Selasa, 27 September 2016 | 12:36 WIB
Siswanto
Berbagai ormas, hari ini, turun ke jalan untuk memperingati Hari Tani Nasional. [suara.com/Yulia Enggarjati]
Berbagai ormas, hari ini, turun ke jalan untuk memperingati Hari Tani
Nasional. Titik start aksi di halaman Masjid Istiqlal, setelah itu
mereka longmarch ke depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Ormas
tani, nelayan, masyarakat adat, buruh, mahasiswa, yang ikut aksi berasal
dari berbagai daerah. Antara lain, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah,
Jawa Timur, dan Jakarta.
Aksi tersebut bertujuan untuk
menyadarkan pemerintah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf
Kalla untuk lebih memperhatikan nasib pertanian. Mereka juga menagih
janji Jokowi dan Jusuf Kalla ketika kampanye dulu yaitu menciptakan
sembilan juta hektar lahan pertanian.
"Kita hari ini, di sini
melakukan demo, pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kala telah berjanji
ingin memberikan tanah untuk kami yang tidak memiliki tanah sebanyak
sembilan juta hektar," ujar Ketua Umum Serikat Petani Indonesia Henry
Saragih.
Henry mengungkapkan selama pemerintah dipimpin Jokowi, sekitar dua tahun terakhir, kata Henry, lahan pertanian berkurang terus.
"Tapi
malah dirampas hak kami. Tanah kita diambil oleh perusahaan-perusahaan
besar, dan hasil produksi kitapun dijual dengan harga murah, kita
merugi," kata dia.
Henry mengatakan saat ini hampir seluruh
petani di berbagai daerah tidak memiliki tanah karena telah
dialihfungsikan oleh perusahaan-perusahaan besar.
"Saya seorang
petani, dulu tanah saya ada satu hektar, tapi sekarang telah dimiliki
oleh perusahaan perkebunan," kata Awir (30), petani asal Melimping,
Banten.
Sejauh ini, aksi unjuk rasa berlangsung damai. Demonstrasi mendapat pengamanan ketat dari aparat kepolisian. [Yulia Enggarjati]
http://www.suara.com/news/2016/09/27/123657/peringati-hari-tani-di-depan-istana-janji-jokowi-ditagih?utm_content=buffer03616&utm_medium=social&utm_source=twitter.com&utm_campaign=buffer
0 comments:
Post a Comment