 hektar redistribusi tanah hak guna usaha (HGU) expired dan ditelantarkan perusahaan, baru 270.237 hektar terealisasi.</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-size: 18px; height: auto; margin-bottom: 25px; max-width: 100%;">
</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-size: 18px; height: auto; margin-bottom: 25px; max-width: 100%;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Akan tetapi KPA mencatat baru tercapai 785 hektar. Total tersebut merupakan tanah yang sesuai dengan tujuan dan prinsip reforma agraria, yaitu di Desa Mangkit Sulawesi Utara, Desa Pemegatan dan Pasawahan di Jawa Barat, serta Desa Tumbrek Jawa Tengah.</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-size: 18px; height: auto; margin-bottom: 25px; max-width: 100%;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Desa tersebut merupakan wilayah konflik agraria masyarakat dengan HGU swasta dan penerima manfaatnya benar-benar petani dan masyarakat kecil. Mereka selama puluhan tahun mengalami ketidakadilan dan telah memperjuangkan hak atas tanahnya ke berbagai kementerian.</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-size: 18px; height: auto; margin-bottom: 25px; max-width: 100%;">
</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-size: 18px; height: auto; margin-bottom: 25px; max-width: 100%;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sisa redistribusi klaim realisasi pemerintah Dewi duga antara kesesuaian tanah dan penerima salah sasaran juga tidak sesuai tujuan reforma agraria.</span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-size: 18px; height: auto; margin-bottom: 25px; max-width: 100%;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>“Termasuk tidak adanya program penunjang pascaredistribusi tersebut dilakukan sebagai syarat dari reforma agraria. Berhenti di bagi-bagi sertifikat rutin kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional saja,”</b></span><span style="color: #222222;"> jelasnya.</span></span></blockquote>
<span style="color: #999999; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;"><b><span style="background-color: white;">Sumber: </span><a href="https://kabar24.bisnis.com/read/20190304/15/895883/tak-sekadar-bagi-bagi-sertifikat-reforma-agraria-harus-diluruskan?fbclid=IwAR0LOxLWyHtsTi7q9dTKLMvIwIy6QHCghLk6D8b53_sBzRsZ3fRC0U30QRY" target="_blank">Kabar24</a> </b></span>Setro Jenarhttp://www.blogger.com/profile/08679824805045960826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4161822764444069474.post-12718495830122387612019-03-04T14:30:00.000+07:002019-03-06T08:19:29.841+07:00KPA: Jokowi Sertifikasi Tanah, Luput Soal Redistribusi Lahan<div class="author" id="author" style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; letter-spacing: 0.16px; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div class="MsoNoSpacing">
<b><span style="font-size: 10pt;"><span style="color: #999999; font-family: Verdana, sans-serif;">Reporter: Budiarti Utami Putri | Editor: Juli
Hantoro<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b><span style="font-size: 10pt;"><span style="color: #999999; font-family: Verdana, sans-serif;">Senin, 4 Maret 2019 14:28 WIB<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0llqLKEjVPiaYch97HA5Z3XAtEJAjOr-fGR5T8SL1Y2dPlNDunssRt3MFYFdle7yJIq4wSLwtahiVLVOQEIRf7mTfSz5bslRbUJect6rmLLiTtTdVgrcVGU0jea5kGdWUugqgismXf_QP/s1600/kpa_720.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="405" data-original-width="720" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0llqLKEjVPiaYch97HA5Z3XAtEJAjOr-fGR5T8SL1Y2dPlNDunssRt3MFYFdle7yJIq4wSLwtahiVLVOQEIRf7mTfSz5bslRbUJect6rmLLiTtTdVgrcVGU0jea5kGdWUugqgismXf_QP/s640/kpa_720.jpg" width="640" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: #999999;">Presiden Joko Widodo berdialog dengan warga saat
Penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat di Gelanggang Remaja Pasar Minggu,
Jakarta, Jumat 22 Februari 2019. Dalam kesempatan itu Presiden membagikan 3000
sertifikat tanah kepada warga. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay</span><span style="color: rgba(0, 0, 0, 0);"><o:p></o:p></span></span></span></i></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jakarta - Konsorsium Pembaruan
Agraria melaporkan hasil tinjauan dan evaluasi pelaksanaan program reforma
agraria selama empat tahun pemerintahan Joko Widodo atau <a href="https://www.tempo.co/tag/jokowi" target="_blank">Jokowi </a>- Jusuf
Kalla ke Ombudsman Republik Indonesia. KPA terutama menyoroti proses target
redistribusi lahan yang berasal dari konsesi Hak Guna Usaha (HGU) yang
kadaluwarsa dan ditelantarkan pengusaha serta dari pelepasan klaim kawasan
hutan.</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>"Presiden Jokowi sedikit sekali bahkan luput
menjelaskan soal redistribusi tanah,"</b></span> kata Sekretaris Jenderal KPA Dewi
Kartika di kantor Ombudsman RI, Jakarta Selatan, Senin, 4 Maret 2019.</span></blockquote>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menurut Dewi, pemerintah selama ini terlalu berfokus pada
program sertifikasi tanah. Dia mengatakan program pembagian sertifikat tanah
memang penting untuk memberikan kepastian hukum kepada masyarakat pemilik
lahan. Namun, sertifikasi hanya bagian dari program reforma agraria secara
keseluruhan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pemerintah Jokowi - JK sejak awal mencanangkan program
reforma agraria dengan 9 hektare. Rinciannya, sebanyak 400 ribu hektare dari
redistribusi tanah HGU yang kadaluwarsa dan ditelantarkan perusahaan, 4,1 juta
hektare dari pelepasan klaim kawasan hutan, 3,9 juta hektare legalisasi aset,
dan 600 ribu hektare legalisasi tanah-tanah transmigrasi yang belum
disertifikatkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menurut data capaian reforma agraria yang dipaparkan
Direktur Jenderal Penataan Agraria Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional Oktober lalu, kata Dewi, redistribusi tanah dari HGU baru
terealisasi sebanyak 270.237 hektare. Namun, dalam catatan KPA, baru 785
hektare yang diredistribusikan sesuai prinsip dan tujuan reforma agraria.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dewi mengatakan lahan 785 hektare itu merupakan hasil
redistribusi lahan di empat desa, yaitu Desa Mangkit di Sulawesi Utara, Desa
Pamegatan dan Pasawahan di Jawa Barat, dan Desa Tumbrek di Jawa Tengah. Dewi
berujar desa-desa ini adalah wilayah konflik agraria masyarakat dengan HGU
swasta.</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>"Penerima manfaatnya betul-betul petani dan
masyarakat kecil di pedesaan, yang selama puluhan tahun mengalami ketidakadilan
dan telah memperjuangkan haknya atas tanah,"</b></span> kata Dewi.</span></blockquote>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dewi mengatakan, pemerintah harus menjalankan reforma
agraria dengan lebih serius dan konkret. Dia berujar reforma agraria tak bisa
dijalankan hanya dengan mensertifikatkan tanah seperti yang selama ini
dilakukan pemerintahan Jokowi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dewi juga menekankan agar agenda ini tak sebatas berhenti
sebagai ajang saling menyerang antara dua kubu di pemilihan presiden 2019. </span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>"Harus ada keseriusan, langkah konkret, apalagi kalau sekadar berbalas
pantun terkait pilpres, kami khawatir ini hanya jadi debat kusir politik
saja,"</b></span> kata Dewi.</span></blockquote>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Presiden<a href="https://nasional.tempo.co/read/1181617/jokowi-minta-siswa-sma-taruna-nusantara-lawan-hoaks-di-medsos" target="_blank"> Jokowi</a> sebenarnya telah meneken Peraturan
Presiden Nomor 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria pada September tahun lalu.
Perpres itu mengatur penyelenggaraan reforma agraria dilakukan oleh pemerintah
pusat dan daerah terhadap Tanah Objek Reforma Agraria melalui perencanaan dan
pelaksanaan reforma agraria.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Anggota Ombudsman Alamsyah Saragih mengatakan Ombudsman
bakal mengevaluasi pelaksanaan reforma agraria yang telah dicanangkan
pemerintah. Dia mengatakan, Perpres Reforma Agraria itu sudah berjalan enam
bulan sehingga lembaganya bisa melakukan evaluasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>"Setelah ini kami akan mengundang beberapa pihak
terkait untuk melihat persoalan terkait kinerja,"</b></span> kata Alamsyah di
kantornya, Senin, 4 Maret 2019.</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
</div>
<div class="author" id="author" style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #666666; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small; letter-spacing: 0.16px;"><b><h4 itemprop="editor" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; display: inline-block; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; letter-spacing: 0.01em; line-height: inherit; margin: 0px 0px 1em 5px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">
Sumber: </h4>
</b></span><span style="color: #666666; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="letter-spacing: 0.13px;"><b><a href="https://nasional.tempo.co/read/1181685/kpa-jokowi-sertifikasi-tanah-luput-soal-redistribusi-lahan?fbclid=IwAR3s6P8O_83KL0eCUt5VBhAQRjtE_xNps-qPrUNs4cZ-weSaFuxHFWS4Efs#c19rLd3Lz8esCfFI.01" target="_blank">Tempo.Co</a> </b></span></span></div>
Setro Jenarhttp://www.blogger.com/profile/08679824805045960826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4161822764444069474.post-8405149739320199752019-01-07T12:05:00.000+07:002019-10-25T17:57:48.675+07:00Gunawan Wiradi: Jangan Asal Klaim Reforma Agraria<b><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: x-small;">7 Jan 2019 12:04 WIB</span></b><br />
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimvYcimEIeb35eL2hEK_vAwZmxbV9GBP9BqdN2n3ewUX-y2yDlxYE2yXOa6p4gv4R_toJpMg42l5WfwkxNJXHUiWPVeuVxoib7LftuSKoZ10ps8EuPspKwggnDOPv5uvP3dQG0iB3Ik3Mk/s1600/gwd.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="640" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimvYcimEIeb35eL2hEK_vAwZmxbV9GBP9BqdN2n3ewUX-y2yDlxYE2yXOa6p4gv4R_toJpMg42l5WfwkxNJXHUiWPVeuVxoib7LftuSKoZ10ps8EuPspKwggnDOPv5uvP3dQG0iB3Ik3Mk/s640/gwd.jpg" width="640" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Gunawan Wiradi. (Foto: Dwi Herlambang/kumparan)<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Selama dua jam mengobrol, lima batang rokok mentol habis
di tepi bibir Gunawan Wiradi. “Saya sambil merokok ya,” tanyanya sopan tiap
kali hendak menyulut kreteknya. Kami tak keberatan. Apa saja untuk membuatnya
betah bercerita. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Saat ini, GWR—panggilan Gunawan Wiradi—berusia 86 tahun.
