Tentang
Pondok Mahasiswa
Pondok
Mahasiswa adalah program pendidikan politik kerakyatan untuk mahasiswa yang
memadukan konsep 8 jam Belajar, Bekerja dan Istirahat. Bertujuan untuk mengajak
peserta menambah teori sekaligus mengenal rakyat pelaku perjuangan.
Dilaksanakan sekali setiap semester, dan kali ini memasuki gelombang kelima.
Mahasiswa
dalam politik Indonesia menempati posisi historis. Mahasiswa menjadi bagian
kaum muda yang memiliki peran penting dalam setiap perubahan politik besar di
negeri ini, dari perjuangan kemerdekaan 1945 sampai Reformasi 1998. Di dalam
struktur ekonomi dan politik negara pun mahasiswa bukan sekadar individu,
melainkan juga fase dimana secara sosial akan berproses menjadi angkatan kerja
pengabdi sistem atau pembuat perhitungan terhadap sistem.
Dalam
situasi mahasiswa seperti di atas, kemudian Politik Rakyat melihat penting
untuk menyelenggarakan sebuah program pendidikan yang mendekatkan mahasiswa
dengan proses dan pengalaman berjuang rakyat. Dengan kecapakan pengetahuan dan
semangatnya, harapannya mahasiswa dapat berkontribusi lebih pada perubahan
sosial negeri ini menuju arah yang lebih baik.
Pondok
Mahasiswa kali ini bertema “Politik
Minyak dan Gas”. Tema tersebut kami pilih karena terdapat persoalan besar
terkait minyak dan gas baik secara ekonomi juga politik. Mengajak mahasiswa
menggali pengetahuan akan sumber daya alam kita, juga berinteraksi dengan para pelaku perjuangan
di wilayah yang berkaitan dengan ladang minyak dan gas.
Kenapa
“Politik Minyak dan Gas”
Minyak dan gas merupakan industri
yang srategis, sebab migas adalah energy utama dunia. Apalagi bagi para
pengusaha, minyak dan gas digunakan untuk melipatgandakan modal dan meraup
keuntungan. Di sisi lain mayoritas rakyat pun di tiap harinya membutuhkan
migas. Jika kita amati bersama, industri migas yang berlimpah di Indonesia mayoritas
dikelola dengan campur tangan para pengusaha yang orientasi utamanya adalah
profit. Lalu bagaimana blok tambang minyak ini dapat menjadi strategi negara
untuk dapat mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat?
Indonesia, dalam konsep pembangunan
ekonominya seharusnya lebih mementingkan pembangunan industri nasional yang pro
rakyat. Tapi fakta tidak menunjukkan begitu adanya. Banyak kesalahan industri
dalam kasus migas justru membuat rakyat kehilangan hak hidup seperti yang
terjadi pada kasus Lapindo.
Saat ini, secara ekonomi dan
politik Indonesia masih mengabdi pada prinsip kepemilikan pribadi, eksploitasi
buruh dan industri yang berorientasi profit.Seharusnya kita bisa memafaatkan
potensi sumber daya alam untuk sedikitnya merubah kesengsaraan rakyat dari
miskin menjadi sejahtera, bisa memperbesar akses rakyat ke pendidikan tinggi dan
berkualitas, kesehatan gratis dan berkualitas, perumahan, penghidupan dan kerja
yang layak. Sehingga kelimpahan industri minyak dan gas ini mampu berkontribusi
pada pengembangan sumber daya manusia. Namun pertanyaannya, apa bisa ya ?
Bagaimana kemudian fenomena
tambang-tambang rakyat yang ada di
Indonesia? Bagaimana pertarungannya dengan tambang-tambang industri
besar yang ada di Indonesia?
Siapa melakukan apa ? Siapa mendapat apa ? Kemana hasilnya ? Siapa
yang diuntungkan ? Bagaimana bisa industri migas berkontribusi untuk
kesejahteraan rakyat?
Temukan jawaban atas berbagai
pertanyaan di atas Pondok Mahasiswa V
Ada
apa di Pondok Mahasiswa V?
a.
Mendalami tentang materi Ekonomi Politik Migas di Indonesia
Peserta akan diajak untuk belajar bersama dengan para pembicara-pembicara
yang secara khusus dihadirkan menjadi pemateri Pondok. Materi Ekonomi Politik
Migas ini akan mengupas tentang latar belakang / sejarah industri Migas di
Indonesia, politik Migas yang berjalan di Indonesia, kaitan persoalan Migas
dengan berbagai persoalan lain seperti Korupsi, Ekologi dan Lingkungan.
