KSAD Saksikan Rudal China
11042007
KEBUMEN - Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo, Sabtu pagi ini dijadwalkan meninjau latihan TNI AD dan menyaksikan uji coba peluru kendali (rudal) buatan China di Pantai Desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren. KSAD akan tiba pagi hari di pantai selatan tersebut.
Pantai Setrojenar Buluspesantren selama ini menjadi kawasan latihan uji coba berbagai senjata berat TNI. Kawasan tersebut milik Dislitbang TNI AD, dan setiap saat selalu dipakai untuk latihan dan beruji coba senjata baru TNI.
Para petinggi TNI AD setiap tahun selalu mengunjungi lokasi tersebut, untuk menyaksikan secara langsung. Bahkan, beberapa waktu lalu Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso juga meninjau latihan uji coba rudal dan sempat menunaikan shalat jumat di kawasan pantai yang lebih dikenal dengan sebutan Pantai Bocor itu.(B3-66)
_____
Sumber http://www.suaramerdeka.com/smcetak/index.php?fuseaction=beritacetak.detailberitacetak&id_beritacetak=58013
_____________________________________________
Minggu, 09 Desember 2007 NASIONAL
Line
Pindad Dapat Order 150 Panser TNI
BANDUNG- PT Pindad mendapat kepercayaan untuk menyediakan 150 unit panser untuk kebutuhan TNI. Sedangkan PT Dirgantara Indonesia (DI) ditugasi melakukan retrofit (penyegaran kembali) terhadap armada angkut pesawat jenis Hercules C-130.
Kepastian itu didapat usai kunjungan Wapres Jusuf Kalla ke kawasan pabrik PT Pindad di Bandung, kemarin. Kunjungan itu dalam rangka mengedepankan peran BUMN industri strategis bagi pemenuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Setelah mendengar pemaparan di aula PT Pindad, Jusuf Kalla yang didampingi Menristek Kusmayanto Kadiman, Meneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta, dan Sekjen Dephan Syafrie Syamsuddin melakukan peninjauan terhadap produk-produk Pindad.
Dalam kesempatan itu, JK juga menyaksikan keandalan senapan buatan Pindad saat ditembakan dari lapangan tembak khusus. Produk-produk itu antara lain senapan serbu SS-2 berbagai varian, meriam, kendaraan taktis, panser, dan angkutan personel sedang.
Dari produk-produk tersebut, Pindad baru mendapat sertifikasi dari Dislitbang AD. Jumlahnya mencapai enam jenis persenjataan, yakni Pistol Mitraliur PM-2 VI kaliber 9, Pistol Serbu PS-01 kaliber 5,56 mm, Senapan Penembak Runduk SPR-2 dan SPR-3, Senapan Mesin SM-3, dan Meriam 105 mm. Meski ada enam produk baru, kata Dirut PT Pindad Andik Avianto Soedarsono, pemerintah lebih menekankan penyelesaian pengadaan 150 unit panser di tahun 2008.
Hal tersebut terkait dengan kemampuan produksi Pindad. Selama ini, panser buatan dalam negeri seharga Rp 5 miliar/unit itu belum diproduksi secara massal oleh pabrik yang berbasis di Bandung. Meski prototype sudah jadi dua tahun lalu, jumlah yang terjual baru tiga unit, itu pun ke TNI-AD. (dwi-32)
_____
Sumber: http://www.suaramerdeka.com/harian/0712/09/nas10.htm
_______________________________________
Sabtu, 14 April 2007 NASIONAL
Line
KSAD: Senjata Tak Bergantung Asing
PAMITAN: Usai meninjau latihan uji coba alat utama sistem senjata di Pantai Bocor, Kebumen, KSAD Jenderal TNI Djoko Santoso berpamitan untuk melanjutkan perjalanan ke Magelang, kemarin. (57)
KEBUMEN - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Djoko Santoso menegaskan, meski belum ideal, persenjataan tentara saat ini tak lagi bergantung dari negara luar. Apalagi TNI memiliki senjata yang lebih ampuh, yakni Sistem Hankamrata.
Hal itu diungkapkan dia kepada Suara Merdeka di sela-sela meninjau uji coba teknik alat utama sistem senjata TNI AD di Pantai Bocor, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen, Jumat kemarin.