Meski begitu, pikirannya masih nyalang tiada dua, terutama soal reforma agraria
yang sedari masa kuliahnya di pertengahan dekade 50an telah menjadi minat
khusus akademik yang ia pilih. Pada 2009 lalu, ia mendapatkan gelar honoris
causa dari tempatnya dulu mengajar, IPB. GWR juga sempat menjadi ketua tim
penguji UU Pokok Agraria yang terbit di era Sukarno.</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>“Dulu, 1958, fakultas pertanian sini (IPB) dapat jatah
satu kali simposium. Saya masih mahasiswa, kebetulan diminta jadi ketua
simposium, diskusi mengenai RUU-UUPA (Undang-undang Pokok Agraria),”</b></span> tuturnya
saat ditemui kumparan di Sajogyo Institute, Bogor, Senin (24/12).</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: purple; font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>“Waktu itu pertanyaan paling dasar itu dua, apa landasan
filosofi <a href="https://kumparan.com/topic/sertifikasi-tanah-untuk-siapa" target="_blank">UU Agraria</a> kita? Yang kedua, bagi bangsa Indonesia, tanah
itu milik siapa? Milik Tuhan? Individu? Negara? Atau milik siapa?”</b></span></blockquote>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ia melanjutkan kisahnya, bahwa pembahasan agraria saat
itu merumuskan bahwa tanah adalah milik bersama seluruh bangsa, bentuk
komunalisme desa yang diangkat ke tingkat nasional. Ia juga berulang-ulang
menekankan pemikiran Mohammad Hatta—yang tak cuma wakil presiden namun juga
salah satu ekonom Indonesia paling masyhur.</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>“Menurut Bung Hatta, bagi bangsa Indonesia tanah bukan
barang dagangan,” </b></span>katanya. Sayang, suara tuanya kemudian melemah mengutarakan
kegamangan lanjutan, <span style="color: purple;"><b>“Sekarang kan jadi dagangan.”</b></span></span></blockquote>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tentu yang ia ceritakan tak hanya itu. Ia juga
menjelaskan sejarah reforma agraria di Indonesia, bagaimana reforma agraria di
sebuah negara seharusnya dijalankan, dan apakah kondisi tak sesuai harapan saat
ini adalah salah Jokowi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlBfb7llBHRU0kBPE5iAMOFDll_66kTfieNtKNCL4PvjXvY-xidvFSUv0q3Skh4DJ0r0bqNiDlxYwFNP8gski4PNI0uks8O_Mmf5cKI0TLrMtkF4IzVD-jfa3w1jxxl_dCCc07xqJHoOue/s1600/gwd1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="640" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlBfb7llBHRU0kBPE5iAMOFDll_66kTfieNtKNCL4PvjXvY-xidvFSUv0q3Skh4DJ0r0bqNiDlxYwFNP8gski4PNI0uks8O_Mmf5cKI0TLrMtkF4IzVD-jfa3w1jxxl_dCCc07xqJHoOue/s640/gwd1.jpg" width="640" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sertifikasi Tanah untuk Siapa? (Foto: Bagus Permadi/kumparan)<o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><i>Bagaimana reforma agraria di sebuah negara bisa berhasil?</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Nah berdasar pelajaran dari Jepang dan beberapa
literatur, syarat dari reforma agraria adalah: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]-->Kemauan
politik. Tapi kan untuk mau harus ngerti, harus tau. Ya mau, tapi mau apa? Jadi
harus diikuti pemahaman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]-->Organisasi
rakyat harus kuat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]-->Data
mengenai masyarakat agraria harus teliti dan cermat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]-->Birokrasi
tidak boleh korup.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]-->Militer
harus mendukung. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]-->Syarat
terakhir itu elit politik harus terpisah dari elite bisnis. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Lah sekarang semua menteri bisnis gimana? Itulah poin
pertama, persyaratan agar reforma agraria berhasil. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kemudian poin kedua. Apa itu konstruksi program yang bernama
reforma agraria? Pertama, harus punya time frame. Tadi itu program sekian
tahun, Jepang 4 tahun, Taiwan 5 tahun, India 5 tahun, Mesir 7 tahun. Bukan
nggak ada batasnya—itu omong kosong. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Apa implikasinya? Implikasinya, pelaksanaannya itu
sifatnya adhoc. Keputusan pertemuan FAO di Roma Tahun 1979, program reforma
agraria itu bukan kerja rutin. Kerja programatik, ada proyek 5 tahun misalnya.
Ya sudah, lembaganya begitu ini selesai bubar, lalu dievaluasi. Yang ini kan
nggak karuan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tahap reforma agraria itu apa saja sih? Yang dilakukan
pemerintah saat ini sudah benar, dengan fokusnya bagi-bagi sertifikat itu?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sertifikasi itu langkah terakhir. Dari dulu proses antara
tahun 1960 sampai 1965 itu yang dilakukan, membangun kondisi dulu ada istilah
pengukuran desa lengkap, yang mengukur rakyat sendiri dengan panitia. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dipetakan aja dulu, ‘Oh ini timpang, terus
dimusyawarahkan.’ Itu dijawab dengan UU Nomor 1956 yang dikenal sebagai UU Land
Reform. Kalau begitu tanah kelebihannya dikuasai pemerintah walaupun dengan
kompensasi, terus dibagi. Setelah selesai, baru sertifikat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Nah sekarang kalo sertifikat lebih dulu itu latar
belakang secara hukum ya betul, tapi itu hukum tulisan. Supaya apa? Saya mau
menggusur Anda. Saya kapitalis nih, nggak punya sertifikat nanti saya kena,
jadi punya sertifikat dulu supaya bisa ikut dulu. Latar belakangnya itu.</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: purple; font-family: "verdana" , sans-serif;">Yang sekarang
mempunyai kebijakan agraria. Tapi jangan mengklaim itu reforma agraria. Karena
reforma agraria tidak begitu.</span></b></blockquote>
<blockquote>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: x-small;">- Gunawan Wiradi soal kebijakan agraria pemerintah saat
ini</span></blockquote>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Apalagi keragaman daerah begitu. UUPA sendiri sudah
membagi. Kalau mau memperbaiki pembagian ini silakan. Seharusnya ada pembagian
batas margin minimumnya. Untuk daerah terpadat seperti Pulau Jawa disebut
maksimum 5 hektar dan itu bukan kepemilikan, penguasaan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Artinya, kita satu keluarga, saya kepala rumah tangga
sudah punya 3 hektar. Jadi anda akan dapat jumlahnya 2 hektar sehingga keluarga
ini bukan yang di hulu. Satuannya rumah tangga, satu rumah tangga itu maksimum
menguasai 5 hektar. Atau menyewa boleh, tapi jumlah penguasaannya tetap 5
hektar. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ada daerah setengah padat, ada tidak padat, dan itu ada
rumus-rumusnya. Nggak ada yang sampai ke sana melihatnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pandangan Anda soal
program reforma agraria yang saat ini dilakukan pemerintahan Jokowi?<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kalau saya, boleh setuju boleh tidak, silakan dalam
kondisi yang sekarang mempunyai kebijakan agraria. Tapi jangan mengklaim itu
reforma agraria. Karena reforma agraria tidak begitu. Dan di negara manapun
tidak begitu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ada fundamental framework yang, apakah mau model
sosialis, apa mau model kapitalis, atau neo populis. Kita itu modelnya apa?
Nggak jelas. Dan ini bukan salahnya Jokowi, sebelumnya juga sama saja. Mau <a href="https://kumparan.com/topic/liputan-khusus" target="_blank">land reform</a>
model kapitalis? Ada. Amerika juga pernah melakukan land reform tapi model
kapitalis. Atau yang model sosial, ada land reform model neo populis. Kita
nggak jelas model apa, pelaksanaannya bagaimana. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/6-P17RhO6es/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/6-P17RhO6es?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Di Pulau Jawa, neo populis nggak berlaku. Sudah terlalu
padat. Hutan-hutan nggak ada. Kalau untuk luar Jawa mungkin masih berlaku. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Neo populis itu asumsi dasarnya hutan itu masih open
frontier, jadi masih terbuka. Sehingga ketika petani ini anaknya banyak, ‘Wah,
tanahnya kurang,’ dia buka hutan. Jadi kalau untuk Afrika itu masih relevan.
Sehingga besarnya anggota keluarga menentukan besarnya tanah. Itu neo populis. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kalau kita di Jawa dalil itu nggak berlaku, sudah nggak
cocok. Yang mirip neo populis itu bahwa di sini ada pemerataan, itu saja.
Karena kalau neo populis yang murni ya supaya rata nggak ada batas minimum.
Jadi Jepang, Korsel, nggak ada batas minimum. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tapi itu kan bukan daerah khatulistiwa ya, jadi usaha
tani di sana beda dengan kita. Di Jepang itu waktu land reform tahun 1946
maksimum satu hektar. Jadi samurai-samurai itu kelabakan. Samurai itu kan
ksatria yang menguasai banyak. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Korea selatan maksimum tiga hektar. Kalau kita begitu
padat kok maksimumnya lima hektar. Ini karena hitungan zaman 1960, jumlah
penduduk indonesia kan 90 juta, sekarang udah 250an, sudah padat sekali. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: purple; font-family: "verdana" , sans-serif; font-weight: bold;">Reform without
social transformation.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: x-small;">- Gunawan Wiradi, soal reforma agraria di Indonesia</span></blockquote>
<div class="MsoNoSpacing">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jadi saat ini masih
jauh dari kata bagus ya?<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jadi kalau ditanya bagaimana sikapnya program mengenai
agraria Jokowi ini saya enggak bisa memberi tuntunan apa-apa, kecuali dua hal.
Satu, sadar bahwa ini bukan reforma agraria yang genuine. Yang kedua, sehingga
yang bisa dilakukan memanfaatkan peluang itu saja. Memanfaatkan peluang yang
membela rakyat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dari sejarah awalnya reforma agraria itu intinya adalah
mengubah struktur penguasaan tanah khususnya untuk kepentingan buruh tani,
petani tak bertanah, dan sebagainya, untuk kurang lebih mengurangi ketimpangan.
Nah sekarang sudah ransum. Reform without social transformation. Indonesia
termasuk itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jadi ini bukan salahnya Jokowi, bukan salahnya siapa. Ini
kesalahan proses sejarah tadi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kesalahan sejarah
bagaimana?<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tahun 1958 ketika perkebunan dinasionalisasi sesuai
dengan amanat Bung Hatta bahwa tanah objek land reform yang pertama adalah
perkebunan besar. Karena tanah-tanah perkebunan itu dulu milik rakyat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ketika ini, dengan sendirinya Angkatan Darat, ‘Wah, ini
nanti kalau yang jadi penguasa (komunis), buruh-buruh perkebunan di situ
komunis ini.’ Akhirnya apa tahun 1958 itu? Nasionalisasi perkebunan itu semua
administratornya militer, termasuk ABRI ini dulu saya ikut ambil alih pakai
merah putih bambu runcing. Selesai, administratornya mayor.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jadi ini pergolakan permainan politik.</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="color: purple;">Ketika Orde Baru
lahir, bicara agraria dituduh komunis.</span></span></b><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">- Gunawan Wiradi</span></span></blockquote>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sehingga dulu PKI, lihat di sana militer semua, mundur
dia. Dia mundur, ganti dengan membangunkan konflik internal desa, 7 Setan Desa
dan sebagainya. Itulah permainan-permainan politik yang menyebabkan masalah
tanah itu runyam sekali. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ketika Orde Baru lahir, bicara agraria dituduh komunis.
