Meski terkesan tak seramai lebaran tahun lalu, ternyata rekor kunjungan wisata ke pesisir Kebumen selatan mengalami lonjakan cukup signifikan untuk pesisir Setrojenar pada lebaran tahun ini. Berdasarkan data
ticketing pungutan masuk per kepala yang diterapkan warga bekerjasama dengan unsur pemerintahan desa, BPD dan organ pemuda setempat, diperoleh catatan kunjungan wisata sebagai berikut:
1. Senin, 20 Agustus 2012: tercatat 20.000 pengunjung;
2. Selasa, 21 Agustus 2012: tercatat 18.000 pengunjung;
3. Rabu, 22 Agustus 2012: tercatat 16.000 pengunjung;
4. Kamis, 23 Agustus 2012 s/d Sabtu, 25 Agustus: rata-rata 8.000 pengunjung;
5. Minggu, 26 Agustus 2012: tercatat 10.000 pengunjung.
Membaca Fakta Empiris
Menurut Tumiran (49), Koordinator
ticketing pariwisata tradisional desa Setrojenar, kenyataan ini bukan dicapai tanpa perjuangan warga desa secara keseluruhan. Sebagaimana diketahui bahwa desa pesisir ini merupakan salah satu dari 15 desa pesisir selatan yang terbelit problem latent tekait konflik agraria.
"Pengelolaan wisata tradisional di desa ini menjadi bagian utuh dari konsep tentang kemandirian", kata pengajar SD, berfilsafat.
Tetapi lepas dari semua itu, kenyataan bahwa tradisi pariwisata rakyat yang dikembangkan secara mandiri oleh berbagai elemen di kampungnya; telah semakin berkembang maju. Pengembangan ini sejalan dengan kenyataan lain di bidang pemanfaatan lahan pesisir untuk pertanian holtikultura. Bukan hanya tanaman padi, ketela, jagung; tetapi juga berbagai tanaman buah, seperti semangka, melon, pepaya, mentimun, bahkan juga cabai dan berbagai tanaman sayuran lainnya.