KSAD sebelumnya diterima Bupati Dra Hj Rustriningsih MSi dan Wakil Bupati KH M Nashiruddin AM. Siang harinya jenderal berbintang empat itu beserta para asisten salat jumat di Pantai Bocor.
Menurut Djoko, saat ini putra-putra terbaik di PT Pindad sudah mampu membuat senjata mulai pistol dan berbagai senapan yang kualifikasinya memadai. Bahkan bangsa ini telah mampu membuat panser maupun senjata penangkis serangan udara 13,7.
Artinya, lanjut KSAD, tidak semua sistem persenjataan selalu didatangkan dari negara luar. Di sisi lain, Pemerintah memberikan alokasi anggaran yang terus meningkat, meski dari sisi jumlah belum ideal.
Namun ia mengingatkan, dalam aspek pertahanan, negara ini memiliki sistem yang jauh lebih andal, yakni Sistem Hankamrata atau Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta.
Sistem pertahanan ini menempatkan tentara dan polisi sebagai komponen inti, dan rakyat sebagai komponen pendukung.
Uji coba alat utama sistem senjata Dislitbang di kawasan Pantai Bocor berlangsung sejak 11 April lalu. Yang diujicoba di antaranya jenis senjata SPR jarak tembak 1.000 meter (m), pelontar granat jarak 300 m, meriam 57 mm jarak 2.000 m dan rudal RBS-70 dengan jarak 3.000 m.(B3-64)
Sumber: http://www.suaramerdeka.com/harian/0704/14/nas19.htm
_____________________________________________
Daerah
Kamis, 08 Nopember 2007 : 21.14 WIB
Tanah Dipatoki TNI, Warga Tiga Desa Protes
Kebumen, CyberNews. Ratusan warga dari tiga desa di Kecamatan Buluspesantren Kebumen beramai-ramai protes kepada Dinas Penelitian dan Pengembangan (Dislitbang) TNI AD agar mencabut patok yang dipasang di tanah mereka.
Mereka adalah warga Desa Setrojenar, Brencong dan Ayam Putih yang memiliki tanah di pesisir selatan yang ditanami patok bertulisakan TNI AD.
Tuntutan tersebut mereka sampaikan dalam pertemuan yang digelar di pendopo Kecamatan Buluspesantren, Kamis (8/11).
Mereka menuntut Dislitbang TNI AD untuk mencabut patok yang ditanam di tanah mereka. Hal itu dipicu kekhawatiran mereka, jika setelah pemasangan patok itu, pihak TNI akan mengklaim hak tanah itu. "Pemasangan itu memang tanpa didahului dengan sosialisasi," ujar Ketua BPD Setrojenar Mohk saybani yang dibenarkan Ketua DPD Brencong Mansur kepada SM CyberNews, Kamis (7/11).
Dalam pertemuan itu hadir Kepala Perwakilan Dislitbang Kapten INF Suseno, perwakilan Kodim 0709 Kebumen,Kapten M Choliludin serta Muspika Buluspesantren. Kapten Suseno menegaskan, pematokkan yang dilakukan pihak TNI hanya sebagai penanda daerah latihan saja. "TNI tidak akan mengklaim tanah milik warga," ujarnya.
Hal yang sama disampaikan Kapten M Choliludin dari Kodim. Namun warga tetap khawatir dan meminta pihak TNI mencabut patok itu. Sampai akhir pertemuan yang digelar kedua kali itu, tidak menghasilkan keputusan memuaskan.
Camat Buluspesantren Khumdori Bc Hk menjelaskan, berdasarkan ketentuan yang sudah dibuat tahun 1982, tanah yang dimiliki TNI AD, berada pada radius 500 meter dari bibir pantai. Untuk memperoleh kepastian kepemilikan tanah yang dipatok, pihaknya akan meminta penjelasan Kantor Pertanahan mengukur tanah yang menjadi miliki warga dan TNI AD.
Memang, lokasi tersebut selama ini dikenal sebagai daerah yang digunakan untuk uji coba senjata berat milik TNI AD. Saat digunakan TNI AD memasang bendera sebagai tanda aman dan daerah terlarang untuk umum. "Kalau memang untuk keamanan, dengan bendera saja sudah cukup," kata sejumlah warga. ( supriyanto/Cn07 )
Sumber: http://www.suaramerdeka.com/cybernews/harian/0711/08/dar21.htm
0 comments:
Post a Comment