Sehingga profesor pun tiarap, nggak berani ngomong. Petani apalagi. Sehingga
hasil hasil penelitian lapangan itu kurang bisa dipercaya. Petani takut kalau
ditanya soal tanah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sejak Orde Baru sampai dengan zaman SBY ini nggak karuan
masalah tanah ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dulu Gus Dur kalau nggak meninggal gitu mungkin
(dibenahi), karena dia pernah pidato di Hotel Indonesia 40 persen perkebunan
besar dari distribusi. Tapi ngomongnya kan nggak sistematis. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Zaman Habibie juga sebenarnya banyak yang lupa. Begitu
naik, Habibie membentuk panitia untuk menilai ulang rencana land reform,
diketuai oleh Profesor Muladi, ahli hukum dari Semarang. Anggotanya 80 orang,
belum sempat kerja, Habibie jatuh. Itulah perkembangan sejarahnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Lalu zaman SBY periode pertama mengangkat Pak Joyo Winoto.
Dia sebetulnya bagus, tapi begitu diangkat jadi ketua BPN, menabrak-nabrak.
Akibatnya dia punya konsep, reforma agraria terdiri dari asset reform dan access
reform. Makin rancu ini. Pelaksananya lain kan. Dan semua pelaksananya lembaga
rutin, kementerian kan. Saya tidak menyalahkan Pak Joyo Winoto, karena reform yang
genuine itu memang berat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><a href="https://kumparan.com/kumparannews/gunawan-wiradi-jangan-klaim-asal-reforma-agraria-1546837202998054483" target="_blank">Kumparan</a> </span></span></b></div>
Setro Jenarhttp://www.blogger.com/profile/08679824805045960826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4161822764444069474.post-37287307090587001512018-11-03T12:12:00.000+07:002018-11-03T12:26:26.828+07:00SKB PANGDAM DIPONEGORO DAN BPN JAWA TENGAH: TIDAK ADA LAGI SENGKETA TANAH TNI AD<span style="background-color: white; color: #b3b3b3; font-size: 12px; font-weight: 900; letter-spacing: 0.36px; text-transform: uppercase;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">NOVEMBER 3, 2018</span></span><br />
<span style="background-color: white; color: #b3b3b3; font-size: 12px; font-weight: 900; letter-spacing: 0.36px; text-transform: uppercase;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiw5XRrrgkbgqQrhYsCFQcw-7zJEcljvYXDx2K-xaMC7lMut-zSXqJh4klLhOjcvn3gaZa0G51i0GPm01ly81MVB7Hchw5jKzW8fKLxaLudpJ3i0piSWPgairg7gpQ8ZAwmbzHOG0TVQ-6p/s1600/skb_kodam-bpn.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="276" data-original-width="650" height="270" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiw5XRrrgkbgqQrhYsCFQcw-7zJEcljvYXDx2K-xaMC7lMut-zSXqJh4klLhOjcvn3gaZa0G51i0GPm01ly81MVB7Hchw5jKzW8fKLxaLudpJ3i0piSWPgairg7gpQ8ZAwmbzHOG0TVQ-6p/s640/skb_kodam-bpn.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: #b3b3b3; font-size: 12px; font-weight: 900; letter-spacing: 0.36px; text-transform: uppercase;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="color: black; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 13px; letter-spacing: normal; text-align: start; text-transform: none;"><i>(dok. KM)</i></span></span></span></div>
<span style="background-color: white; color: #b3b3b3; font-size: 12px; font-weight: 900; letter-spacing: 0.36px; text-transform: uppercase;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span>
<br />
<div style="background-color: white; border: 0px; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1.25rem; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><strong style="border: 0px; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">SEMARANG (KM)</strong> – Penandatanganan Surat Keputusan Bersama antara Pangdam IV/ Diponegoro dengan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Jateng dan DIY dilaksanakan di Hotel Patrajasa Semarang, Jumat 2/11.</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1.25rem; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dalam acara tersebut dilakukan pula penandatanganan PKS Integrasi Data Pertanahan dan Data Perpajakan antara Kantor Pertanahan dengan Pemkot Magelang, Pemda Semarang dan Pemda Sukoharjo yang dihadiri Menteri ATR/ Kepala BPN RI, Sofyan Djalil, Pangdam IV/Diponegoro Mayor Jenderal TNI Wuryanto, Wakapolda Jateng, Danrem 071/WK, para Asisten Kasdam IV/Diponegoro, para Kabalagdam IV/Diponegoro, Dandim jajaran Kodam IV/Diponegoro, Sekda Provinsi Jateng, Dirjen Infrastruktur Agraria, Kakanwil BPN Jateng, Kakanwil BPN Provinsi DIY, para Kepala BPN se-Jateng, para Kepala BPN se-DIY, para Kasi BPN se-Jateng dan para Kasi BPN se-DIY.</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1.25rem; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dalam sambutannya Kakanwil BPN Provinsi Jateng mengatakan bahwa penandatanganan naskah kerjasama antara Kakanwil BPN Provinsi Jateng dan DIY ini antara lain sertifikasi tanah milik Angkatan Darat di wilayah Kodam IV/Diponegoro.</span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; border: 0px; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1.25rem; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>“Untuk itu para Dandim agar membentuk tim pendampingan kerja terhadap para Babinsa dalam persertifikasian tanah milik Angkatan Darat di wilayah Kodam IV/Diponegoro. Dengan dilaksanakannya penandatanganan keputusan bersama ini adalah untuk mewujudkan kerja sama antara Kodam lV/Diponegoro dengan Badan Pertanahan Nasional Wilayah Provinsi Jateng-DIY sehingga dapat tercipta suatu sinergitas yang baik,’’</b></span> katanya.</span></blockquote>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1.25rem; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sementara Pangdam IV/Diponegoro Mayor Jenderal TNI Wuryanto mengatakan bahwa kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian kerjasama antara Sekjen Kementerian Pertahanan RI dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN pada tanggal 31 Maret 2017.</span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; border: 0px; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1.25rem; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>“Perjanjian kerjasama tentang Pokja pensertifikatan, penanganan permasalahan dan pendampingan Babinsa dalam rangka menunjang program strategis nasional. Tujuan dilaksanakannya penandatanganan keputusan bersama ini adalah untuk mewujudkan kerja sama antara Kodam lV/Diponegoro dengan Badan Pertanahan Nasional Wilayah Provinsi Jateng-DIY sehingga dapat tercipta suatu sinergitas yang baik,”</b></span> katanya.</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; border: 0px; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1.25rem; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><span style="color: purple;">“Untuk memberikan percepatan pelayanan pensertifikatan serta penanganan dan penyelesaian masalah aset tanah TNI AD di wilayah Kodam IV/Diponegoro,”</span></b> lanjutnya.</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; border: 0px; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1.25rem; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: purple; font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>“Melihat semakin pesatnya prospek pengembangan pembangunan di wilayah Jawa tengah dan DIY, pengamanan aset tanah secara administrasi melalui pensertiflkatan penting untuk dilaksanakan. </b></span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>Sebagai informasi, berdasarkan data yang diperoleh dari hasil peninjauan di Iapangan, total aset tanah Kodam lV/Diponegoro yang berada di wilayah Jateng dan DIY sejumlah 694 bidang dengan luas 62.223.054 m2, namun dari keseluruhan aset tanah tersebut, tanah yang sudah bersertifikat baru sejumlah 564 bidang, dengan luas 45.768.349 m2. Sehingga masih ada 130 bidang dengan luas 16.454.705 m2 yang belum bersertifikat. Disamping itu, masih terdapat aset tanah bermasalah berjumlah 20 bidang, dimana 7 bidang dalam proses hukum dan 13 bidang belum ditangani. Dalam rangka menyelesaikan permasalahan aset tanah ini maka diperlukan peran BPN untuk membantu Kodam IV/Diponegoro,”</b></span> jelasnya.</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; border: 0px; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1.25rem; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>“Dalam rangka meningkatkan pelayanan pensertiflkatan melalui nota kesepahaman ini, Kodam lV/Diponegoro akan melibatkan Babinsa untuk pendampingan personel BPN dalam membantu pelaksanaan pensertifikatan aset tanah di setiap wilayah Jateng DIY. Untuk itu para Dansatkowil agar memastikan dan memahami betul batas-batas pelibatan/ tugas dan tanggung jawab pendampingan tersebut, jangan sampai pandampingan ini kontra produktif dengan tujuan dan sasaran Binter,”</b></span> harapnya.</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; border: 0px; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1.25rem; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>“Saya berharap semoga kerja sama yang terjalin ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi positif demi kesejahteraan serta kemakmuran masyarakat Jawa Tengah dan DIY,”</b></span> pungkasnya.</span></blockquote>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1.25rem; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Menteri ATR/ Kepala BPN RI, Sofyan Djalil mengatakan dengan adanya kerjasama ini maka tidak ada lagi permasalahan sengketa karena sudah mempunyai perkuatan hukum.</span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="background-color: white; border: 0px; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1.25rem; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="color: purple;"><b>“Saya harap kerja sama yang sudah terjalin ini mari kita jaga bersama sama agar tercipta suatu sinergitas yang baik, untuk memberikan percepatan pelayanan pensertifikatan serta penanganan dan penyelesaian masalah aset tanah TNI AD di wilayah Kodam IV/Diponegoro,”</b></span> katanya.</span></blockquote>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1.25rem; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b><span style="color: #999999; font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: x-small;">Reporter: Evie<br />Editor: HJA</span></b></div>
<span style="background-color: white; color: #b3b3b3; font-size: 12px; font-weight: 900; letter-spacing: 0.36px; text-transform: uppercase;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sumber: </span></span><span style="color: #b3b3b3; font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-size: 12px; letter-spacing: 0.36px; text-transform: uppercase;"><b><a href="https://www.kupasmerdeka.com/2018/11/skb-pangdam-diponegoro-dan-bpn-jawa-tengah-tidak-ada-lagi-sengketa-tanah-tni-ad/" target="_blank">KupasMerdeka.Com</a> </b></span></span>Setro Jenarhttp://www.blogger.com/profile/08679824805045960826noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4161822764444069474.post-78028268309412655702018-10-06T15:24:00.000+07:002018-11-03T15:30:25.945+07:00Warisan Kemiskinan Proyek Bank Dunia di Kedung Ombo<span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; display: block; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility; vertical-align: baseline;"></span><b><span style="color: #999999; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">2018/10/06</span></b><br />
<b><span style="color: #999999; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></b>
<b style="font-family: verdana, sans-serif;">Laporan Khusus dari Tim Riset dan Data, Katadata</b><br />
<b><span style="color: #999999; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;"><br /></span></b>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dxVvH9yyJuh1qVfctbiEaN7G8DosJbA_X_biz8YTrOpQ2H2lOCRx4gLWVIKDofM48o33HAzlcTvdhhaOF6x2A' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Pembangunan mega proyek Waduk Kedung Ombo di Jawa Tengah
tidak diikuti dengan program perlindungan bagi korban terdampak. Akibatnya,
setelah 30 tahun waduk beroperasi, warga di area waduk masih terjerat dalam
kubangan kemiskinan berkepanjangan.</b><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjs-CfEJDdsbDXMrsLFiMiAGgBY51yBUKaqg-eQYPCLBmJTvq8Svc3mue1j6hUGQ-Ko4qQ78Behd0h4ipqJTxk9kuFcEBn9FQdgxpCtb45RCUpNOaLzEqqJRFQiNKEP5F_6DKs4YwzZfL6c/s1600/katadata_poster_kedungombo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="721" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjs-CfEJDdsbDXMrsLFiMiAGgBY51yBUKaqg-eQYPCLBmJTvq8Svc3mue1j6hUGQ-Ko4qQ78Behd0h4ipqJTxk9kuFcEBn9FQdgxpCtb45RCUpNOaLzEqqJRFQiNKEP5F_6DKs4YwzZfL6c/s640/katadata_poster_kedungombo.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Lahan, rumah,
