Selasa, 21 September 2010, untuk kali ke dua pada tahun 2010 ini TNI-AD melakukan latihan rutinnya. Pasca resistensi sebagian besar petani di pesisir selatan terhadap latihan tentara, terutama penolakan yang dimotori warga desa Setrojenar; kini tentara mengalihkan tempat latihannya di desa Ambalresmi, Kecamatan Ambal.
Latihan yang dimulai sejak jam 09.00 pagi melibatkan penggunaan senjata ringan dan senjata berat yang dipasang di kendaraan Jeep dan ditempatkan di atas gumuk pasir sekitar 500 meter dari garis air. Kanon berkaliber 76 mm, dalam latihan ini ditembakkan lurus ke arah timur. Jangkauan tembak senjata ini sejauh 600 meter.
Menurut beberapa prajurit yang berlatih di lapangan, beberapa dari senjata yang ditembakkan ini tidak meledak dan mendarat di zona itu. Kasus demikian mengingatkan apa yang pernah terjadi pada tahun 1998, di desa Brecong yang ditembakkan ketika latihan masih menggunakan pesisir desa Setrojenar. Pada peristiwa itu, sisa mortir yang tidak meledak ini tidak cermat dibersihkan setelah latihan. Di hari berikutnya, beberapa anak menemukan mortir dan mengusungnya pulang ke desa. Saat dicongkel pada bagian yang mirip sirip hiu, meldaklah mortir itu dan menewaskan 5 anak dengan tubuh berkeping.
(to be continued)
Tuesday, September 21, 2010
Latihan Tembak Senjata di Ambalresmi
Tuesday, September 21, 2010
No comments
0 comments:
Post a Comment