Pengantar:
Berita ini jadi penting untuk peringatan bagi kebiasaan TNI melakukan latihan di tanah pertanian kawasan Urutsewu, khususnya di desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen; yang pernah juga membawa korban 5 anak tewas mengenaskan. Latihan militer di kawasan ini pada awalnya benar-benar berstatus "numpang" di tanah warga dan desa. Tapi, meski fihak militer mengingkari, lama kelamaan jadi dasar klaim penguasaan tanah.
Meskipun begitu, sampai hari terakhir, kemarin (3/5) TNI ngotot melaksanakan latihan di kawasan ini. Redaksi menerima pernyataan keberatan dari warga, tetapi warga takut dan putus asa untuk melakukan penolakan terbuka. Semua ini menjadi preseden buruk; karena penolakan petani adalah harga mati. Warga, khususnya petani yang menggarap tanah pesisir, jelas-jelas menolak latihan ini !
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) memberikan klarifikasi terkait terjadinya ledakan di lokasi latihan tempat TNI yang menewaskan dua warga sipil.
Dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Sabtu (4/5/2013) malam, TNI menyatakan turut berbela sungkawa atas kejadian meninggalnya dua warga masyarakat atas nama Syukur (35 tahun) dan Untung (35 tahun) warga desa Blangguan yang merupakan wilayah Pusat Latihan Pertempuran (PLP) Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Sabtu (4/5/2013).
Kejadian yang tidak diinginkan ini berawal dari pukul 07.00 wib, saat Tim Pengamanan Pusat Latihan Pertempuran (PAM PLP) bersama Tim Demolisi TNI AU sesuai prosedur sedang melaksanakan pencarian munisi busung (tidak meledak), setelah pelaksanaan latihan yang menggunakan munisi munisi dan bahan peledak berbahaya pada Latihan Gabungan (Latgab) TNI tingkat Divisi tahun 2013.
Selanjutnya pada pukul 07.30 wib, di daerah sasaran pesawat F-16 sudah ada dua orang warga masyarakat atas nama Syukur (35 tahun) dan Untung (35 tahun) warga desa Blangguan yang tidak mengindahkan larangan masuk ke daerah latihan bekas penembakan. Larangan sudah disampaikan pada mereka, namun tidak diindahkan dan tetap saja masuk ke area tersebut untuk melakukan pembongkaran bekas sasaran. Diperkirakan mereka mencari selongsong.
Pada pukul 09.10 wib, terdengar suara ledakan di sekitar sasaran penembakan pesawat F-16. Ledakan tersebut didengar Tim Demosili TNI-AU dan Tim Pengamanan (PAM PLP) Asembagus yang sedang menyisir di daerah sasaran Pesawat MAWK yang jaraknya kurang lebih 300 meter dari tempat terdengarnya ledakan tersebut.
Setelah dilakukan pengecekan, di lokasi terdengarnya ledakan tersebut ditemukan dua warga tergeletak di tempat tersebut atas nama Syukur yang saat itu dalam keadaan meninggal dunia, sedangkan satu korban lagi Yaitu Untung dalam keadaan kritis.
Pukul 10.30 wib prajurit TNI melakukan proses evakuasi terhadap dua orang korban tersebut ke Rumah Sakit terdekat, namun dalam perjalanan Untung meninggal dunia. Para prajurit TNI langsung mengadakan koordinasi dengan pihak terkait serta keluarga korban dan tetap terus melaksanakan pengamanan di sekitar TKP, agar tidak menimbulkan kejadian serupa. Sampai saat ini, TNI masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab kejadian ini.
Atas kejadian ini, pihak TNI melalui Kapuspen TNI laksda TNI Iskandar Sitompul, S.E menyampaikan turut berbelasungkawa dan akan memberi santunan kepada keluarga korban.
Selanjutnya TNI terus menghimbau kepada warga masyarakat agar tidak mendekati lokasi latihan mengingat di sekitar daerah tersebut masih dinyatakan daerah terlarang dan tidak diizinkan bagi warga masyarakat untuk melakukan aktivitas apa pun di areal tersebut.
Sebenarnya pemberitahuan dan peringatan tersebut ini sudah disampaikan kepada masyarakat sekitar jauh hari sebelm pelaksanaan latihan, bahkan TNI juga telah melakukan koordinasi dan pemberitahuan kepada Pemda setempat.
Pelaksanaan Latihan Umum pada Latgab TNI tahun 2013 yang disaksikan langsung oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono di Asembagus, Jawa Timur pada tanggal 3 Mei 2013 berlangsung dengan sukses dan berjalan sesuai skenario latihan yang telah direncanakan (*)
Editor : Rina Eviana Dewi || Sumber : Tribunnews
http://jogja.tribunnews.com/2013/05/04/pernyataan-tni-soal-ledakan-peluru-yang-menewaskan-dua-warga-sipil/