semua habis tak tersisa dan tidak ada simpanan apa pun,” ujar Parno saat
bercerita mengenai kenangan kelam 30 tahun silam. Dia merupakan salah satu
generasi pertama korban proyek pembangunan dam raksasa yang mengakibatkan
banyak warga kehilangan harta benda dan mata pencaharian.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tempat tinggalnya
dahulu, Dusun Kedungpring, Desa Kedungrejo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten
Boyolali sudah hilang tenggelam oleh air Waduk Kedung Ombo. Dia terpaksa
mencari tempat tinggal baru meninggalkan kampung halamannya yang ditempatinya
sejak kecil.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-text-stroke-width: 0px; box-sizing: border-box; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-rendering: optimizeLegibility; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sekarang Parno tak mempunyai
pekerjaan tetap. Dia menjadi buruh serabutan, termasuk buruh tani. “Dulu saya
petani, sekarang buruh tani. <em style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizeLegibility;"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0cm;">Ngono
wae opo enekke</span></em> (begitu saja apa adanya),” kata pria berumur 65
tahun ini.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="background: white;">Selama 13 tahun sejak
waduk beroperasi, Parno harus mengungsi dari kepungan air waduk. Baginya,
proyek Waduk Kedung Ombo adalah mala petaka. Betapa tidak. Seandainya, tidak
ada proyek itu, dia bisa mengolah lahan sawah seluas 1 hektare hasil warisan
dari orang tuannya. Namun sejak 1989, sawahnya terendam air waduk sehingga
tidak bisa dimanfaatkan. Perubahan profesi menjadi buruh serabutan membuat
kesejahteraannya merosot.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="background: white;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://youtu.be/UgS4kD-HMV8" target="_blank"><iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/UgS4kD-HMV8/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/UgS4kD-HMV8?feature=player_embedded" width="320"></iframe></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bergeser sedikit dari Boyolali, ada Fariz yang juga
menerima kenyataan pahit. Warga Desa Gilirejo, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen
ini kehilangan tempat tinggal dan sawah seluas 4 hektare karena terendam oleh
Waduk Kedung Ombo. Posisi rumahnya memang hanya berjarak beberapa meter dari
bibir waduk, sehingga masuk area greenbelt atau sabuk hijau yang harus bersih
dari permukiman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-text-stroke-width: 0px; box-sizing: border-box; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-rendering: optimizeLegibility; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dia mengenang seandainya tiga dekade silam, sawahnya tidak tenggelam, dia
mengaku bisa pensiun dini. Sawahnya yang luas bisa digarap dengan mempekerjakan
beberapa orang. “(Seharusnya) Saya bisa di rumah saja. Menanti hasil dari sawah
yang cukup untuk makan satu tahun,” kata Fariz.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-text-stroke-width: 0px; box-sizing: border-box; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-rendering: optimizeLegibility; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sekarang, Fariz terpaksa bekerja keras menjadi pedagang kambing untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bersama istri dan ketiga anaknya. Bila
tidak ada hewan ternak yang dijual, dia bekerja serabutan di pasar kambing di
Sragen yang jauh dari tempat tinggalnya. Dari hasil membantu di pasar, dia bisa
mendapat Rp 25 ribu. Tapi, setelah dipotong biaya membeli bensin Rp 15 ribu,
uangnya hanya tersisa Rp 10 ribu untuk keluarganya. “Bisa apa dengan uang sebesar
itu?” ujarnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; display: block; font-weight: 700; line-height: 1.3; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bertahan di Tengah Kemiskinan</span></span><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; display: block; font-weight: 700; line-height: 1.3; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDRB_FXzs229Ogs2VJbPMwD8BDv5VR5mSJEolt3hYnmBLWkXy23VKEnAGZIHYieV2KxeSZgogDnvCc4Rh-lWNauFpynHZjh5NVtObldLkn0fmKTndbMwKujtfqqP6BoXmf2IZA8ZTH_Dao/s1600/2018_10_03-kedung-ombo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="1499" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDRB_FXzs229Ogs2VJbPMwD8BDv5VR5mSJEolt3hYnmBLWkXy23VKEnAGZIHYieV2KxeSZgogDnvCc4Rh-lWNauFpynHZjh5NVtObldLkn0fmKTndbMwKujtfqqP6BoXmf2IZA8ZTH_Dao/s640/2018_10_03-kedung-ombo.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Hingga saat ini, Fariz masih bertahan di tempat
tinggalnya. Rumah semi permanen, berdinding kayu, bambu dan sedikit bata.
Sementara, sebagian lantai rumah masih beralas tanah walaupun sebagian kecil
sudah disemen. Bagian atap rumah banyak yang rusak. “<em style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizeLegibility;"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0cm;">Usuk</span></em> (bagian rangka atap) dan genteng mau
jatuh,” ujar Fariz.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sementara di dapur, hanya ada tungku kayu bakar untuk memasak. Barang
mewah yang terlihat hanya satu televisi di ruang keluarga. “Saya tidak punya
kulkas. <em style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizeLegibility;"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0cm;">Boro-boro</span></em> mas. <em style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizeLegibility;"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0cm;">Wong</span></em> kompor saja
bukan (berbahan bakar) gas LPG,” kata Fariz. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Untuk mobilitas dan mencari nafkah setiap hari, dia
mengandalkan motor bebek lawas, Honda Supra yang sudah berusia 21 tahun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Parno dan Fariz adalah contoh dari para warga yang menjadi korban
pembangunan Waduk Kedung Ombo di Kabupaten Sragen dan Boyolali. Mereka tinggal
di rumah yang tidak layak huni, kehilangan tanah dan lahan pertanian, serta
tidak lagi punya pekerjaan dan penghasilan tetap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Mereka bersama warga lain terjerat dalam kesulitan ekonomi dan sosial.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Hasil survei tim <em style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizeLegibility;"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0cm;">Katadata</span></em> terhadap warga terdampak yang
tinggal di sekitar Waduk Kedung Ombo menunjukkan bahwa kesulitan ekonomi
membuat mereka tidak bisa menambah kepemilikan barang kebutuhan rumah tangga
setelah 30 tahun pembangunan waduk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kepemilikan barang dari warga terdampak yang pindah ke sekeliling area
waduk hanya bertambah satu barang. Kacaunya proses pembangunan di masa lalu
membuat mereka sulit menaikkan taraf hidup dan menambah barang rumah tangga,
seperti lemari es, televisi, bahkan ponsel yang kini sudah jamak dimiliki
masyarakat. Yang ada justru harta mereka berkurang, terutama terkait dengan
kepemilikan tanah dan lahan pertanian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizeLegibility;" />
<b style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizeLegibility;"><span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;">Perbandingan Kepemilikan Barang
Warga Terdampak (Jawa Tengah)</span></b><br style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; mso-special-character: line-break; text-rendering: optimizeLegibility;" />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhP9py9leETy_WuZC_DL30QOdSuy7g24w9ghSp-5WhBd9W5FBuiCVgInE96FPLE0_cBM32cMOwBINOOfsuh2ii3MEJm1n9oPFePiNhSiukExvCAz6-gpMLAd2LAuMiUoDz4rI2oauTWvPmZ/s1600/katadata.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="744" data-original-width="1382" height="344" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhP9py9leETy_WuZC_DL30QOdSuy7g24w9ghSp-5WhBd9W5FBuiCVgInE96FPLE0_cBM32cMOwBINOOfsuh2ii3MEJm1n9oPFePiNhSiukExvCAz6-gpMLAd2LAuMiUoDz4rI2oauTWvPmZ/s640/katadata.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tanah dan lahan pertanian mereka menurun antara sebelum
dan sesudah </span><span style="background-color: white; color: #444444;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">pembangunan waduk.</span></span><br />
<br />
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: "verdana" , sans-serif;">Tidak hanya dari sisi kepemilikan barang, mereka masuk dalam kategori miskin. Dari tingkat pengeluaran, hasil survei menunjukkan pengeluaran keluarga terdampak di sekitar waduk rata-rata Rp 1,3 juta per bulan. Sebagai perbandingan, menurut data BPS, pengeluaran keluarga yang termasuk dalam kategori miskin adalah Rp 1,8 juta per bulan.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;">Yang lebih memprihatinkan, sebagian besar pengeluaran mereka habis terpakai untuk kebutuhan pangan. Di wilayah terdampak di sekitar Kedung Ombo, pengeluaran untuk pangan mencapai 67% dari total rata-rata pengeluaran per bulan.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; line-height: 1.5; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kondisi saat ini tentu saja berbanding terbalik dengan kondisi sebelum waduk dibangun. Dulu banyak warga terdampak memiliki lahan garapan yang ditanami komoditas pangan. Hasilnya sebagian dijual dan sisanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, setelah lahan garapan terendam, mereka kehilangan mata pencaharian sekaligus sumber bahan pangan sehingga harus mencari sumber lain.</span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; line-height: 1.5; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tidak adanya keterampilan dan keahlian lain yang dimiliki, membuat mereka tidak punya banyak pilihan soal mata pencaharian. Hampir 87% warga terdampak bekerja sebagai petani dan buruh tani. Baik di lahan milik sendiri maupun menjadi buruh di lahan orang lain. Meski begitu, menggarap lahan sendiri hanya bisa dilakukan pada saat air mengering sehingga tidak bisa bercocok tanah sepanjang tahun.</span></div>
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; line-height: 1.5; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; text-rendering: optimizelegibility;" /><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; font-weight: 700; margin: 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">Pekerjaan Warga Terdampak (Jawa Tengah)</span></span></div>
</div>
<div class="MsoNoSpacing">
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; line-height: 1.5; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Terbang jauh ke Mukomuko, salah satu tempat tujuan transmigrasi warga terdampak Kedung Ombo, memiliki kondisi yang tidak jauh berbeda. Hingga saat ini, sebagian besar atau 81% transmigran masih berprofesi sebagai petani. Lainnya, bekerja sebagai buruh dan pedagang atau wiraswasta.</span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; line-height: 1.5; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Berbeda dengan di Jawa Tengah yang menjadi buruh petani di lahan milik orang lain, sebagian besar petani di Mukomuko bertani dan berkebun di lahan milik sendiri walaupun tanah yang diberikan tidak cocok untuk menanam padi.</span></div>
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; line-height: 1.5; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dari sisi kesejahteraan, rata-rata pengeluaran keluarga transmigran tidak besar, hanya Rp 1,8 juta per bulan dengan pengeluaran untuk pangan sebesar 40,3%. Sebagian besar pendapatan mereka bergantung pada hasil panen dari lahan sendiri. Pengeluaran ini hampir sama dengan pengeluaran keluarga miskin berdasarkan versi BPS.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNRGO9gbJMT9rUB3NE0e8EEQftdZSQSk52rF5CNEZByU7tnCdlswKB93c-xoMhoziu41LahEZV1ETck5CgBUp1dBgHTtVTT4b_abHAfQU6c6XyGMrtLhTRRC_UWvzSJFrkvAuHETvuWpgX/s1600/2018_10_03-17_38_39_fd0f30a04bbd50939db5261b0356018b.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="1499" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNRGO9gbJMT9rUB3NE0e8EEQftdZSQSk52rF5CNEZByU7tnCdlswKB93c-xoMhoziu41LahEZV1ETck5CgBUp1dBgHTtVTT4b_abHAfQU6c6XyGMrtLhTRRC_UWvzSJFrkvAuHETvuWpgX/s640/2018_10_03-17_38_39_fd0f30a04bbd50939db5261b0356018b.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; line-height: 1.5; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; line-height: 1.5; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">
