This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Monday, July 30, 2012

Resistensi Pasca Penetapan Perda RTRW

Membangun Sejarah Baru dari Perlawanan Urutsewu.


Makna dari perlawanan rakyat Urutsewu dengan landasan berbagai aspek, adalah perlawanan terhadap 2 substansi; yakni penolakan rakyat terhadap dominasi militerism dan perlawanan rakyat terhadap eksploitasi tambang -terutama tambang pasirbesi- di seluruh kawasan pesisir Urutsewu. Dari aspek sejarah, termasuk sejarah tanah dan pemilikannya (personal maupun ulayyat), makin ditemukan banyak fakta-fakta baru mengenai kepemilikan masyarakat pesisir, pemilikan desa-desa seurutnya. Fakta historis yang diabaikan oleh berbagai fihak yang mendukung dan berkepentingan (langsung maupun tidak) untuk menguasai (baca: mengokupasi) tanah-tanah kawasan pesisir yang kaya sumberdaya ini; tidak menyurutkan sikap kolektif yang memiliki landasan filosofis Sedumuk Bathuk Senyari Bumi seutuh kesadaran petani Urutsewu yang mengelolanya selama ini.