Materi akan dihadirkan dalam bentuk sesi Kelas, Seminar dan Dialog Inspiratif bersama tokoh dan
pelaku perjuangan di isu Migas.
b.
Belajar tentang materi Perempuan dan Perjuangannya
Pondok Mahasiswa meyakini bahwa perempuan adalah aktor penting
dalam pergerakan sosial. Oleh karena itu, dalam konsep pembelajaran akan hadir
materi khusus tentang Perempuan yang akan mengupas tentang bentuk-bentuk
eksploitasi dan penindasan perempuan serta inspirasi perjuangan gerakan
perempuan.
c.
Belajar tentang Metode Kreatif Gerakan Sosial
Dalam membangun pergerakan sosial, metode kreatif sangat lah
diperlukan. Dalam sesi – sesi kelas di Pondok Mahasiswa V nanti, peserta akan
diajak untuk belajar bersama tentang teori komunikasi sosial media, latihan penulisan,
pelatihan audio visual, dan metode kreatif dalam pembangunan gerakan kritis
mahasiswa di kampus.
Materi ini juga akan dihadirkan dalam sesi kelas dan Dialog
Inspiratif bersama tokoh dan pelaku pergerakan sosial.
d.
Bekerja dan tinggal menjadi keluarga tambang rakyat
Peserta akan diajak untuk tinggal dan jadi keluarga buruh
tambang tradisional di desa Wonocolo (Bojonegoro, Jawa TImur). Keseharian
peserta akan menyesuaikan hidup dengan keluarga baru di desa tersebut dan
terisi dengan kerja produksi (di dalam dan luar rumah) bersama para buruh. Mengenal
produksi minyak di Wonocolo yang masih banyak menggunakan cara dan alat yang
tradisional dalam mengolah minyak.
Kegiatan ini akan mendorong peserta untuk merefleksikan
materi-materi yang telah didapat sebelumnya.
e.
Ber-Wisata Sejarah
Pramoedya Ananta Toer pastilah nama yang sudah tidak asing lagi
di kalangan mahasiswa. Dalam Pondok nanti, peserta akan diajak untuk berwisata
sejarah ke komunitas pembaca Pram dan yang terus mereproduksi gagasan serta
pemikiran Pram di Blora.
Selain Pram dan Blora, peserta juga akan diajak ber-wisata
sejarah ke Kasus Lapindo yang saat ini masih menyisakan persoalan. Peserta akan
bertemu dengan para warga pejuang kasus Lapindo.
Kepesertaan
Kepesertaan
Pondok Mahasiswa adalah para mahasiswa, diutamakan bagi yang masih duduk di
semester awal (I s.d IV). Kuota 30% bagi perempuan juga menjadi penekanan dalam
perekruitan. Perekruitan akan dilakukan di berbagai kota di Indonesia, Kuota
peserta adalah 50 orang.
Formulir
Pondok Mahasiswa V dapat diakses melalui link berikut : https://docs.google.com/document/d/1omUW3f0xNx_U2lDtg8riNwmM7g5eWh82UtQrc7BOkNY/edit
Pembiayaan
Pembiayaan Pondok Mahasiswa dilakukan secara mandiri. Setiap
peserta yang mendaftar Pondok wajib membayar :
·
Biaya
pendaftaran sebesar Rp 50.000,00
·
Biaya
selama Pondok sebesar Rp 500.000,00
Peserta
juga bertanggung jawab atas transportasi dari daerah asal menuju lokasi
pelaksanaan Pondok. Kebutuhan selama Pondok berlangsung seperti tempat tinggal,
makan dan transportasi di lokasi acara akan menjadi tanggung jawab panitia.
Kontak
Penyelenggara
Pondok
Mahasiswa diprakarsai oleh Politik Rakyat, sebuah organisasi politik yang
bercita-cita untuk terus menghidupkan politik kerakyatan di Indonesia. adapun
tentang Politik Rakyat dapat diketahui dalam website www.politikrakyat.com
Selanjutnya,
video iklan Pondok Mahasiswa V dapat diakses melalui link berikut :
0 comments:
Post a Comment