<span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; display: block; font-weight: 700; line-height: 1.3; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Setumpuk Masalah Pemicu Kemiskinan</span></span></div>
<div class="lf-dropcap" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; line-height: 1.5; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pembangunan Waduk Kedung Ombo tak bisa dimungkiri masih mewariskan banyak masalah hingga sekarang, terutama kemiskinan bagi korban terdampak. Sejatinya, tujuan proyek ini memang untuk kepentingan orang banyak. Proyek pembangunan dengan bantuan Bank Dunia merupakan salah satu proyek mercusuar pada rezim Soeharto.</span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; line-height: 1.5; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">
<span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; display: block; font-weight: 700; line-height: 1.3; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; line-height: 1.5; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">
<span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; font-weight: 700; margin: 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Citra Satelit Waduk Kedung Ombo</span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgIoYbaDjDi0eX9GD3912yXL29dg-jd1PLTKG_sOMvtuKKhkOwEk1hyphenhyphenmF4ZpB7JL249cvDstxmmSAHzDDTkV4Mnm1Q2Mgqrmf4C-KNkYzphsEjFCSlldh8E4oghpSnvP4rJq0Hfo8NKa9W/s1600/2018_10_03-17_38_39_kedungombo-after.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1069" data-original-width="1398" height="488" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgIoYbaDjDi0eX9GD3912yXL29dg-jd1PLTKG_sOMvtuKKhkOwEk1hyphenhyphenmF4ZpB7JL249cvDstxmmSAHzDDTkV4Mnm1Q2Mgqrmf4C-KNkYzphsEjFCSlldh8E4oghpSnvP4rJq0Hfo8NKa9W/s640/2018_10_03-17_38_39_kedungombo-after.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkuIiSI1fjW6DjLjmxJTx827Cr744eSGFwNoytDYDbxVmj0o3agFhW0PsrbapFvr98_t740uC_AsX8JpM7l1Zmvmf6LaD1Jz7Y2gnxDWPv9NKZ_pn9gGGLucTgIXEEinRF7nQoFYjkHuzC/s1600/2018_10_03-17_38_39_kedungombo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1069" data-original-width="1398" height="488" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkuIiSI1fjW6DjLjmxJTx827Cr744eSGFwNoytDYDbxVmj0o3agFhW0PsrbapFvr98_t740uC_AsX8JpM7l1Zmvmf6LaD1Jz7Y2gnxDWPv9NKZ_pn9gGGLucTgIXEEinRF7nQoFYjkHuzC/s640/2018_10_03-17_38_39_kedungombo.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; line-height: 1.5; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: center; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">
<span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;"><span style="color: #999999; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;"><i><b>Pembangunan waduk menenggelamkan pemukiman dan lahan subur milik warga di tiga kabupaten</b></i></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNoSpacing">
<div class="WordSection1">
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Proyek yang berada di perbatasan tiga wilayah kabupaten
di Jawa Tengah, yakni Boyolali, Sragen, dan Grobogan ini merupakan satu paket
dengan rencana irigasi seluas 59.340 hektare (Ha). Harapannya, dapat mengairi
dan meningkatkan produksi lahan pertanian. Selain itu, waduk ini juga akan
difungsikan sebagai pengendali banjir, pengatur suplai air, serta pembangkit
listrik berkapasitas 22,5 MW yang bisa mengaliri listrik di Jawa Tengah dan
sekitarnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dari sisi biaya, mega proyek ini memang membutuhkan
anggaran tidak sedikit. Secara keseluruhan, pembangunan memerlukan biaya
sekitar US$ 283,1 juta. Ini mencakup biaya konstruksi waduk, pembangkit listrik
dan irigasi, equipment, biaya konsultan, administrasi, hingga biaya untuk
ganti rugi lahan bagi warga terdampak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
<b>Anggaran Biaya Proyek Waduk Kedung Ombo
(US$)<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
</div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br clear="all" style="mso-break-type: section-break; page-break-before: auto;" />
</span><br />
<div class="thumb-item" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #333333; flex-basis: 33.3333%; font-size: 16px; margin: 0px; padding: 15px 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">
<img alt="" src="https://image.ibb.co/n1rGbz/icon_waduk.png" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; float: left; margin: 0px 10px 0px 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline; width: 75px;" /><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline; width: calc(100% - 85px);"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; display: block; font-weight: 700; margin: 0px 0px 5px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">38,6 Juta</span><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; display: block; font-weight: 700; margin: 0px 0px 5px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">(13,6 %)</span><div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; line-height: 1.5; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">
Konstruksi Waduk</div>
</span></span></div>
<div class="thumb-item" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #333333; flex-basis: 33.3333%; font-size: 16px; margin: 0px; padding: 15px 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">
<img alt="" src="https://image.ibb.co/dD5bbz/icon_plta.png" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; float: left; margin: 0px 10px 0px 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline; width: 75px;" /><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline; width: calc(100% - 85px);"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; display: block; font-weight: 700; margin: 0px 0px 5px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">15.7 Juta</span><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; display: block; font-weight: 700; margin: 0px 0px 5px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">(5,5 %)</span><div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; line-height: 1.5; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">
Pembangkit Listrik</div>
</span></span></div>
<div class="thumb-item" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #333333; flex-basis: 33.3333%; font-size: 16px; margin: 0px; padding: 15px 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">
<img alt="" src="https://image.ibb.co/h2Fbbz/icon_irigasi.png" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; float: left; margin: 0px 10px 0px 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline; width: 75px;" /><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline; width: calc(100% - 85px);"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; display: block; font-weight: 700; margin: 0px 0px 5px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">88,1 Juta</span><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; display: block; font-weight: 700; margin: 0px 0px 5px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">(31,1 %)</span><div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; line-height: 1.5; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">
Irigasi</div>
</span></span></div>
<div class="thumb-item" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #333333; flex-basis: 33.3333%; font-size: 16px; margin: 0px; padding: 15px 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">
<img alt="" src="https://image.ibb.co/c2AypK/icon_equiep.png" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; float: left; margin: 0px 10px 0px 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline; width: 75px;" /><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline; width: calc(100% - 85px);"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; display: block; font-weight: 700; margin: 0px 0px 5px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">14,3 Juta</span><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; display: block; font-weight: 700; margin: 0px 0px 5px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">(5,1 %)</span><div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; line-height: 1.5; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">
Peralatan</div>
</span></span></div>
<div class="thumb-item" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #333333; flex-basis: 33.3333%; font-size: 16px; margin: 0px; padding: 15px 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">
<img alt="" src="https://image.ibb.co/k0U2Gz/icon_helmet.png" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; float: left; margin: 0px 10px 0px 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline; width: 75px;" /><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline; width: calc(100% - 85px);"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; display: block; font-weight: 700; margin: 0px 0px 5px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">15,1 Juta</span><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; display: block; font-weight: 700; margin: 0px 0px 5px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">(5,3 %)</span><div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; line-height: 1.5; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">
Jasa Konsultan</div>
</span></span></div>
<div class="thumb-item" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #333333; flex-basis: 33.3333%; font-size: 16px; margin: 0px; padding: 15px 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">
<img alt="" src="https://image.ibb.co/bEFypK/icon_admin.png" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; float: left; margin: 0px 10px 0px 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline; width: 75px;" /><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline; width: calc(100% - 85px);"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; display: block; font-weight: 700; margin: 0px 0px 5px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">13,4 Juta</span><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; display: block; font-weight: 700; margin: 0px 0px 5px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">(4,7 %)</span><div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; line-height: 1.5; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">
Administrasi</div>
</span></span></div>
<div class="thumb-item" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #333333; flex-basis: 33.3333%; font-size: 16px; margin: 0px; padding: 15px 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">
<img alt="" src="https://image.ibb.co/k1FL3e/icon_land.png" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; float: left; margin: 0px 10px 0px 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline; width: 75px;" /><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline; width: calc(100% - 85px);"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; display: block; font-weight: 700; margin: 0px 0px 5px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">25,5 Juta</span><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; display: block; font-weight: 700; margin: 0px 0px 5px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">(9 %)</span><div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; line-height: 1.5; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">
Akuisisi Lahan</div>
</span></span></div>
<div class="thumb-item" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #333333; flex-basis: 33.3333%; font-size: 16px; margin: 0px; padding: 15px 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">
<img alt="" src="https://image.ibb.co/jUvW9K/icon_barang.png" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; float: left; margin: 0px 10px 0px 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline; width: 75px;" /><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline; width: calc(100% - 85px);"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; display: block; font-weight: 700; margin: 0px 0px 5px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">27,4 Juta</span><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; display: block; font-weight: 700; margin: 0px 0px 5px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">(9,7 %)</span><div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; line-height: 1.5; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">
