Pada hari Rabu, 1 Juli 2009, perempatan jalan desa Setrojenar pagi hari itu nampak seperti biasa saja pada awalnya, tetapi jelang jam 8 terjadi perubahan mencolok mata. Orang-orang bergerak menuju perempatan desa. nDilir dan teratur, laki-perempuan, besar-kecil dan tua-muda. Belum genap setengah jam kemudian, perempatan jalan desa itu terblokir sepenuh badan. Matahari pagi yang cerah menghangatkan badan dan sinar-Nya menguapkan sisa embun yang menyerupai kabut tipis di kawasan pesisir selatan. Atmosfir desa itu seperti penuh dengan pesan moral, harapan besar, spirit baru dan aura kosmik pekerja yang kemudian menggerakkan para petani desa berikut keluarganya. Sebagaimana mau pergi bekerja ke sawah, semua jenis alat pertanian tradisional dibawa serta.
Persis jam 08.41 wib, seorang Imam Zuhdi memimpin massa memanjatkan do'a keselamatan bersama. dan sejenak sebelum dimulai, para petani dan anggota keluarganya merapat serta membentuk barisan aksi. Spanduk dibentangkan, salah satu spanduk dibentangkan juga di atas perempatan itu. Nah, barulah terjelaskan kesibukan apa di pagi hari itu.
Mengapa Aksi Dilakukan di Desa ?
(to be continued)
Wednesday, July 01, 2009
Aksi Penolakan Itu Terus Dilakukan.
Wednesday, July 01, 2009
No comments
0 comments:
Post a Comment