Monday, March 23, 2009

Refleksi Perlawanan Tani Setrojenar - 1

Mengapa desa Setrojenar melawan tentara, dalam hal ini TNì-AD? Adalah karena tentara, lewat institusi Balitbang TNì-AD telah merampas tanah-tanah petani di kawasan itu. Bagaimana mekanisme perampasan itu, akan dijelaskan oleh fakta empiris yang ada.

Profil Desa

Desa Setrojenar termasuk salah satu dari 38 desa di kawasan 'urut-sewu' yang memiliki pantai samudera Indonesia. Posisi geografis desa ini terletak pada 7 derajat 47'25" Lintang Utara dan 109 derajat 39'51" Bujur Timur.
Desa ini masuk wilayah Kec. Buluspesantren , di Kab. Kebumen. Berbatasan dengan desa Ayamputih di sebelah barat, dì sebelah utara ada desa Bocor. Sedang di sebelah timur berbatasan dengan desa Brecong dan batas selatan adalah Samudera Indonesia.

Luas desa: 252,827 Ha. Terdiri dari 184,185 ha ladang/tegal dan pemukiman seluas 68,642 ha. Selebihnya ada 16,301 ha tanah Kas Desa, lapangan 1,392 ha dan lainnya 16,140 ha.

Jumlah penduduk: 2.772 orang; terdirì dari 1.391 laki-laki dan 1.381 perempuan. Terhimpun dalam 774 KK. Tercatat ada 240 tamat SD, 207 tamat SMP dan lulusan SLA ada 120 orang. Ada 2 orang berpendidikan D1, 24 tamat D2 serta 18 orang menamatkan S1.

Mata pencaharian mayoritas penduduk Setrojenar adalah Petani: 1.177 orang. Kemudian Buruh: 257 orang, Buruh Swasta: 155 orang dan PNS: 38 orang serta TNI/Polri: 10 orang. Pensiunan: 22 orang dan 14 orang jadi pamong/perdes. Terdapat 111 pengrajin, 64 pedagang, 4 peternak, 3 montir.

Desa Setrojenar hanya berjarak 0,5 Km dari kota kecamatan, terletak di kawasan pesisir dengan suhu rata-rata 28 derajat Celcius.
Di sektor pertanian desa ini menghasilkan beberapa komoditas dari tanaman pangan yang ada.

Tanaman jagung dengan luasan lahan 80 ha menghasilkan 5,6 ton/ha. Kedelai dengan 5 ha lahan hasilkan 1,5 ton/ha. Kacangtanah dan tanaman sayuran seperti kacangpanjang, ubi jalar, cabe, mentimun, dll.
Juga terdapat tanaman padi ladang atau lazim disebut padi 'gaga' dengan luasan lahan 40 ha dan dapat menghasilkan rata-rata 3 ton/ha. Tanaman pangan lain adalah ubi kayu dengan 5 ha lahan menghasilkan 10,8 ton/ha.

Potensi Agrokultur

Khusus untuk lahan berpasir di kawasan sepanjang pesisir, kini petani mengembangkan tanaman semangka yang di desa Setrojenar telah dibudidaya seluas 20 ha dengan rata-rata hasil 1,8 ton/ha. Budidaya tanaman ini relatif membutuhkan modal besar disamping ketersediaan lahan. Persiapan lahan, pemupukan, perawatan yang mencakup ongkos produksi, termasuk menyiasati kelangkaan air dengan mobilisasi mesin penyedot air. Membutuhkan intensitas penanganan yang tinggi, rutinitas harian yang massif.

Total Keluarga Petani desa Setrojenar yang memiliki lahan ada 649 KK.
624 KK diantaranya memiliki lahan dibawah 0,5 ha. Hanya ada 25 KK yang kepemilikan lahannya antara 0,5 hingga 1 ha. Di luar itu masih ada 71 KK petanì yang tidak memiliki lahan pertanian!
Ketiadaan lahan telah menjadi problem nyata bagi banyak keluarga petani penggarap atau buruh tani ini.

0 comments:

Post a Comment