Cadangan Fisik</div>
</span></span></div>
<div class="thumb-item" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #333333; flex-basis: 33.3333%; font-size: 16px; margin: 0px; padding: 15px 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="border-color: initial; border-image: initial; border-style: initial;"><img alt="" src="https://image.ibb.co/i9b4UK/icon_price.png" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; float: left; margin: 0px 10px 0px 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline; width: 75px;" /></span><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline; width: calc(100% - 85px);"><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; display: block; font-weight: 700; margin: 0px 0px 5px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">45,0 Juta</span><span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; display: block; font-weight: 700; margin: 0px 0px 5px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">(15,9 %)</span><div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; line-height: 1.5; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">
Cadangan Harga</div>
</span></span></div>
<div class="WordSection2">
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Cadangan Harga<o:p></o:p></b></span></div>
</div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br clear="all" style="mso-break-type: section-break; page-break-before: auto;" />
</span><br />
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Besarnya kebutuhan dana untuk mewujudkan proyek besar ini
membuat pemerintah Soeharto tak mampu membiayai sendiri. Dari total biaya,
pemerintah Indonesia menanggung 37% dan 8% dari kredit ekspor. Bagian terbesar
didanai dari pinjaman Bank Dunia, sebesar US$156 juta atau sekitar 55%. Jangka
waktu pinjamannya selama 20 tahun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="WordSection1">
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Proyek yang berada di perbatasan tiga wilayah kabupaten
di Jawa Tengah, yakni Boyolali, Sragen, dan Grobogan ini merupakan satu paket
dengan rencana irigasi seluas 59.340 hektare (Ha). Harapannya, dapat mengairi
dan meningkatkan produksi lahan pertanian. Selain itu, waduk ini juga akan
difungsikan sebagai pengendali banjir, pengatur suplai air, serta pembangkit
listrik berkapasitas 22,5 MW yang bisa mengaliri listrik di Jawa Tengah dan
sekitarnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dari sisi biaya, mega proyek ini memang membutuhkan
anggaran tidak sedikit. Secara keseluruhan, pembangunan memerlukan biaya
sekitar US$ 283,1 juta. Ini mencakup biaya konstruksi waduk, pembangkit listrik
dan irigasi, equipment, biaya konsultan, administrasi, hingga biaya untuk
ganti rugi lahan bagi warga terdampak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
<b>Anggaran Biaya Proyek Waduk Kedung Ombo
(US$)<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br clear="all" style="mso-break-type: section-break; page-break-before: auto;" />
</span></div>
<div class="WordSection2">
<div class="MsoNoSpacing">
<!--[if gte vml 1]><v:shapetype
id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t"
path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_9" o:spid="_x0000_i1033" type="#_x0000_t75"
alt="Description: https://image.ibb.co/n1rGbz/icon_waduk.png" style='width:71.25pt;
height:71.25pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\USER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.png"
o:title="icon_waduk"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><img alt="Description: https://image.ibb.co/n1rGbz/icon_waduk.png" height="95" src="file:///C:\Users\USER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.png" v:shapes="Picture_x0020_9" width="95" /><!--[endif]-->38,6
Juta(13,6 %)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Konstruksi Waduk<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<!--[if gte vml 1]><v:shape
id="Picture_x0020_8" o:spid="_x0000_i1032" type="#_x0000_t75" alt="Description: https://image.ibb.co/dD5bbz/icon_plta.png"
style='width:71.25pt;height:71.25pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\USER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.png"
o:title="icon_plta"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><img alt="Description: https://image.ibb.co/dD5bbz/icon_plta.png" height="95" src="file:///C:\Users\USER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.png" v:shapes="Picture_x0020_8" width="95" /><!--[endif]-->15.7
Juta(5,5 %)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pembangkit Listrik<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<!--[if gte vml 1]><v:shape
id="Picture_x0020_7" o:spid="_x0000_i1031" type="#_x0000_t75" alt="Description: https://image.ibb.co/h2Fbbz/icon_irigasi.png"
style='width:71.25pt;height:71.25pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\USER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.png"
o:title="icon_irigasi"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><img alt="Description: https://image.ibb.co/h2Fbbz/icon_irigasi.png" height="95" src="file:///C:\Users\USER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.png" v:shapes="Picture_x0020_7" width="95" /><!--[endif]-->88,1
Juta(31,1 %)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Irigasi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<!--[if gte vml 1]><v:shape
id="Picture_x0020_6" o:spid="_x0000_i1030" type="#_x0000_t75" alt="Description: https://image.ibb.co/c2AypK/icon_equiep.png"
style='width:71.25pt;height:71.25pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\USER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.png"
o:title="icon_equiep"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><img alt="Description: https://image.ibb.co/c2AypK/icon_equiep.png" height="95" src="file:///C:\Users\USER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.png" v:shapes="Picture_x0020_6" width="95" /><!--[endif]-->14,3
Juta(5,1 %)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Peralatan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<!--[if gte vml 1]><v:shape
id="Picture_x0020_5" o:spid="_x0000_i1029" type="#_x0000_t75" alt="Description: https://image.ibb.co/k0U2Gz/icon_helmet.png"
style='width:71.25pt;height:71.25pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\USER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image005.png"
o:title="icon_helmet"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><img alt="Description: https://image.ibb.co/k0U2Gz/icon_helmet.png" height="95" src="file:///C:\Users\USER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image005.png" v:shapes="Picture_x0020_5" width="95" /><!--[endif]-->15,1
Juta(5,3 %)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jasa Konsultan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<!--[if gte vml 1]><v:shape
id="Picture_x0020_4" o:spid="_x0000_i1028" type="#_x0000_t75" alt="Description: https://image.ibb.co/bEFypK/icon_admin.png"
style='width:71.25pt;height:71.25pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\USER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.png"
o:title="icon_admin"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><img alt="Description: https://image.ibb.co/bEFypK/icon_admin.png" height="95" src="file:///C:\Users\USER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.png" v:shapes="Picture_x0020_4" width="95" /><!--[endif]-->13,4
Juta(4,7 %)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Administrasi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<!--[if gte vml 1]><v:shape
id="Picture_x0020_3" o:spid="_x0000_i1027" type="#_x0000_t75" alt="Description: https://image.ibb.co/k1FL3e/icon_land.png"
style='width:71.25pt;height:71.25pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\USER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image007.png"
o:title="icon_land"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><img alt="Description: https://image.ibb.co/k1FL3e/icon_land.png" height="95" src="file:///C:\Users\USER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image007.png" v:shapes="Picture_x0020_3" width="95" /><!--[endif]-->25,5
Juta(9 %)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Akuisisi Lahan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<!--[if gte vml 1]><v:shape
id="Picture_x0020_2" o:spid="_x0000_i1026" type="#_x0000_t75" alt="Description: https://image.ibb.co/jUvW9K/icon_barang.png"
style='width:71.25pt;height:71.25pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\USER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008.png"
o:title="icon_barang"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><img alt="Description: https://image.ibb.co/jUvW9K/icon_barang.png" height="95" src="file:///C:\Users\USER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008.png" v:shapes="Picture_x0020_2" width="95" /><!--[endif]-->27,4
Juta(9,7 %)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Cadangan Fisik<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<!--[if gte vml 1]><v:shape
id="Picture_x0020_1" o:spid="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" alt="Description: https://image.ibb.co/i9b4UK/icon_price.png"
style='width:71.25pt;height:71.25pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\USER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image009.png"
o:title="icon_price"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><img alt="Description: https://image.ibb.co/i9b4UK/icon_price.png" height="95" src="file:///C:\Users\USER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image009.png" v:shapes="Picture_x0020_1" width="95" /><!--[endif]-->45,0
Juta(15,9 %)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Cadangan Harga<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br clear="all" style="mso-break-type: section-break; page-break-before: auto;" />
</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Besarnya kebutuhan dana untuk mewujudkan proyek besar ini
membuat pemerintah Soeharto tak mampu membiayai sendiri. Dari total biaya,
pemerintah Indonesia menanggung 37% dan 8% dari kredit ekspor. Bagian terbesar
didanai dari pinjaman Bank Dunia, sebesar US$156 juta atau sekitar 55%. Jangka
waktu pinjamannya selama 20 tahun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxR6l6OqVEPgjoH9F1yYvA-ajxk1CojG6TZRYZ9sR7n8WoA4J5vDBpIE0HhO0E-4RlzGI11Kjs-Os1rClRcz_tri1I1L1GdOuY4iekW1QdUn_PitDMTepj9g4BAxAYEkjUJXVHerrgfuGu/s1600/2018_10_04-20_02_31_dd5c07036f2975ff4bce568b6511d3bc.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="1499" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxR6l6OqVEPgjoH9F1yYvA-ajxk1CojG6TZRYZ9sR7n8WoA4J5vDBpIE0HhO0E-4RlzGI11Kjs-Os1rClRcz_tri1I1L1GdOuY4iekW1QdUn_PitDMTepj9g4BAxAYEkjUJXVHerrgfuGu/s640/2018_10_04-20_02_31_dd5c07036f2975ff4bce568b6511d3bc.jpg" width="640" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="color: #999999; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;"><i><b><span style="background: white;">Seorang warga memperlihatkan surat ganti rugi yang diterima dari
pemerintah.</span><o:p></o:p></b></i></span></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dalam prosesnya, pembangunan waduk ini cenderung
dipaksakan agar sesuai jadwal, berlangsung selama lima tahun, dari 1985-1990.
Proses ganti rugi pembebasan lahan dimulai pada saat waduk mulai dibangun. Ini
juga berbarengan dengan program transmigrasi penduduk ke luar Pulau Jawa
seperti Bengkulu, Jambi, hingga Papua. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sebagian besar dari mereka dipindahkan ke Kabupaten
Mukomuko, Bengkulu, khususnya di SP 5 sampai 8. Pada 1991, Waduk Kedung Ombo
ini diresmikan oleh Presiden Soeharto.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
<b>Perjalanan Proses Ganti Rugi Lahan Warga<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Persoalannya, sepanjang periode pembangunan, prosesnya
tidak berjalan selancar sesuai yang direncanakan. Satu per satu masalah muncul.
Pemicu awalnya adalah masalah ganti rugi. Warga merasa ganti rugi terlalu kecil,
tidak ada pengukuran yang sah, bahkan tidak ada sosialisasi menyeluruh kepada
warga. Lahan pertanian mereka juga tidak dihitung dalam penggantian rugi
tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kesaksian itu diungkapkan oleh Gatot Ratmoko, salah satu
korban pembangunan waduk. Dia memandang pemerintah tidak melakukan tugasnya
dengan baik. “Pemerintah lupa. Melupakan musyawarah mufakat,” ujar Gatot.</span></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe width="320" height="266" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/ikjXhXLGV_w/0.jpg" src="https://www.youtube.com/embed/ikjXhXLGV_w?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #999999; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;"><b><span style="background-color: white;"><br /></span></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Masalah bertambah pelik ketika warga penolak ganti rugi
kemudian mengalami intimidasi, kekerasan hingga pelanggaran hak asasi manusia
(HAM). Upaya pemerintah melibatkan aparat kepolisian dan TNI pada masa itu,
justru semakin memperkeruh proses ganti rugi yang sudah kisruh tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Aksi warga penentang ganti rugi ini kemudian berujung
pada pengaduan ke Lembaga Swadaya Setempat (LSM) setempat hingga protes
terhadap Bank Dunia. Lembaga donor ini dinilai tidak melakukan pengawasan
dengan baik terhadap pencairan uang ganti rugi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Selain soal ganti rugi, penyebab kemiskinan yang dialami
para korban terdampak adalah kehilangan lahan yang menjadi sumber mata
pencaharian. Seperti halnya Parno dan Fariz, Wajiman, pria yang tinggal di
dusun Gunung Sono, Desa Gilirejo, juga menjadi contoh warga yang kehilangan
sumber pendapatan penopang kesejahteraannya. </span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #444444; line-height: 1.5; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-rendering: optimizelegibility; vertical-align: baseline;">
</div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dalam menggarap sawahnya, Wajiman mengaku bergantung pada
pasang-surutnya air waduk. Bila musim hujan tiba, air waduk akan naik sehingga
warga menganggur karena tidak ada lahan yang bisa digarap. Sebaliknya, jika
kemarau panjang, Wajiman bersama warga terdampak lainnya, bisa bercocok tanam
karena air waduknya surut.</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe width="320" height="266" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/kqXamKEASNQ/0.jpg" src="https://www.youtube.com/embed/kqXamKEASNQ?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="color: #999999; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;"><b><span style="background-color: white;"><br /></span></b></span>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sumber lain yang menjadi pemicu kemiskinan warga adalah
akses terhadap fasilitas publik. Pembangunan waduk justru memutus banyak akses
dan cenderung menyulitkan warga yang tinggal di sekitar waduk. Contohnya,
Juninah, warga desa Mlangi, Kabupaten Boyolali. Seorang janda berusia 57 tahun
merasakan akses saat ini lebih sulit jika dibandingkan sebelum adanya proyek
pembangunan waduk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Dahulu, di situ ada jalan raya menuju pasar dan kota,”
kata dia seraya menunjuk jalan di hadapannya yang sudah tergenang air. “Namun
sekarang, kami harus berputar menyusuri kampung untuk mencapai pasar dan pusat
kota.”</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZIPXS9241N2QKuyXdyf7vjAz9I0hhrFiETO7Dtoi3rNSBoyjaI6q26uHe7Lon8vRYe33NV6Fzkj-HY1UrIJoauiap2DHGdSl7dXtn476-ZprH2uuzYI2gTYLgIdKwZM2jCF4oqbSh8P8U/s1600/2018_10_03-17_38_39_Riset_Katadata_x_WALHI_11.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1024" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZIPXS9241N2QKuyXdyf7vjAz9I0hhrFiETO7Dtoi3rNSBoyjaI6q26uHe7Lon8vRYe33NV6Fzkj-HY1UrIJoauiap2DHGdSl7dXtn476-ZprH2uuzYI2gTYLgIdKwZM2jCF4oqbSh8P8U/s640/2018_10_03-17_38_39_Riset_Katadata_x_WALHI_11.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dampak dari terputusnya akses ke fasilitas publik
tersebut membuat Juninah dan para warga di sekitar waduk harus mengeluarkan
anggaran yang jauh lebih besar untuk biaya transportasi. Jarak yang terlalu
jauh dengan pasar membuat mereka harus mengeluarkan biaya lebih untuk memenuhi
kebutuhan pokok, terutama kebutuhan pangan. Harganya menjadi lebih mahal karena
tidak mudah diperoleh.</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEjtF5b2sQ0JkpOR87XLVOnYPuGs3Omtzze7q0U47GjmQEdDMJ2ZKutewmSw48aHVjHvVYSC9rsEQxAA-g9qaqob2y2xCa-tm_BlYpCsefugKoWqGwLw4ytjldVESHAJHG2rIyjtByBeg7/s1600/2018_10_04-14_23_03_81623918a280891ce82a49ce4deca786.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="1499" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEjtF5b2sQ0JkpOR87XLVOnYPuGs3Omtzze7q0U47GjmQEdDMJ2ZKutewmSw48aHVjHvVYSC9rsEQxAA-g9qaqob2y2xCa-tm_BlYpCsefugKoWqGwLw4ytjldVESHAJHG2rIyjtByBeg7/s640/2018_10_04-14_23_03_81623918a280891ce82a49ce4deca786.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Transmigrasi Bukan
Solusi<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kesulitan ekonomi bukan saja dialami warga terdampak yang
tinggal di sekitar Kedung Ombo. Kehidupan warga yang menerima ganti rugi dan
ikut program transmigrasi pun tidak lebih baik dibanding warga yang memilih
bertahan. Warga transmigran merasa tempat yang dituju jauh dari harapan yang
ditawarkan pemerintah. Lokasinya terpencil dan terisolasi. Bahkan, lahan yang
dijanjikan terbukti tidak siap untuk ditanami padi dan tanaman pangan lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
</div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sugeng adalah salah satu contoh korban terdampak yang
kemudian ikut transmigrasi bersama 3.006 keluarga. Dia meninggalkan tanah
leluhurnya di desa Klewor, Boyolali, Jawa Tengah. Ayah tiga anak ini sejak 1990
harus mengais periuk di desa Rawa Mulya, Satuan Pemukiman 7 (SP7), Mukomuko,
Bengkulu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">__</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sugeng merasakan betapa pahitnya kehidupan di daerah
transmigran. Dia mengaku, lahan yang disediakan pemerintah jauh panggang dari
api. Lahan baru yang mereka tempati, ternyata bermasalah. Karakter tanah gambut
sangat menyulitkan warga untuk bertani. Terlebih lagi sistem irigasi sederhana
tak mampu mengantarkan air sampai ke sawah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Selain itu, dari dua hektare (ha) yang dijanjikan, hanya
pekarangan seluas 1/4 ha yang sudah diratakan dengan tanah. Sementara ¾ ha
lahan garap (lahan 1) masih belantara lebat dan bergambut, dan satu hektare
lahan lainnya (lahan 2) dicaplok perusahaan perkebunan kelapa sawit CV Adimulya
Karya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Kami tergiur dengan iklan di TVRI. Katanya di
tempat trans (Satuan Pemukiman Transmigrasi Mukomuko) sudah ada
irigasi, bendungan dan tanah hitam seperti di Jawa,” kata Sugeng.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Cerita kepahitan serupa juga disampaikan oleh Sriyono (58
tahun), transmigran Kedungombo lainnya. Dia adalah satu dari tiga transmigran
terakhir yang diberangkatkan dari Dusun Sindang Rejo, Kemukus, Boyolali.
Menumpang pesawat Hercules, Sriyono, istri dan anak perempuan dipindahkan pada
Mei 1990.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tak ada pilihan lain bagi keluarga Sriyono saat itu.
Waduk sudah sepenuhnya disterilkan dari penduduk. Sedangkan, pemerintah cukup
gesit. Tiga hari sekali pesawat milik TNI itu bolak-balik memberangkatkan
penduduk dari Kedung Ombo.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sesampai di SP7, Sriyono kaget karena fasilitas yang
dijanjikan jauh dari layak. Padahal, saat sosialisasi pembangunan waduk
berjalan pada 1982-1985, cetak biru yang dia terima menunjukan rumah berukuran
7x5 m2lengkap dengan toilet, dapur dan air bersih.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Nyatanya, Sriyono dan 375 transmigran di SP7 hanya
menempati rumah berukuran 5x6 m2. Itupun dengan sumur yang harus dibagi dengan
empat kepala keluarga lainnya. Rumahnya beralaskan tanah. Tak ada ubin, apalagi
tembok bata. CV Galung, kontraktor lokal pemborong proyek di SP7 membangun
rumah dengan bahan kayu pulai/gabus, jenis kayu yang mudah lapuk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
</div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kondisi rumah di daerah transmigrasi yang tidak sesuai
harapan membuat mereka kecewa. Akibatnya, banyak warga yang tidak tahan dan
nekat kembali ke Jawa Tengah meski tak ada lagi lahan yang bisa digarap. “Waktu
pengenalan pemerintah, katanya dapat lahan tinggal tanam. Jangankan lahan,
rumah saja belum bisa ditempati hingga seminggu,” ujar Sriyono mengenang masa
awal transmigrasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe width="320" height="266" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/oiI77MrQKo0/0.jpg" src="https://www.youtube.com/embed/oiI77MrQKo0?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sriyono mengakui saat pindah ke Mukomuko, para
transmigran memang dibekali oleh pemerintah. Bekal itu berupa jatah hidup,
sarana dan prasarana tani (sarpras tani), dan uang ganti rugi. Namun bantuan
tersebut dinilai jauh dari memadai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
</div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Setiap satu bulan selama satu tahun pertama warga
transmigran menerima jatah hidup berupa bahan kebutuhan pokok, seperti beras 10
kilogram (kg), ikan asin 3 kg, minyak tanah 10 liter, gula 3 kg, dan minyak
goreng 3 kg. Ada juga bantuan sarana prasarana tani berupa bibit, pupuk, dan
alat kelengkapan tani.</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgP5GKS_1GWnl6O9ZmjexmrJpZzWt2xNK-9bZLbWwgr8ZqNMh0hKyrAcIcFZdHNJTH6TxAdAa41dcGhpc3nQCxZ0Fn18Z70_40sztZpazJzFigN9biJSIM1qzBZ7ax1-Mcd42NlY5KVosLD/s1600/2018_10_04-14_21_15_c3ae096641dd0a566fea4c79ac6368b9.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="1499" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgP5GKS_1GWnl6O9ZmjexmrJpZzWt2xNK-9bZLbWwgr8ZqNMh0hKyrAcIcFZdHNJTH6TxAdAa41dcGhpc3nQCxZ0Fn18Z70_40sztZpazJzFigN9biJSIM1qzBZ7ax1-Mcd42NlY5KVosLD/s640/2018_10_04-14_21_15_c3ae096641dd0a566fea4c79ac6368b9.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_h6XjUTGPjOa8xxdWs4A_G4JYFFMi3azVyN3JEGGoyELxwkqWaheVtWyQX9j45-hSQapkO2hqnc9e0XoX_GRaGNP3aUuwJI6cvG84Z9Wz_EMD3xorrPoTEE5fhUp2Ua6lqx-xHI__rI7Z/s1600/2018_10_04-14_21_37_270245a64ccb3c585cec42ae7e760f4a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="1499" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_h6XjUTGPjOa8xxdWs4A_G4JYFFMi3azVyN3JEGGoyELxwkqWaheVtWyQX9j45-hSQapkO2hqnc9e0XoX_GRaGNP3aUuwJI6cvG84Z9Wz_EMD3xorrPoTEE5fhUp2Ua6lqx-xHI__rI7Z/s640/2018_10_04-14_21_37_270245a64ccb3c585cec42ae7e760f4a.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwf2Ymt_4uPdzh2npP8yysQ9WPKxhuxmFgluBNEHLiwdOxGyfcnCmN0tiyYNO6lXYawT_GD3mTMfGMgpHJ-tAhJhDUHXpEBS4N7V4Ii2gU2i6oRxqXxxeMGm6s3wnNyOIk6wmXNU5NVrNQ/s1600/2018_10_04-14_23_48_3db1d96c91f6d47f09f1db93d3ec9328.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="1499" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwf2Ymt_4uPdzh2npP8yysQ9WPKxhuxmFgluBNEHLiwdOxGyfcnCmN0tiyYNO6lXYawT_GD3mTMfGMgpHJ-tAhJhDUHXpEBS4N7V4Ii2gU2i6oRxqXxxeMGm6s3wnNyOIk6wmXNU5NVrNQ/s640/2018_10_04-14_23_48_3db1d96c91f6d47f09f1db93d3ec9328.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Berbagai masalah di awal kepindahan Sugeng dan Sriyono
hanyalah permulaan dari dekade penuh kesulitan akibat salah urus transmigran
Kedung Ombo oleh pemerintah. Bagi mereka, kehidupan lima tahun pertama terasa
paling berat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Setelah jatah hidup berhenti, warga mulai bercocok tanam.
Awalnya warga menyisir lahan garapan yang lokasinya hanya berjarak 4 km dari
pemukiman. Namun, mereka membutuhkan waktu enam bulan hingga satu tahun, hanya
untuk membuka lahan. “Masih hutan belantara. Pohonnya besar-besar!,” kata
Sugeng.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Namun, berkah gotong royong dan bahu membahu, warga
berhasil menyisir satu per satu lahan sembari mulai menanam bibit padi, jagung
dan kedelai yang diberikan pemerintah setiap musim tanam. Sayangnya, pemerintah
tidak membekali warga mengenai pengetahuan menanam tanaman pangan di lahan
dengan kadar sulfat dan asam tinggi agar tumbuh dan menghasilkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
</div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Tidak ada sosialisasi dan pendampingan dari Departemen
Pertanian. Masyarakat tahunya menanam seperti di Jawa,” katanya. Karena itu,
tidak jarang mereka mengalami kegagalan dalam memanen hasil cocok tanam mereka.</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgD7iQsUMm0S-wcs1W82bYOrq8SJ1l0S-ir1CLNFPQvOeJEOE-jcSF-0YFtdfv-ltvm9hCNl3tQMpGT_A1XwPipMgPh0QZ-dPimkeWzaiSvj0lJwEe40UbR8g7yyi0BT-LFozF01s31LR3G/s1600/2018_10_03-17_47_26_60ebece64042f2b3b66f5449be2c9852.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="1499" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgD7iQsUMm0S-wcs1W82bYOrq8SJ1l0S-ir1CLNFPQvOeJEOE-jcSF-0YFtdfv-ltvm9hCNl3tQMpGT_A1XwPipMgPh0QZ-dPimkeWzaiSvj0lJwEe40UbR8g7yyi0BT-LFozF01s31LR3G/s640/2018_10_03-17_47_26_60ebece64042f2b3b66f5449be2c9852.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Urgensi
Perlindungan Bagi Korban Terdampak<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Adanya berbagai masalah pasca pembangunan Waduk Kedung
Ombo membuktikan bahwa Bank Dunia sebagai penyokong dana utama kurang serius
mengawasi proyek tersebut. Karena itu, tidak mengherankan jika masih banyak
warga terdampak mencoba bertahan di sekitar area waduk seraya menunggu masalah
ganti rugi segera diselesaikan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
</div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Belum tuntasnya masalah ganti rugi menambah panjang
derita para korban pembangunan waduk Kedung Ombo.</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWIJkPmBojMf2fyh18Wd6f2mpxINHQJvcxHtTlFFOLB9hlrIMILyyd5oMkT0vH0VVAh0lTiSwW4PB-FnJRKpP5IKkYsbZi2bIyY5Nmn7nupo5gxZkU4TD1KrtLFQTvTAmpxRb54P57EosZ/s1600/2018_10_03-17_38_39__Riset_Katadata_x_WALHI_20.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1024" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWIJkPmBojMf2fyh18Wd6f2mpxINHQJvcxHtTlFFOLB9hlrIMILyyd5oMkT0vH0VVAh0lTiSwW4PB-FnJRKpP5IKkYsbZi2bIyY5Nmn7nupo5gxZkU4TD1KrtLFQTvTAmpxRb54P57EosZ/s640/2018_10_03-17_38_39__Riset_Katadata_x_WALHI_20.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hasil survei Katadata membuktikan bahwa ganti
rugi yang dibayarkan memang bermasalah. Korban waduk rata-rata hanya menerima
uang ganti rugi Rp 250 per m2. Padahal, berdasarkan proposal Bank Dunia
seharusnya warga mendapatkan ganti rugi rata-rata Rp 417 per m2 untuk harga
pada masa itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Angka ganti rugi tersebut juga terbilang sangat rendah jika
dibandingkan dengan harga tanah di sekitar Waduk Kedung Ombo. Harga tanah yang
tidak terkena dampak pembangunan pada saat itu bisa mencapai Rp 10 ribu per m2.
Akibatnya, para korban pembangunan Waduk Kedung Ombo tidak bisa pindah ke
lokasi di sekitarnya karena tak mampu membelinya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jika mampu pun, mereka harus menerima kenyataan memiliki
tanah dengan luas yang jauh lebih kecil dibandingkan sebelumnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
</div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Permasalahan yang muncul pada kasus pembangunan Waduk
Kedung Ombo seharusnya bisa dihindari atau setidaknya dapat diminimalisir
dengan adanya safeguard. Safeguard adalah sebuah sistem
pencegahan terhadap dampak yang muncul dari pencairan dana pinjaman lembaga
donor agar sesuai dengan tujuan pemberian pinjaman tersebut. Safeguardjuga
mengantisipasi munculnya dampak negatif di masa depan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFg8SlqoNpJ4aiEqyOkPpBtu6Bjuc23_1m4wbpTM2QajfltG_v1-4oDO374OPQuqLPL-E3hGdi8F-Pz8zPZeM9yo8coL3w-DJScdCzgd91jkqZAssRKRInLzzYOIO3gdyaXdahz9kpslec/s1600/2018_10_04-18_34_19_ec5cef3163ed6b75970ca127f0da8905.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="1499" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFg8SlqoNpJ4aiEqyOkPpBtu6Bjuc23_1m4wbpTM2QajfltG_v1-4oDO374OPQuqLPL-E3hGdi8F-Pz8zPZeM9yo8coL3w-DJScdCzgd91jkqZAssRKRInLzzYOIO3gdyaXdahz9kpslec/s640/2018_10_04-18_34_19_ec5cef3163ed6b75970ca127f0da8905.jpg" width="640" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
<b><i><span style="color: #7f7f7f;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">Warga menambatkan
perahunya seusai dari ladang di pinggir waduk.<o:p></o:p></span></span></i></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Permasalahannya, pada saat proyek Waduk Kedung Ombo
dibangun pada 1985, Bank Dunia belum mensyaratkan safeguard. Lembaga donor
menyerahkan pengawasan pinjaman dan dampak yang ditimbulkan, sepenuhnya kepada
negara peminjam. Safeguard justru baru hadir pada 1995 atau setelah
dampak sosial proyek Waduk Kedung Ombo mencuat ke publik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Seandainya, pada masa itu, safeguard diterapkan
dalam proyek Waduk Kedung Ombo, maka permasalahan seperti ganti rugi dan dampak
sosial yang muncul dapat diidentifikasi lebih awal. Apalagi, harga ganti rugi
dan lokasi pemindahan menjadi faktor yang sangat penting bagi warga terdampak sebuah
proyek pembangunan. Pemilihan lokasi tidak boleh sembarangan. Paling tidak
memiliki karakteristik yang sama atau bahkan lebih baik dari lokasi yang mereka
tempati sebelumnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bila sebagian besar warga terdampak profesinya adalah
petani, maka lokasi di tempat baru yang disediakan oleh pemerintah seharusnya
bertanah subur. Selain itu luas lahan ganti rugi yang diberikan setidaknya sama
dengan luas di lokasi asal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Di lokasi baru, warga terdampak proyek pembangunan juga
membutuhkan fasilitas umum dan sosial tersedia di desa, seperti jalan yang
layak dan pasokan listrik. Warga juga membutuhkan pelayanan kesehatan seperti
Puskesmas dengan dokter jaga yang siaga selama 24 jam. Sarana pendidikan,
seperti sekolah-sekolah dari jenjang SMA dan SMK juga harus mudah diakses.
Kehadiran fasilitas pengisian bahan bakar untuk kendaraan, pasar, dan kantor
polisi juga diperlukan dan tersedia hingga ke level perdesaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Di sisi lain, solusi lain yang ditawarkan pemerintah,
yakni transmigrasi pun tampaknya tidak disiapkan dengan matang. Warga dipaksa
menerima ganti rugi sebagai salah satu persyaratan untuk ikut program
transmigrasi. Warga yang ikut bertransmigrasi ke Mukomuko Bengkulu, misalnya
dijanjikan akan mendapatkan lahan rumah seluas 1 ha dan 2 ha lahan pertanian
dengan kondisi siap untuk digarap. Fakta di lapangan ternyata berbeda dan tidak
sesuai dengan janji pemerintah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
</div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Di lokasi transmigrasi Mukomuko, karakteristik lahannya
berbeda dengan tanah di Kedung Ombo. Berbagai usaha untuk bertani tidak
membuahkan hasil karena tanah di Mukomuko banyak bergambut. Tidak sedikit warga
yang menyerah dan memutuskan pergi keluar dari daerah transmigrasi. Bahkan
tidak sedikit warga kembali ke Jawa Tengah dan memilih bertahan di sekitar
waduk Kedung Ombo ketimbang hidup di daerah transmigrasi.</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXocnaTtUHeOTLi2m4bt62QNWuk54qu1xbdp7nFsgp526leX9_Q8mzN6aQgzWpHppxAXdF4n4ejKjLZdYQKTOjjr1AkUMTngzZcczMmd0k8n6-urT1Uq8YthWVkdg_Df69FKbhcEvIVnlK/s1600/2018_10_03-17_38_39__Riset_Katadata_x_WALHI_5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1024" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXocnaTtUHeOTLi2m4bt62QNWuk54qu1xbdp7nFsgp526leX9_Q8mzN6aQgzWpHppxAXdF4n4ejKjLZdYQKTOjjr1AkUMTngzZcczMmd0k8n6-urT1Uq8YthWVkdg_Df69FKbhcEvIVnlK/s640/2018_10_03-17_38_39__Riset_Katadata_x_WALHI_5.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Edo Rahman dari Departemen Kajian dan Pembelaan Hukum
Lingkungan Walhi menilai masalah ini tak hanya tanggung jawab pemerintah. Bank
Dunia juga perlu urun rembug mengatasinya. Lembaga keuangan internasional itu
merupakan pemberi pinjaman US$ 156 juta dari proyek US$ 283 juta ini. “Pinjaman
yang diberikan ini membuat dampak kemiskinan antargenerasi terjadi,” kata Edo.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Belajar dari berbagai permasalahan yang menyelimuti
proses pembangunan Waduk Kedung Ombo, maka safeguard menjadi
persyaratan sangat penting dalam setiap pendanaan dari Bank Dunia. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tanpa adanya Safeguard, dampak sosial dan ekonomi
yang dirasakan bagi warga terdampak bisa menyebabkan efek yang berkepanjangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Apalagi, ada kabar bahwa Bank Dunia akan melonggarkan
atau meniadakan persyaratan safeguard setelah munculnya “pesaing”,
seperti Multilateral Development Banks (MDB) atau bank pembangunan multilateral
lainnya di dunia. Padahal, banyak kalangan berharap Bank Dunia tidak
mengendurkan safeguard hanya untuk mempermudah persyaratan pinjaman
untuk negara peminjam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Safeguard ini harus tetap ada bagi setiap proyek
pembangunan. Terlebih untuk pembangunan yang mengorbankan warga setempat harus
berpindah ke tempat baru. Tanpa adanya safeguard, bukan tidak mungkin
kasus seperti Kedung Ombo dapat terulang pada kemudian hari. Sudah seharusnya,
setiap pembangunan membawa manfaat bagi banyak semua orang, tanpa ada warga
terdampak yang terkesan dikorbankan.</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;">
***<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<span style="color: #999999; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;"><b><span style="background-color: white;">Sumber: </span><span style="color: #444444; font-family: Verdana, sans-serif;"><a href="https://katadata.co.id/analisisdata/2018/10/06/warisan-kemiskinan-proyek-bank-dunia-di-kedung-ombo" target="_blank">KataData.Co.Id</a> </span></b></span></div>
<span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; box-sizing: border-box; display: block; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility; vertical-align: baseline;">
</span><br />
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<br />Setro Jenarhttp://www.blogger.com/profile/08679824805045960826noreply@blogger.com0